pertama.

740 47 4
                                    

siang ini 4 ber-saudara itu baru saja sampai di Seol korea selatan. Mereka nampak sedikit kebingungan, kecuali Jaden karena dia mempunyai teman didaerah sini jadi sedikit bertanya-tanya, lalu jaden yang melihat adik-adiknya nampak kebingungan akhirnya ia pun menuntun adik-adiknya untuk ke tempat tinggal mereka ya, Apartemen.

"kak, kita mau kemana?" tanya Melvin.

"kita mau ke apartemen dek, kita tinggal disana sama adik-adik yang lain oke?" Melvin pun mengangguk, lalu ia membawa koper dan menuntun adik-adiknya yg lain.

Sampailah di apartemen mereka.

"kak, kita dimana? apis takut" jujur Travis jika sendirian mungkin akan menangis sekarang. Berhubung dia dengan sang kakak jadi dia agak sedikit tidak takut.

"iya kak kita dimana?" tanya si Angkasa sambil memeluk sang adik, karena Angkasa tahu bahwa adiknya sedang takut.

"Kita tinggal disini dek, ini apartemen kakak". tanpa ba-bi-bu lagi Jaden pun membawa adik-adiknya untuk segera masuk ke dalam apartemen nya.

"nah sekarang kita tinggal disini ya? oh iya apis jangan takut oke disini kita semua akan bareng-bareng ya" Jaden yang melihat sang adik mengangguk, ia pun tersenyum hangat.

Travis umur doang dewasa tapi sikap kaya ank balita kalo lagi sama abang-abang nya. Jadi jangan heran ygy🤗🙏🏻.

"Nah, sekarang kalian kekamar masing-masing sana istirahat ya". Jaden

Adik-adiknya hanya mengangguk lalu pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Sekarang sudah pukul 19.20 waktunya mereka untuk makan malam, Jaden dan Melvin pun mencari makan keluar untuk mereka makan malam ini.

Perut Travis sudah berbunyi menandakan bahwa ia sedang lapar, ia pikir kakak-kakaknya masak jadi ia memutuskan untuk keluar untuk makan malam.

"Kakkk??, kak eden?, kak epinn?, kak Asa?,(sebut aje smuanya pis😞🙏🏻) kalian dimana?" Travis merasa bahwa panggilannya tidak ada yang menjawab, ia pun ketakutan karena jujur ia belum pernah ditinggalkan sendirian.

padahal mah ada Asa 😔🙏🏻

Travis bingung jadi ia memberanikan diri untuk keluar dari apartemen dan mecari kakak-kakaknya itu. Travis sudah keluar dari halaman apartemen ia bingung karena ramai sekali orang-orang disini ia sedikit takut tapi ia tidak boleh takut karena harus mencari kakak-kakaknya.

Angkasa mengecek kamar Travis untuk menanyakan bahwa ia ingin makan apa malam ini, tetapi Angkasa tidak menemukan sang adik dimana-mana ia bingung lalu ia menelfon Jaden dan memberi tahu bahwa Travis tidak ada di kamarnya.

Tutttt ....
...
"halo kak, apis gada dikamarnya".
....
"udah, aku udah nyari di seluruh ruangan gada".
.....

"oke-oke aku cari apis sekarang nanti kalo ada yang liat apis kabar-kabar an aja yaa".
...

"tenang aku ada google maps jadi gabakal nyasar"
....

"ya udah aku tutup telfonnya ya kak".

Tuttt... sambungan pun terputus, lalu Angkasa langsung keluar apartemen dan mecari keberadaan Travis.

Disisi lain Travis yang nampak tengah kebingungan ini, ia tidak tahu harus mencari sang kakak kemana lagi kakinya sudah lelah, dan dia pun duduk di bangku taman untuk beristirahat sebentar lalu ia akan lanjut mencari kakaknya.

"hufrtt... kak kaki apis cape, apis harus cari kakak kemana lagi ini juga apis gtau ada dimana" mata Travis berkaca-kaca menandakan sebentar lagi ia akan menangis, dan ya benar saja Travis menangis.

"TRAVISSS, KAMU DIMANA DEKK??" Mereka berteriak untuk mencari keberadaan Travis.

"ADEKKK, ADEKK DIMANAA?" Lagi dan lagi tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.

Jaden, Melvin, dan juga Angkasa mereka sudah lelah mencari keberadaan Travis, tetapi Travis blum juga ketemu. Angkasa yang melihat seseorang yang tengah duduk di bangku taman, itu seperti Travis adiknya.

"kak, itu bukannya apiss??" Angkasa memberi tahu sang kakak.

"mana dek?" jawab Jaden.

"itu loh kak yang lagi duduk di bangku taman" dia menunjuk orang itu.

"ehh kak ia kayaknya itu Travis deh" ya Melvin melihat seseorang yang ditujukan oleh Angkasa.

"mana si dek?" Jaden belum menemukan sosok tersebut.

"ah, sudahlah sekarang kita samperin aja dia untuk memastikan dia apis apa bukan". Ucap Melvin yang sedikit emosi karena sang kakak tidak menemukan sosok itu.

Tanpa berpikir panjang mereka pun menghampiri pemuda tersebut. Mereka sedikit bingung karena wajahnya tidak terlihat, karena pemuda tersebut menundukkan kepalanya sambil menangis. Mereka yang melihat pemuda itu sedang menangis mereka bertanya.

"hey, kau siapa? kenapa kau menangis disini?" tanya Jaden kepada pemuda tersebut. Pemuda itu masih menundukkan kepalanya sambil menjawab pertanyaan tadi.

" aku sedang mencari keberadaan kakak-kakak aku tapi aku tidak menemukan mereka semua" pemuda tersebut masih betah untuk menundukkan kepalanya, tanpa melihat siapa yang sedang bertanya itu.

"nama adek siapa? dan dimana rumahnya? kita anterin ya?" kali ini Melvin yang bertanya.

pemuda itu pun menjawab " nama aku Travis kak, a-aku baru tiba disini saat tadi siang".

Melvin, Jaden serta Angkasa saling memandangi satu sama lain, ternyata pemuda yang tengah berbicara dengan mereka adalah adik mereka sendiri.

Jaden langsung memeluk Travis dengan sangat amat erat akhirnya sang adik ditemukan.

"adek yaampun kemana aja? ngapain keluar sendirian? bahaya loh". Travis mendongak an kepalanya ia ingin melihat siapa yang tengah memeluknya ini dan ternyata itu adalah kakak-kakaknya.

Travis membalas pelukan sang kakak sembari menangis.

"hiks... a-apis nyariin hiks kalian, k-kalian kemana aja hiks apiss takutt" Travis semakin mempererat pelukannya.

Melvin pun menjawab sambil mengusap kepala sang adek " kita habis nyari makan dek kamu pasti laper kan? lagian kamu ga sendiri tadi ada kak Asa juga, iyakan saa?" tnya melvin kpda Angkasa benarkah dia dirmh atau tidak.

"iya kak, tadi Asa dirumah".

"tuh apis benarkan" Melvin.

Travis menjawab " t-tapi hiks.. tadi apis panggil-panggil kak Asa tidak ada jawaban jadi apis pikir apis sendiri makanya apis nyari kalian tapi apis lupa jalan pulang". Ucap Travis yang masih menangis.

"Oh tadi kak Asa lagi dikamar mandi kayaknya jadi ga kedengaran kalo apis manggil hhe". jawaban Asa cengegesan:).

"udah-udah, tapi apis gapapa kan?" kali ini Jaden yang bertanya.

"apis gpp cuma kaki apis cape keliling-keliling nyariin kalian". Jawab sang adik sambil memanyunkan bibirnya yang membuat para kakak-kakaknya gemas akan itu.

Melvin yang gemas akan hal itu ia langsung jongkok didipan Travis, Travis yang bingung akan hal itu ia bertanya.

"kak epinn? ngapain?"

"udah cepat naik katanya cape kan, sini kakak gendong biar ga ilang lagi". Tanpa menunggu lama Travis pun langsung naik dan mereka pun sampai di apartemen mereka.

Makanya apiss kalo gatau jalan jangan suka jalan sendiri 😔🙏🏻

vote komennya yaaaa...

lanjut?

𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang