2. Awal baru

18.9K 1.6K 7
                                    

Elena berdiri di samping meja mini bar Cafe. Memperhatikan beberapa pelayan yang berlalu lalang mengantar makanan.

Menjadi maneger di cafe membuatnya nampak sibuk di jam-jam makan siang seperti ini. Karna dia akan selalu membantu para pelayan yang nampak sibuk kewalahan melayani para pelanggan.

Walau hari ini cafe tampak sedikit lenggang, tapi tidak terlalu sepi juga. Karna masih banyak meja-meja yang terisi, walau tidak rame seperti biasanya.

"Len?"

Merasa dipanggil, Elena langsung menolehkan kepalanya cepat, mencari sumber suara. Di sana, Hanum berdiri di depan pintu ruangannya.

"Sini." Panggil Hanum melambaikan tanganya ke arah Elena.

"Kenapa?" Tanya Elena heran sambil mengerutkan kening bingung.

"Ngobrol di ruangan gue yuk." Jawab Haum mengajak Elena masuk ke ruangannya.

"Kenapa sih mbak?" Tanyanya heran. Tumben sekali bosnya itu terlihat kusut.

Setelah duduk di sofa single yang ada di ruangan Hanum. Memperhatikan raut muka Hanum yang duduk disisi sofa lain di sampingnya. Benar-benar terlihat mendung, tidak ada senyum di wajah itu.

"Gapapa. Temenin gue ngobrol ah di sini. Otak gue lagi butek sekarang." Jawab Hanum sekenanya.

"Butek kenapa?"Tanya Elena heran.

"Lo tau adek gue kan?" Tanya Hanum memandang lurus ke arah Elena.

Tentu saja Elena tahu. Sudah terhitung beberapa bulan Hanum selalu menceritakan adik semata wayangnya itu. Yang memiliki banyak kelebihan menurutnya.

Elena menganggukkan kepalanya sekali."Emang kenapa?"

"Dia gagal nikah!" Jawab Hanum pelan.

"Loh kok bisa?" tanya Elena kaget.
Pasalnya dua bulan yang lalu, Hanum mengatakan adiknya baru saja melangsungkan bertunangan. Walau acaranya lebih privasi dan hanya dihadiri oleh keluarga. Tapi tetap saja masih anget-angetnya kan? Baru dua bulan tunangan loh.

Walau Elena hanya bertemu beberapa kali dengan adik Hanum saat berkunjung ke caffe. Tapi tetap saja dia tau, kalau adik Hanum ini nyaris sempurna tanpa cacat.

Jadi perempuan seperti apa yang mau-mau saja membatalkan pernikahan dengan adik bosnya ini?

Dimulai dari tampang? Ok.

Badan? Biuuuuuhhh jangan tanya, badan sekeren itu Elena yakin pasti bisa ngalahin oppa-oppa korea yang sering dia liat di Video Yt.

Kaya? Jangan tanya, dari pakaian yang digunakan saja, sudah bisa ditebak kalau harganya ngalahin gaji Elena dalam sebulan.

Lalu apa yang membuat dia gagal nikah?

Memperbaiki letak duduknya, Elena langsung memasang pendengaran dengan baik, takut-takut kalau salah dengar nanti.

Bahkan tingkat ke kepoan Elena langsung melejit ke level tertinggi saat ini. Bersiap mendengarkan apa pun alasan yang akan diceritakan bos cantiknya ini. Dia bahkan langsung duduk diam dengan perasaan penasaran setengah hidup.

Walau Hanum sudah menikah, tapi tidak merubah kadar kecantikan wanita 30 tahunan ini.

"Kayanya calon istrinya kabur."

"Kayaknya?" Ulang Elena mengulang jawaban Hanum. "Kok kayaknya sih mbak?" Tanyanya heran.

"Iya. Soalnya perempuan itu tiba-tiba hilang. Gak ada yang tau ke mana perginya tu cewek. Keluarganya juga gak ada yang tau. Mana pernikahan tinggal tujuh hari lagi. Berasa mau pecah kepala gue Len, mikirin masalah ini." Jelas Hanum dengan nada frustasi. Begitu pun wajahnya yang nampak sangat tertekan.

Bukan Salah Nikah! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang