Mereka pun sampai di apartemen mereka, setelah itu mereka masuk kedalam. Melvin yang hendak menurunkan Travis, Jaden yang melihat itu dia mencegah Melvin. Melvin nampak bingung kenapa dia tidak boleh.
"Kenapa kak?". Melvin bertanya kepada Jaden
"apis nya tidur Vin bawa aja ke kamarnya biar dia istirahat". kata Jaden, Melvin hanya mengangguk dan membawa Travis kedalam kamarnya. Lalu menidurkannya dengan hati-hati agar sang adik tidak terbangun.
"ya sudah sekarang kita keluar biarin apis tidur dulu ya". Jaden
"tapi kak, apis belum makan dari tadi siang loh masa dibiarin aja dia tidur dalam keadaan perut kosong". Ucap Melvin yang mengkhawatirkan keadaan Travis karena ia belum makan apapun dari mereka sampai disini.
"udah gpp ayo kita keluar aja dulu, biarin dia istirahat pasti dia cape banget nangis nyariin kita". Jaden
"Emm Okay, yaudah ayo kita keluar biar ga ganggu apis lagi tidur" ucap Melvin sambil keluar kamar Travis yang diikuti oleh Angkasa dan Jaden.
Mereka ber 3 sudah dimeja makan dan memakan makanan yang mereka beli tadi.
pukul 20.30 Travis terbangun dari tidurnya karena lagi dan lagi perutnya keroncongan sebab ia belum makan dari tadi saat sampai di sini.
Travis sedang menurunkan satu persatu anak tangga, dia melihat bahwa kakak-kakaknya masih ada di ruang tv sambil menonton film. Travis menghampiri kakak-kakaknya.
"Eh pis, kok bangun kenapa dek?" Tanya Jaden
"apis laper kak, ada makanan ga?"
"ohh apis laper, ada kok ada bentar ya ka Eden ambilin dulu" Jaden berdiri dari tempat duduknya lalu kedapur untuk mengambil makanan untuk adiknya.
"Kak epinn sma kak asa, lagi liat apa si?"
"kita lagi nonton film biasa aja kok dek" Angkasa.
Travis pun hanya mengangguk, lalu jaden datang sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk adiknya.
"Ini dek dimakan ya makanannya" Ucap Jaden sambil memberikan nampan makanan itu.
Travis pun mengambil nampan tersenyum lalu ia mengangguk. Jaden, Melvin dan juga Angkasa mereka hanya bisa tersenyum gemas kepada adeknya itu.
Travis makan dengan sangat amat lahap. Melvin memperhatikan sang adik makan dengan sangat lahap itu pun tersenyum sambil membersihkan sisa makanan yang berantakan di bibir Travis.
"Udah gede loh kok makannya kaya anak kecil aja si dek". Ucap Melvin sambil membersihkan sisa makanannya. Travis yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum.
"Nah sudah bersih pelan-pelan dong makannya" Melvin tersenyum sambil mengusap kepala Travis.
"makasih kak epinn" Travis melanjutkan makannya.
makanan sudah habis ia langsung menaruh nampan dan piring kotor itu ke wastafel. Lalu dia balik dan menghampiri kakak-kakaknya.
"udah selsai makannya?" Jaden.
"Emm" Travis menjawab sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"ya sudah sekarang tidur lagi ya, besok kak eden mau cari sekolahan buat kita okey" kata jaden yang dijawab anggukan oleh Travis.
"tapi apis mau di puk puk sama kak epin boleh?" pinta epis kepada Melvin. Melvin menjawab "adek kakak yang satu ini lagi pengen dipuk puk ya, yaudah ayo kita ke kamar biar kakak puk puk ya"
tanpa menunggu Melvin Travis langsung berlari ke arah kamar.
"Adek Jangan lari-lari nanti jatuh" pekataan Melvin tak di dengar oleh Travis.
Kakak-kakaknya hanya menggelengkan kepalanya. Mereka terheran-heran melihat tingkah sang adik yang seperti anak balita ini padahal tahun depan umurnya 17 tahun.
"ya udah kak, dek aku ke kamar travis ya" Pamit Melvin kepada sang kakak dan adiknya.
"Yaudah kita juga mau tidur kok, yok sa" ajak jaden, kepada angkasa.
Melvin pergi meninggalkan Jaden dan angakasa.
"emm, kak?" angkasa sebenarnya ingin tidur dengan Jaden tapi dia bingung memintanya bagaimana karena mereka jarang sekali tidur bareng kalau bukan Jaden yang minta.
"iya kenapa saa?".
"Itu anu mmm..." oh ayolah sa kalau mau ngomong aja🐱
"apasi dek, udah ah ayo kita tidur" Jaden menarik tangan angkasa tapi di tahan oleh angakasa.
"itu... aku mau tidur bareng sama kak eden boleh?" pinta angkasa hati-hati takut saja sang kakak tidak mau.
"Ohh kamu mau ngomong itu?".
"iya kak, boleh ga? kalo ngg-" belum selesai bicara Jaden sudah memotong pembicaraan angkasa lalu menarik tangan angkasa menuju kamar Jaden.
"nah sekarang asa tidur duluan ya ka eden mau bersih-bersih dulu". Jaden pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Angkasa mecoba untuk tidur tapi tidak bisa ntahlah kenapa dia pun bingung. Sampai pada akhirnya Jaden keluar dari kamar mandi yang melihat sang adik belum juga tertidur ia bertanya.
"Loh kok belum tidur saa?".
"gatau kak aku udah coba buat tidur tapi gabisa-bisa".
"Ya udah, coba sini kakak puk puk biar bisa bobo". Jaden membaringkan tubuhnya di samping asa, lalu asa memiringkan tubuhnya dan memeluk sang kakak, Jaden tau adiknya yang 1 ini ingin dimanja oleh nya. Jaden pun mulai mem puk-puk punggung asa dan mata angkasa rasanya berat sekali menandakan ingin tidur, ntahlah keajaiban dari mana intinya dia sekarang mengantuk dan mulai menjelajahi dunia mimpi.
Jaden yang melihat adiknya yang sudah tertidur pulas dia hanya bisa tersenyum hangat sambil meminggirkan rambut yang menutupi bagian matanya.
"Tidur yang nyenyak asa" Jaden mencium pucuk kepala asa, dan menyusul ke alam mimpi.
Makinn anehh ajaa 😔🙏🏻
miann kalo ceritanya membosankan 🙏🏻
Vote komennya yaaaa.
lanjut??
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]
Novela Juvenil4 bersaudara yang rela meninggalkan kampung halaman nya. J-Line nya trejo:). mereka semua kakak beradik yang saling menyemangati satu sama lain. "Kak, kita semua ada disini jadi jangan merasa kesepian okey?". Sibungsu J-Line "Kita harus raih mimpi...