CHAPTER: Twenty

1.3K 111 7
                                    

Pagi ini Hyunsuk lagi sepedaan keluar komplek sendirian, padahal udah di larang sama mas Yudis tapi tetep aja bandel. Hyunsuk bilang "biar sehat mas" padahal kan dia gak pernah sepedaan sebelumnya.

"Huhh...kok capek ya..." monolog Hyunsuk seraya mengelap keringat di dahi nya.

"Semangat goess..." Ucap Hyunsuk menyemangati dirinya.

Hyunsuk udah bersepeda sepanjang 2 Km, dengan santai nya Hyunsuk bersepeda sambil menyanyikan lagu Treasure, idola kesayangannya.

Dan tiba-tiba,

Tinn...tin...

Bruk!

Hyunsuk jatuh di tabrak orang pas di persimpangan, orang yang nabrak Hyunsuk malah pergi ninggalin Hyunsuk gitu aja di jalan, gak mau sekedar bantuin Hyunsuk apalagi tanggung jawab.

"Aww... ishh sakit bangett, woi pak jangan kabur dong!, aishh sialannn.." seketika gaya bicara Hyunsuk yang cutie jadi ilang karna saking keselnya.

Hyunsuk mencoba bangun tapi gak bisa, kaki nya terlalu sakit untuk menopang tubuhnya itu. Hyunsuk memutuskan untuk duduk di pinggir jalan dan menepikan sepeda nya.

Karna masih pagi jalanan lumayan sepi di daerah ini jadinya gak ada yang nolongin Hyunsuk.

"Ck, pasti keseleo nih kakinya aduh mana sepi banget lagi,minta tolong ke siapa coba, Sukkie lupa bawa ponsel lagi." Lirih Hyunsuk yang masih terduduk di pinggir jalan.

"Hyunsuk, ngapain dia disitu. "

Jihoon yang habis nganterin Bunda Baekhyun ke rumah nenek nya gak sengaja liat Hyunsuk di pinggir jalan megangin kaki nya. Kebetulan ini tuh komplek perumahannya Jihoon jadi dia pasti lewat sini tiap hari.

Jihoon menepikan mobilnya dan turun menghampiri Hyunsuk.

"Suk,kenapa?." Tanya Jihoon nyamperin Hyunsuk

Hyunsuk masih meringis karna kaki nya sakit mendongakkan kepala nya karna denger suara Jihoon.

"Kaki lo kenapa?." Tanya Jihoon lagi.

"Kaya nya keseleo kak, tadi ada yang nabrak Sukkie." Jawab Hyunsuk manyunin bibirnya

Wajah Jihoon tetap datar meskipun dalam hati Jihoon ingin sekali berteriak karna Hyunsuk sangat menggemaskan. Hatinya seakan menolak untuk melupakan Hyunsuk, Jihoon tak bisa membohongi perasaannya sendiri.

"Ck, lo bisa berdiri gak? Gue anterin lo pulang." Ucap Jihoon.

Hyunsuk mengangguk dan mencoba bangun tapi sayang kakinya gak bisa lama buat berdiri. Kaki Hyunsuk udah bengkak, Hyunsuk hampir aja jatuh kalo Jihoon gak sigap buat megangin Hyunsuk.

"Pelan-pelan."Ucap Jihoon masih megangin lengan Hyunsuk.

"I-iya maaf kak Ji." Jawab Hyunsuk melirik Jihoon yang menatapnya.

"Mending kerumah gue dulu aja, lebih deket." Kata Jihoon, Hyunsuk mengangguk setuju dengan ucapan Jihoon, kasian juga Jihoon harus putar balik kalo mau nganterin Hyunsuk pulang.

Jihoon memapah tubuh Hyunsuk masuk ke mobilnya, sepeda Hyunsuk Jihoon lipat dan memasukkannya pada bagasi mobil.

Hyunsuk yang udah duduk di dalam mobil kesusahan buat masang safety belt, Jihoon melirik Hyunsuk lalu menghela nafas pelan.

"Sini gue pasangin." Jihoon lalu memasangkan safety belt buat Hyunsuk, tanpa di sadari wajah mereka sangat dekat. Pipi Hyunsuk bersemu merah menciun aroma mas kulin dari Jihoon.

Jihoon yang masang safety belt Hyunsuk gak sengaja menatap manik cantik Hyunsuk, Hyunsuk seperti Medusa membuat Jihoon yang menatap mata cantiknya terdiam seribu bahasa.

To be My Love [HOONSUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang