2️⃣6️⃣

143 19 1
                                    

Hari-hari telah mereka lewati bersama-sama, tidak terasa hari ini sudah hari kelulusan Jaden, Melvin, asa. Kalo kalian tanya kok Travis ga? ya karena Travis masih kelas 11, jadi saat kakak-kakaknya lulus dia naik kelas 12.

Kini satu persatu keluarga siswa/i mulai berdatangan. Lapangan skolah sudah penuh dengan kendaraan mereka masing-masing.
.
.
.
.
Acaranya berjalan dengan lancar, kini akhirnya acara kelulusan kelas 12 sudah selesai.

Melvin, Jaden, asa ketiganya sedang menunggu keluarganya datang, mereka menunggu disalah satu bangku yang ada disana.

"Mama, papa kok lama banget si datangnya" Asa.

"Pasti apissnya susah di bangunin nih" ujar Melvin. Tepat setelah melvin berbicara kedua orang tua mereka datang beserta dengan adiknya. Kalo kalian tanya? kok baru datang sedangkan yang lainnya dari tadi? jadi, ayah hanbin baru saja melakukan meeting penting, dan mama Jennie, ia sibuk membangunkan si bungsu.g:).

"Nah itu mereka" ujar Jaden

Mereka melambaikan tangannya sejak melihat kedua orangtuanya dan adiknya datang. Hanbin, Jennie, dan juga Travis mereka manghampiri Melvin, Jaden dan juga asa. Hanbin lantas memeluk ketiga putranya itu. Lalu gantian dengan mama Jennie yang memeluknya.

"Selamat ya jagoan-jagoannya papa, akhirnya kalian lulus juga. Papa bangga banget sama kalian, sudah berjuang sejauh ini terimakasih ya. Sekarang keputusan kalian gimana? mau lanjut kuliah atau kerja? atau keduanya?" tanya hanbin

"Aku niatnya mau kuliah sambil kerja boleh kan pa?" tanya Jaden.

"Boleh saja sayang, tapi apa kamu bisa membagi waktunya? Jangan sampai kerjaan kamu mengganggu waktu kuliah kamu" ujar hanbin.

"Gimana kalo kamu kerja di perusahaan papa saja, meneruskan perusahaan papa yang disini" hanbin.

"Aku mau kerja di perusahaan papa aja, tapi aku mau jadi karyawan" Jaden.

"Kamu bisa langsung jadi bosnya Jaden" hanbin.

"Aku gamau langsung jadi bos nya pa, aku mau mulai semuanya dari awal. Kalo aku langsung jadi bosnya aku gaakan bisa belajar bagaimana susah ya bekerja, bukan bagitu pa?"

"Sudah besar ternyata ya anak papa, ini yang papa suka dari kamu. Pemikiranmu sangat dewasa nak, yasudah kalo kamu mau menjadi karyawan nya dulu. Tapi kamu manjadi sekertaris papa".

"Tapi pa—

"gaada penolakan". Belum selesai Jaden berbicara hanbin sudah memotongnya.

Jaden menghela nafasnya pelan. "yaudah iya aku mau".

"Baguss. Lalu kalian ber 2? Melvin? asa? mau lanjut kuliah atau kerja nak? atau seperti kakakmu? karja sambil kuliah?" tanya hanbin.

"Asa mau kuliah pa, mau ambil jurusan kesenian boleh pa? ma?" tanyanya.

"mama si boleh-boleh saja, segimana kamu nya saja kamu nyamannya di bidang apa" Jennie.

"Papa juga setuju dengan mama mu, kamu boleh pilih mau jurusan apa terserah kamu papa dan mama serta Kakak-kakak dan adikmu hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik untukmu" ujar hanbin sambil tersenyum.

"Kalo Melvin mau kuliah juga, mau masuk jurusan Tata boga"

"Woww, ternyata anak-anaknya papa dan mama memiliki kemampuannya dibidangnya masing-masing ya, lanjutkan lah perjalanan kalian"

"Kakak, gak terasa ya kalian akhirnya lulus juga, apiss jadi gada temen deh nanti kalo berangkat ke sekolah. Biasanya selalu bertiga hehe sekarang kalo berangkat sekolah sendiri" Ucap Travis lirih, kepalanya menunduk menahan isak tangis yang akan keluar.

𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang