Delapann~~

257 23 5
                                    

DOUBLE UP LAGI NII🥳🙏.

kring..kringg..

waktu menunjukkan pukul 13.30 bel pulang sekolah sudah berbunyi mereka bingung kenapa bel pulang sudah berbunyi padahal masih jam segini. Ternyata sekolah mereka gurunya sedang rapat semua jadi bel pulang di cepatkan kini saatnya mereka pulang. Jaden, Melvin dan angkasa mereka sudah menunggu di depan kelas Travis karena dia takut adiknya keluar duluan dan hilang lagi.

"Kak, apis lama banget deh keluarnya" asa.

"sabar bentar lagi juga keluar, Nah tu anaknya keluar juga. Apiss" Jaden

Merasa ada yang memanggil namanya Travis langsung mengetahui siapa pemilik suara itu ya. Kakaknya.

"Kakak" Travis berlari untuk menghampiri sang kakak-kakaknya. Mereka hanya bisa menahan gemas akan tingkahnya itu.

"Adek, kebiasaan udah dibilang jangan lari-lari nanti jatuh nangis lagi" Jaden

"Hehe, ya maaf. Yaudah yuk kita pulang" ucap Travis sambil menggandeng tangan kakaknya.
(bgaimna crtanya klian byngin aja sndiri ya😭🙏).

"kita tunggu disini dulu, sebentar ya sampai taxinya datang" Jaden

Tak lama tadi mereka datang dan mereka langsung masuk kedalam mobilnya. Sebelum mereka sampai ke apartemen mereka mampir dulu ke supermarket untuk membeli beberapa makanan untuk mereka makan selama tinggal Disini. Setelah dirasa semuanya sudah dibeli mereka semua membayarnya dan mereka pulang dengan jalan kaki memang dari supermarket tadi untuk sampai di apartemen nya tidak terlalu jauh hanya beberapa km saja.

Sampailah mereka di apartemen Jaden langsung membuka sandi pintunya dan mereka semua masuk kedalam untuk beristirahat.

Mereka masuk kedalam kamar mereka masing-masing untuk bersih-bersih dan berganti pakaian. Setelah selesai bersih-bersih mereka turun kembali untuk makan siang.

Jaden dan Melvin mereka sedang memasak makan siang, sedangkan asa dan Travis mereka sedang menonton film sambil menunggu makanannya siap.

"Kak asa, apis bosen deh"

"Bosen? terus apis mau ngapain?" asa.

"Emm.. apiss boleh pinjam handphone kakak?" Ucap Travis sedikit hati-hati karena takut saja kakaknya tidak memberi izin.

"eh? apiss mau pinjam handphone kakak? untuk apaa?".

"Bermain game... b-boleh?" ucap Travis terbata-bata karena ia takut kakaknya akan marah jika ia meminjam handphone nya untuk bermain game.

"Sebentar ya, kakak tinggal dulu bentar aja"

"Lohh-loh kak asa mau kemana? apis gaboleh pinjam ya" ucap ya pelan sambil menundukkan kepalanya. Ia berlari ke arah kamarnya lalu mengunci pintunya dan Travis menangis dalam diam.

Padahal sebenarnya asa pergi bukan berarti ia tidak akan meminjamkan nya, tapi karena ia ingin mengambil handphone nya di dalam kamar.

Saat angkasa ingin memberi pinjam handphone nya Travis sudah tidak ada di sofa.

"Loh dek, kemana ini katanya mau pinjam handphone kakak kok malah gaada".

Dikamar Travis, Travis masih terus menangis. Sesek dadanya sesek sekali ingin sekali Travis teriak tapi dia tidak bisa karena suaranya sudah habis dipakai teriak tadi saat terkunci di gudang.

"Kenapa. Kenapa apiss gaboleh main handphone, sedangkan anak-anak lain boleh kenapa apis gaboleh" ucapnya disela-sela nangisnya.

"Apiss juga mau kaya anak-anak yang lain bisa main game di handphone, bukan cuma belajar-belajar dan belajar aja. Apiss juga hiks bisa kok ngatur waktu apis hiks ga selalu apis main handphone terus hiks apis juga bakalan belajar"
(huwaa gategaa ngetiknyaa😭🙏)

𝔎𝔦𝔰𝔞𝔥 𝔄𝔫𝔞𝔨 ℜ𝔞𝔫𝔱𝔞𝔲 [J-Line nya trejo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang