Sembilan~

212 19 2
                                    

Kini pukul 06.15 Travis sudah bangun dan sudah siap untuk berangkat sekolah. Tumben sekali dia bangun sepagi ini dan sudah rapi lagi.

Travis melihat cermin didepannya. Ia melihat matanya yang sembab kerena nangis semalaman. Mungkin bukan semalaman tapi dari mereka pulang sekolah. Semalam Travis sempat makan malam disaat kakaknya sudah tertidur. Tapi nyatanya Travis salah ada yang mengintipnya dari kajauhan. ternyata itu Jaden ia sengaja mengintip diam-diam untuk memastikan Travis sudah makan atau belum.

"Hari ini apis mau coba berangkat sendiri semoga ga nyasar deh"

"Untung uang yang kemarin masih ada jadi apiss masih bisa beli sarapan nanti dijalan".

"Kakak maafin apiss ya kalo apiss sering ngerepotin kalian, kalo gitu apis duluan berangkatnya ya bye-bye" Travis meninggalkan apartemennya dan dia berjalan menuju sekolah. Jarak dari apartemen mereka dengan sekolah cukup dekat jika sudah hafal jalannya.

"Syukurlah supermarket nya udah buka apiss mau coba beli sesuatu dh, tapi uangnya cukup ga ya?" Travis meronggah kantongnya dan mengecek uangnya apakah cukup untuk ia beli makanan disini. Ternyata tidak jadi Travis merenungkan niatnya untuk beli sesuatu didalam, ia terus berjalan sampai dimana ia melihat ada tukang bubur Travis langsung menghampiri tukang buburnya lalu ia membeli satu porsi.

"Hufft.. untuk uangnya cukup sisanya apiss beliin minuman deh ah itu ada warung yang jual air mineral apis beli air mineral aja dh"

Dirasa semuanya sudah ia beli ia duduk disalah satu bangku yang ada disana sambil menikmati makannya.

Sedangkan di apartemen kakak-kakaknya baru saja bangun dan mereka sedang bersiap-siap. Selesai mereka siap-siap kini waktunya mereka sarapan tapi sebelum itu asa harus mengecek kamar Travis dahulu untuk membangunkannya.

Angkasa membuka pintunya dan ternyata tidak dikunci dan ia langsung masuk kedalam untuk memastikan bahwa Travis sudah bangun atau belum. Angkasa mencari Travis diseluruh kamarnya tapi Travis tidak ada dikamar.

Asa panik, lalu dia turun dan menghampiri sang kakak yang didapur .

"eheh saa, pelan-pelan nanti jatuh ada apa kok lari-larian apissnya mana?" Melvin

"Maka dari itu aku mau ngasih tau kalo apiss udah gaada dikamar nya".

"Hah? kok bisa kamu udah cari dia di kamar mandinya atau dimana?" Jaden panik.

"udah tapi gaada".

"aduh adek kemana si pagi-pagi udah bikin kakak pusing aja". Jaden

"Yaudah sekarang kita sarapan dulu terus langsung berangkat ke sekolah siapa tau kita ketemu apis di jalan" Malvin

Lalu mereka sarapan dengan perasaan yang tidak enak, takut terjadi sesuatu pada Travis.

Setelah semuanya selsai mereka langsung berjalan kearah halte bus. Mereka kali ini berangkat menggunakan bus. Di tengah-tengah perjalanan mereka, mereka sepertinya melihat sosok yang membuat mereka panik di pagi hari siapa lagi kalau bukan. Travis.

"ehh ituu apiss" asa

"Oh iya itu dia ayo kita samperin dia, eh bentar-bentar kayaknya dia lagi makan sesuatu ya ga si?" Jaden

"Iya kayaknya tapi dia makan apa?" Melvin

"Udah ayo kita samperin aja dulu tapi pelan-pelan aja biar kita tahu dia makan apa" asa

Lalu mereka bertiga menghampiri Travis yang sedang melahap makannya itu. Mereka ber 3 tiba di bangku yang Travis duduki saat ini, lalu mereka melihat sang adik sedang memakan bubur. Mereka bingung Travis bisa beli bubur dapat uang dari mana? apakah itu bubur bekas orang lain?.

𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang