Brakkk....
Pintu ruangan Craneo yang ada di sekolah dibuka kasar oleh Albern"Kok lo di sekolah Al?" tanya Liam, hanya dia yang ada di ruangan itu
"DUDUK" tegas Albern kepada Callista agar duduk di sofa
Liam melirik ke Callista, dilihatnya gadis itu yang ketakutan
"Lo kenapa di sini?" tanya Liam kepada Callista
"Lo keluar" pinta Albern karena ia ingin bicara dengan Callista
"Jangan kasar Al, dia cewek" ucap Liam berjalan keluar sambil menepuk pundak Albern
Albern duduk di samping Callista, beberapa menit berlalu dan mereka hanya diam saja
"Kak Albern habis berantem ya?" tanya Callista sambil menunduk, pasalnya muka Albern terluka akibat tadi malam
"Lo ngapain deket-deket dia?" Albern melirik ke Callista, dilihatnya gadis itu yang menunduk
"Cuman kebetulan..." cicit Callista
Albern memeluk Callista dari samping dan menaruh kepalanya di tengkuk leher Callista, hal itu membuat Callista terkejut dan membeku di tempat
"Gue nggak mau milik gue dipegang orang lain" ucap Albern dengan suara beratnya
"Aku bukan milik kakak" Callista mendorong badan Albern agar kepalanya tidak berada di leher Callista
Albern mengerutkan keningnya mendengar jawaban Callista tersebut
"Aku mau kakak berhenti ngomong kalau aku milik kak Albern" Callista serius dengan ucapannya
"Lo milik gue Callista" tekan Albern
"KAK ALBERN!!" teriak Callista, dia benar-benar tidak mau menjadi mainan Albern, dia tidak peduli jika Albern mengamuk
"MAKSUD LO APA HAH!!??"
"POKOKNYA AKU NGGAK MAU!!! hikss...hiksss" air mata Callista terjatuh
"IIHHH POKOKNYA AKU NGGAK MAU JADI MAINAN KAK ALBERN!!!! huwaaa bundaa hikss..hiksss..." pecah tangis Callista
"DIEM"
"Huwaaa hiks...hikss..."
"LO BISA DIEM NGGAK!!?" teriak Albern sambil memegang pundak Callista
"hikss..hikss..." tangisnya pun mereda mendengar amarah Albern
"Mau lo apa?" tanya Albern sedikit lembut pasalnya amarahnya belum mereda
"Aku nggak mau jadi mainan kak Albern..." cicit Callista
"Tapi gue nggak mau ngelepas lo" jawab Albern
"Kita kan bisa temenan aja" cicit Callista dengan menunduk
"Tapi gue nggak mau sekedar berteman" Albern mengangkat wajah Callista dengan telunjuk
"Iihhh"
"Ck lo nggak akan jadi mainan gue, tapi lo tetap milik gue" jelas Albern menatap wajah Callista
"Iihh apaan sih kak" protes Callista
"Lo tinggal milih, mau jadi mainan gue atau milik gue, lo tau gue nggak akan melepas orang sebelum gue yang melepasnya"
"Dan lo tau apa akibatnya jika jadi mainan gue" sambung Albern
Callista berpikir sejenak, pilihan yang diberi Albern tidak ada yang menguntungkan Callista, tapi lebih baik menjadi milik Albern dari pada jadi mainannya, karena Callista tau apa akibatnya jika menjadi mainan Albern
"Kenapa nggak pacaran aja?" tanya Callista
"Lo mau jadi pacar gue?" ucap Albern
"Iihh bukan aku, kan masih banyak orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBERN
Teen Fiction"Jangan tinggalin gue ya" ---Albern kenric osbert--- Tampan, dingin, posesif dan kejam, mungkin itulah yang dapat menggambarkan seorang ALBERN KENRIC OSBERT. Ketua geng motor terbesar yang ditakuti semua orang, orang akan berpikir dua kali untuk men...