Alarm diatas nakas samping tempat tidur Travis sudah berbunyi menandakan bahwa hari sudah pagi. Travis membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam kamarnya melalui celah-celah jendela, ia melirik ke sampingnya dan kakaknya sudah tidak ada disampingnya.
Travis keluar kamarnya dan mancari keberadaan sang kakak. Tapi nihil sang kakak tidak ada dimana-mana, apakah ia ditinggal sendiri lagi?. Travis mengecek satu persatu kamar kakak-kakaknya dan tidak ada orang satu pun jadi benar dia tinggal sendiri lagi.
Travis ingin mencari keluar tapi takut ilang lagi yaudah Travis memutuskan untuk diam dirumah sambil menunggu sang kakak pulang. Sambil menunggu Travis mandi terlebih dahulu.
Setelah selsai mandi Travis mengeluh kesal pasalnya sang kakak belum pulang juga.
"Huh... kalian kemana lagi si cape apiss" Travis kesal karena kakaknya tidak ada.
Travis memutuskan untuk menonton TV saja, karena dia tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Coba aja apis punya handphone, pasti apis bakalan tau kalian dimana". Memang Travis ini tidak dibolehkan untuk diberikan handphone dahulu karena takut waktu belajarnya terganggu.
Travis menangis dalam diam dia takut sangat takut, dan perutnya juga sudah lapar tapi tidak ada makanan apapun di lemari es.
Pukul 07.30 dia masih setia menunggu kakak-kakaknya, tak lama terdengar seperti orang buka pintu Travis menghampiri sosok itu. Ternyata itu orang yang ia tunggu-tunggu.
Angakasa yang melihat wajah adeknya yang sedikit sembab ia yakin bahwa adeknya mencari mereka semua. Angkasa langsung bertanya "Adek kenapa?".
"h-hah? g-gapapa kok hehe". bohong Travis sedang berbohong mungkin dia bisa bohong kepada semua orang tapi dia tidak bisa bohong kepada kakaknya yang satu ini.
"Apiss jawab kakak? apis kanapa?".
"apiss gpp kak, oh iya ka eden sama kak epin mna? kok cuma kakak sendirian?".
"kak eden, sama kak epin mereka lagi nyari-nyari sekolhan buat kita".
"Ohh, eh kak".
"hmm?"
"itu yang kakak bawa apa?". Travis ternyata memperhatikan apa yang dibawa oleh asa.
"Oh ini" ucap asa sambil mengangkat sekantung plastik yang tentunya itu makanan.
Travis mengangguk. "Ini makanan bukan kak?" lagi Travis bertanya lagi
"iya ini makanan kamu belum makan kan?".
Travis menggeleng. "Yaudah ni makannya kakak siapain dulu ya". ucap asa sambil berjalan ke arah dapur dan menyiapkan sarapan, setelah selesai asa memanggil adiknya untuk makan.
"adekk, ini makanannya udah siap sini makan dulu". teriaknya dari arah dapur, Travis yang merasa terpanggil akhirnya dia menghampiri kak asa dan duduk di kursi meja makan.
"diabisin makannya ya" angkasa menyusul Travis. Dan mereka makan ber 2, walau sudah ada kak asa Travis masih saja sedih karena kakaknya yang lain tidak ada.
(Ceklekk...) suara pintu terbuka, munculah 2 kakak yang dinanti-nanti nya. Asa yang melihat ini hanya tersenyum sambil membersihkan piring-piring bekas mereka ber 2 makan.
"Tuh bayi kecilnya nyariin kalian ber 2 sampai makan aja ngelamun". ucap angkasa yang diberi tatapan sinis oleh Travis.
"Ihh kak asas apiss bukan bayi ya". Travis geram karena disebut bayi. (padahal emng bayi😔🙏🏻).
"haha kalian ini ada-ada saja" jadeh hanya bisa berkata seperti ini karena yang di katakan asa benar bahwa apis ini bayi.
"Kalian habis dari mana? apis nyariin kalian" kata Travis sambil memanyunkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]
Подростковая литература4 bersaudara yang rela meninggalkan kampung halaman nya. J-Line nya trejo:). mereka semua kakak beradik yang saling menyemangati satu sama lain. "Kak, kita semua ada disini jadi jangan merasa kesepian okey?". Sibungsu J-Line "Kita harus raih mimpi...