Hari ini anggota tim osis kembali kerumahnya masing-masing. Jaden yang sengaja tidak memberi tahu ke 3 adiknya, surprise katanya mh wkwk.
Mereka bert 3 Melvin, asa, dan Travis sedang menunggu taxi yang mereka pesan didepan gerbang. Tak lama taxi mereka pun datang dan mereka segera memasuki mobil dan menuju ke rumah.
.
.
.
.
Melvin selaku pemegang kunci cadangan karena kunci utama dibawa oleh jaden. Ia segera membuka pintunya."Huhh... kak Eden kapan yah pulangnya apiss kangen huhu" ucapnya lesu sembari masuk kedalam rumah. Kakak-kakaknya hanya menggeleng kan kepala.
"Ada-ada aja kelakuan" Melvin terkekeh gemas.
Mereka semua memasuki kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri. Selang setelahnya mereka ber 3 turun ke bawah untuk bersantai-santai.
Travis turun kebawah dengan keadaan muka yang ditekuk, Melvin dan asa pun terheran-heran.
"Adeknya kakak yang satu ini kenapa si mukanya di tekuk terus, hm?" Tanya Melvin.
"Kak Eden tau ga sih kalo apiss tuu kangennn banget sama dia kenapa lama banget sihh pulangnya" Ucap Travis sedikit memanyunkan bibir nya dan merengek.
"Udah gede loh piss kamu ga malu sama umur astaga" Asa menggeleng kan kepala nya sambil mengusap pucuk kepala Travis.
Jaden keluar dari kamarnya dan berjalan perlahan menuju ruang tengah dimana ada sang adik Yang sedang bersantai disana.
Melvin dan asa yang dari tadi belum duduk yang otomatis bisa melihat kehadiran Jaden. Jaden menyuruh ke 2 adiknya itu untuk diam tutup mulut. Sekarang posisi Jaden sudah tepat dibelakang bangku yang Travis duduki.
Melvin dan asa hanya terkikik gemas.
"Iss kak asa sama kak epin mah, malah ngetawain apiss udah tau apiss kangen sama kak edenn"
"Siapa juga yang ngetawain kamu dek" Melvin
"Aaaaa kak edennn apiss kangen huhu, kakak kapan pulangnya" Mata Travis berkaca-kaca, dalam hitungan detik air mata nya pasti akan tumpah. Dan Yap benar saja Travis menangis.
"Kok nangis, jangan nangis dong nanti kak Eden nya ga pulang-pulang nih" ledek asa.
"Iss kak asa mahh hiks kak epinn kak asa nya".
"Udah-udah jangan nangis, coba lihat belakang kamu" Melvin.
"Ada apa kak?"
"Udah lihat aja ada siapa".
"Jangan nakut-nakutin hiks"
"Siapa yang nakut-nakutin kamu hey, coba lihat dulu makanya".
Travis berdiri dari tempat, dan perlahan untuk melihat ke arah belakang. Saat Travis sudah full melihat ke belakang, Travis kaget dan tak percaya.
"kak epinn.. itu beneran ada kak Eden kan bukan halusinasi nya apiss?"
"Gagaga kayaknya apiss halusinasi deh karena saking kangennya sama kak Eden apiss jadi halusinasi gini".
Jaden membuka suaranya dan merentangkan kedua tangannya.
"Kamu ga halusinasi dek, ini kak Eden surprise hehe".Travis langsung berlari ke arah belakang bangku dimana Jaden berada dan langsung memeluk tubuh sosok kakak yang sangat dirindukannya.
"Kak Eden.. hiks apis kangen kakak kenapa lama banget sih hiks.." Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.
Jaden mengelus rambut serta punggung Travis yang bergetar akibat tangisannya yang semakin kencang.
"Sssttt udah dong jangan nangis nanti kepalanya sakit kalo kamu nangis terus, kan sekarang kakak udah pulang dan udah bareng sama apis, dan yang lainnya".
"Kak Eden janji ya jangan tinggalin apis sama kakak-kakak yang lain"
"Iyaa kak Eden janji"
Travis melepaskan pelukannya dan Travis mengulurkan jari kelingkingnya, dan Jaden pun menyatukannya sebagai tanda perjanjian.
"Heyy adek-adeknya kakak yang lain pada ga kangen sama kakak?" tanya Jaden kepada asa dan Melvin.
Mereka berdua langsung berhamburan kepelukannya Jaden.
"Kakak lama banget sihh perginya nyesel asa nyetujuin kakak jadi anggota osis"
"Heh gaboleh gitu asa astaga" Melvin
"Ya lagi kak Eden lama banget sih pergi nya kan asa hikss..
"Ehh kok asa nangis kenapa heyyy?" Tanya Jaden
"Bukan cuma apiss yang kangen kak Eden hikss asa jugaaaa"
"Udah-udah kita semua kangen sama kak Eden, kamu jangan nangis lagi liat tuh adek kamu yang udah diem juga ikut-ikutan nangis juga" Melvin
"Sini-sini kita ber 4 berpelukan melepas rindu kalian sama kak Eden sini piss" ajak Jaden untuk berpelukan bersama.
Dan yaa begitu lah ada sesi per air mataan yang keluar ntah dari Travis atau asa. Melvin dan Jaden hanya bisa tersenyum kala melihat ke 2 adiknya itu menangis bersama.
"Ohh iyaa sampe lupa" Jaden melepaskan pelukannya dan mengambil paper bag yang tadi sempat ia bawa.
"Apa itu kak?" Tanya Travis dengan mata sembab dan hidup merahnya.
"Ini oleh-oleh untuk kalian semua kak Eden beliin waktu disana".
"Terimakasih kak sayang kakak,, Cup~". Mereka ber 3 bergantian mencium pipi Jaden.
"Kalian semua kenapa jadi gemes-gemes semua sihh. Sayang kalian juga,, Cup~". Jaden menciumi satu persatu pipi adek-adeknya.
Halloo, segitu dulu ya untuk update nya kali ini wkwk..
Maaf kalo ada typo wkwk.
Vote komennya ya, gomawoo🕺🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]
Fiksi Remaja4 bersaudara yang rela meninggalkan kampung halaman nya. J-Line nya trejo:). mereka semua kakak beradik yang saling menyemangati satu sama lain. "Kak, kita semua ada disini jadi jangan merasa kesepian okey?". Sibungsu J-Line "Kita harus raih mimpi...