35

22.3K 1.9K 103
                                    

Callista menepati janjinya. Meskipun ia masih sedikit kesal dengan Nathan, tapi tak apa. Ia juga perlu melihat kekasihnya itu berangkat untuk mencapai masadepan.

Ia tak sendiri, Saga ikut dengannya. Megan, lelaki itu ingin sekali ikut. Tapi karena masih dalam masa OSPEK-nya. Ia hanya menitip salam kepada Nathan dan kata-kata 'good luck!'

"Mom sama Dad kesana dulu. Kamu nyusul nanti nggak apa-apa." Ara memberi waktu untuk anaknya.

"Hati-hati ya Om, Tante." Saga melambai kearah mereka.

Sebentar lagi ia akan menjadi obat nyamuk.

"Ikut aja deh, ya?" Nathan dengan bodohnya mengajak Callista untuk ikut.

"Stress lo!" Saga menempelengnya.

"Jangan gitu ah!" Callista menyisir rambut Nathan dengan jemarinya.

"Lo yang bener disana. Gue tau lo bulol, tapi tololnya jangan sampe ngaruh ke study lo. Fokus aja dah pokoknya." Saga menepuk pundak Nathan.

Nathan mengangguk, "gue nitip cewek gue bro." pintanya.

Saga terkekeh, "nggak takut gue embat?"

Nathan menggeleng. "Gue percaya sama lo."

Saga mengangguk kecil, "gampang. Jangan terlalu mikirin Callista. Aman dia sama gue mah."

Callista manyun. Matanya memanas. Ia menggenggam erat jemari Nathan.

"Kenapa sekarang aku yang pengen ikut kamu ya?"

Nathan dan Saga mengalihkan pandangan. Menatap Callista dengan pandangan berbeda.

"Yaudah ayo!" Nathan hendak menarik tangan Callista sebelum dicegah Saga.

"Stress lo berdua! Bulol dua-duanya." Saga berdiri ditengah-tengah mereka. Menghalangi pandangan keduanya.

"Ini kalo gue nggak ikut kesini bisa-bisa Callista lo karungin beneran anjir!"

"Gue takut nggak kuat jauh dari lo." akhirnya Nathan mengakui apa yang membuatnya resah semalaman.

"VC bisa Nath," Saga mendengus kesal.

Pemberitahuan pesawat yang akan Nathan tumpangi akan berangkat pun terdengar. Saga mundur mempersilahkan keduanya untuk berpelukan, ciuman atau apalah terserah.

Nathan memeluk Callista erat. Callista pun tak kalah erat. Ia berusaha menahan tangisnya.

"Kamu yang bener belajarnya. Cepet lulus biar cepet pulang."

"Jangan ngelakuin hal aneh-aneh disana. Aku percaya kamu. Tapi tetep aja aku takut kamu ngelirik cewek disana, Al."

"Never." Nathan mengecup kepala Callista.

"Gue tau lo pasti paling bener masalah belajar. Tapi jangan sampe lupa istirahat. Pokoknya nggak boleh lirik-lirik cowok lain kalo nggak mau gue terbang ke eropa saat itu juga."

Callista mengangguk.

Saga memisahkan keduanya. Bisa-bisa sampe sore ini nanti.

"Kabarin kalo udah sampe." Callista mengusap air matanya.

Nathan mengangguk dan mencium dahi Callista dengan durasi lama.

"I'ill miss you." bisiknya begitu ciuman ia sudahi.

Nathan semakin menunduk hingga hidung mereka menyatu.

"Udah anjing! Sono dah lo, ngeselin lama-lama." Saga menarik paksa Nathan dan berakhir mendorongnya menjauh.

Nathan berjalan mundur. Ia melambaikan tangan.

Saga refleks mengeluarkan ponsel dan merekam adegan yang ia lihat. Disini sisi alay Nathan keluar. Harus ia beri tahu kepada Megan nanti.

NATHANIEL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang