42

21.6K 1.4K 795
                                    

Setelah tertampar oleh perkataan Leo beberapa menit lalu, Nathan akhirnya membuka ponselnya lagi. Ia mencari kontak Callista, dan mencoba menghubunginya.

Lelaki itu sadar jika dirinya terlalu cepat menyimpulkan tanpa mencoba berkomunikasi terlebih dulu dengan Callista.

"Bangsat, nggak aktif lagi." Ocehnya.

Tanpa putus asa, Nathan mencoba menghubungi Saga. Berharap temannya satu itu bisa memberinya secercah harapan untuk kelangsungan hubungannya dengan Callista.

"halo?"

Mata Nathan memejam, lega dalam hatinya.

"Ga, cewek gu-"

"Cewek lo yang mana?"

Kerutan dahi Nathan tercetak jelas mendengar pertanyaan sekaligus nada judes itu.

"What do you mean? Siapa lagi cewek gu-"

"Callista?"

"Of course."

Nathan makin bingung setelah mendengar Saga berdecih.

"Maksud lo apa hah?" Rencananya yang akan meminta tolong kepada Saga, kini malah rasa kesal yang ia dapat.

"Gue yang harusnya nanya, Nath. Maksud lo apa? Otak jenius lo itu mendadak lenyap apa gimana?"

Nathan berdiri, ia mencengkram kuat ponselnya. "To the point, bangsat!"

"LO MAEN GILA SAMA JALANG, ANJING! JANGAN LO PIKIR GUE NGGAK TAU YA!"

Nathan menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya yang memerah marah, satu tangannya terkepal erat menahan emosi.

"Lo nggak tau apa-apa mending diem. Jangan cuma modal bacot, sok campurin urusan orang lain." ujar Nathan dengan nada datar.

Sedangkan Saga terkekeh, "kalo lo lupa, lo sendiri yang nitipin Callista ke gue. Terus gue harus diem aja gitu saat liat dia nangis histeris gara-gara cowok brengseknya ngentot sama jalang."

"Eh lo jangan gede bacot doang anjing! Lo nggak tau faktanya!"

Nathan tidak suka Saga hanya menyalahkan dirinya.

"Apa? Apa alesan yang ngebenerin perilaku bejat lo itu?"

Nathan menggigit pipi dalamnya.

"Diem kan lo? Mulai sekar-"

"Dia duluan yang selingkuh! DIA YANG MAIN COWOK DIBELAKANG GUE, SAGA!"

Kini giliran Saga yang diam.

"Diem kan lo?" Nathan membalikkan ucapan Saga barusan.

Tak lama kemudian terdengar tawa Saga yang membuat Nathan bingung kembali.

"Alesan lo terlalu sinetron, bro."

"Gue ngomong bener bangsat!"

"Nath, Nath... kalo lo bener cowok, akuin kesalahan lo."

Nathan mati-matian menahan amarahnya.

"Satu lagi, kalo lagi nanem benih ke cewek laen, jangan diliatin ke cewek lo lah. Kasian bro, masa cewek baek-baek vc pacarnya malah yang dia liat cowoknya lagi mesum sama maenannya."

Jantung Nathan rasanya berhenti berdetak untuk beberapa saat. Jadi, ia melakukan hal bejat itu, Callista tau? Bahka ia dengan sengaja mempertontonkannya?

Bodoh, Nathan memang bodoh. Sangat lemah dengan alkohol. Sampai-sampai IQ tingginya lenyap begitu saja dan berbuat hal yang sudah pasti menyakiti hati Callista.

NATHANIEL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang