🎵Tulus - Tujuh Belas🎵
Happy reading✨
***
Hari ini Raka mengambil cuti spesial untuk memenuhi permintaan sang adik. Semua mata tertuju pada mereka berdua yang baru saja turun dari mobil. Seharusnya, itu tidak terjadi sebab baik Reva maupun Raka bukan salah satu murid terfamous di sekolahnya.
Seperti yang sudah mereka beli kemarin, hari ini keduanya menggunakan dress and suit berwarna dark navy. Raka sengaja memodelkan kasual dengan menggunakan kaos hitam yang dibalut jas dan celana pants berwarna senada dengan Reva.
"Gilak, baru kali ini gue liat Reva secantik ini."
"Ya Tuhan Raka habis lulus kok makin kasep pisan."
"Aaa.. Harusnya gue nyalonnya bareng Reva aja."
"Kenapa sih?" tanya Kavi belum sadar keadaan.
"Liat tuh mantan lo!" yang disuruh mengikuti arah pandang Angel. Benar saja, kini Kavi pun ikut terpukau dengan kedatangan Raka dan Reva yang memiliki vibe tersendiri.
"Hai?" Sapa Reva dengan nada bingung pada oang-orang yang masih menatapnya takjub.
"Ekhem!"
Itu Raka.
"Acaranya belum mulai kan?"
"Belum, masih ada waktu lima belas menit lagi buat ngobrol-ngobrol," jawab Kavi.
Semua berangsur bubar seiring masuknya Raka, Reva, Angel, dan Kavi ke dalam gedung aula.
"Reva, kok lo gak bilang gue sih mau make-up dimana, tau gitu kan gue bisa bareng lo aja. Make-up gue jelek banget hari ini."
"T-tapi gue make-up sendiri, Ngel. Kan lo yang ngajarin. Lagi pula hasil make-up lo bagus kok, natural tapi tetap ada kesan elegantnya. Iya kan, Kav?" Reva menghadap Kavi meminta persetujuan.
"Iya, tapi masih cantikkan yang nanya."
Percayalah, dibalik wajah Kavi yang cengengesan ada Raka dan Angel yang berubah ekspresi jadi datar.
"Bang Raka, lo nyesel gak sih dateng ke sini?"
"Sedikit."
***
Acara dimulai dengan begitu hikmat. Pada peresmian pembukaan acara, tidak sedikit orang selain petugas dokumenter yang ikut mendokumentasikan upacara adat sunda yang juga dihiasi dengan drama singkat sebagai iringannya.
Kali ini Raka duduk terpisah dengan tiga orang itu. Ia duduk bersama para pendatang yang bukan wisudawan SMA Tranggana saat ini.
Reva, Angel, dan Raka juga tidak berdekatan sebab duduk mereka sesuai absen.
Acara terus berlanjut, paling lama dan cukup membosankan adalah saat sambutan dari beberapa orang penting di sekolah dan angkatan hingga tiba saatnya penyematan medali kelulusan.
Harusnya mereka memang menggunakan toga, namun angkatan Reva mengusulkan untuk tidak perlu menggunakan toga sebab mereka ingin melihat warna-warni kebahagiaan dari angkatannya di hari kelulusan mereka.
Seperti penyematan pada umumnya, satu persatu nama siswa disebut lalu yang dipanggil naik ke atas panggung disertain tampilan beberapa biodata diri di layar.
Hal yang tidak diduga dari sekian banyak angkatannya adalah saat Angel dengan pedenya berpose mengikuti trend tiktok seperti menarik sesuatu bersamaan dengan satu kaki yang di tekuk ke belakang sebelum mengambil sebuah gulungan surat penghargaan. Sejujurnya itu adalah kertas formalitas yang bisa dikenang. Lalu setelah penyematan medali ia kembali dengan pedenya selfie dengan kamera belakang saat masih di panggung. Sontak semuanya bersorak heboh sekaligus tidak menyangka akan ulah Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Answer! - [ END ]✔️
Teen FictionHanya cerita tentang hari-hari setelah kepergian mamah. Menjadi beban Raka yang kini menjadi penopang hidupnya. Berusaha berdamai dengan keadaan, bangkit tanpa penyanggah, senyum tanpa beban, dan melangkah tanpa dorongan. Iya, hanya kisah pahit ma...