34. KESEMPATAN?

22.2K 902 279
                                    

"Ngapain belum pulang?" tanya pria itu lagi karena sekolah sudah sepi tapi Callista belum pulang

"Belum dijemput"

"Gue anter mau?"

"Nggak deh kak, aku nunggu aja" tolak Callista lembut

"Ck mau pulang jam berapa lo, ini udah sore"

"Hmm"

"Tunggu di sini, gue ambil mobil"

Yaa memang Albern yang menawarkan tumpangan itu, sebenarnya Callista tidak mau menerima tawaran Albern, tapi karena hari sudah sore ditambah cuaca yang mendung jadi ia memilih menerima tawaran Albern

Tak lama kemudian Albern tiba di gerbang dengan mobilnya

"Ayo naik"

Callista menaiki mobil Albern, tidak biasanya Albern membawa mobil ke sekolah

"Tumben kak bawa mobil ke sekolah, biasanya bawa motor" tanya Callista yang memulai pembicaraan

"Pingin aja"

Setelah jawaban itu, hanya ada keheningan di mobil karena tidak ada yang berbicara

"Hujan..." gumam Callista yang melihat hujan turun dari kaca mobil

"Lo belum ada pasangan ke pesta dansa kan?" tanya Albern yang fokus mengemudi

"Kenapa kak?"

"Lo sama gue ya ke pesta dansa"

"Nggak ah kak, aku nggak dateng ke pesta dansa"

"Ck nurut aja napa"

"Nggak mau kak"

"Lo gue turunin di sini mau?" canda Albern yang ingin menurunkan Callista di jalan dengan cuaca yang sedang hujan

"Lah kenapa aku diturunin?" kesal Callista

"Karena lo nggak mau nurut ucapan gue"

"Kan kak Albern yang nawarin aku pulang, kok sekarang malah aku mau diturunin sih kak!!"

"Gue nawarin tumpangan biar lo mau ikut gue ke pesta dansa, sekarang lo nggak mau ikut gue ke pesta dansa, yaudah gue turunin aja" ucap Albern yang ingin sekali tertawa karena melihat muka marah Callista yang tidak terima

Albern menepikan mobilnya agar Callista bisa turun di jalan yang Callista saja tidak tau ini daerah mana

"Turun" ucap Albern yang tentu saja bercanda agar Callista mau pergi ke pesta dansa dengannya

"Yaudah aku turun" kesal Callista

"Eh gue bercanda sayang" panik Albern Callista malah mau turun padahal ia hanya bercanda

"Gue bercanda doang, jangan marah dong"

"Kakak kan nyuruh aku turun, yaudah aku turun aja di sini" kesal Callista

"Gue bercanda doang, biar lo mau ikut gue ke pesta dansa"

"Bercandanya nggak lucu" kesal Callista

"Iya maaf"

Tak lama kemudian hanya ada keheningan diantara mereka berdua dengan mobil yang ditepikan dan keadaan hujan deras di luar

"Call..." panggil Albern dengan suara beratnya

"Call...." panggilnya lagi lantaran Callista tidak menanggapinya

"Lu beneran udah gak sayang sama gue?" tanya Albern serius menatap Callista di sampingnya itu

"Kenapa nanya gitu?" jawab ketus Callista

"Karena lo kayaknya udah benci banget sama gue"

"Benci bukan berarti gak sayang kan?" jawab Callista dengan menatap Albern

"Jadi lo masih sayang sama gue?" tanya Albern serius

"Yang namanya sayang gak bisa hilang beberapa hari bahkan berbulan bulan kak"

Mereka berdua saling menatap seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati

"Lo mau maafin gue kan?" tanya Albern

"Aku udah maafin kak Albern dari lama dan..." ucapan Callista menggantung seolah-olah ragu mengucapkannya

"Dan?" bingung Albern

"Dan....aku udah ikhlasin kak Albern kok"

DEG

Albern terdiam mendengar jawaban Callista, apa maksud dari perkataannya Callista merelakan Albern? apa Callista sudah ikhlas melihat Albern dengan orang lain? perkataan Callista membuat Albern diam

"Maksud lo?" tanya Albern penuh tuntut dan bisa dilihat dari raut wajahnya seperti akan meledak

"Jadi lo gak mau mulai lagi sama gue? lo gak mau perbaikin hubungan kita? lo mau ngelepasin gue gitu?!" Albern mulai emosi dengan percakapan ini

"Sorry Call gue gak akan pernah ngelepasin lo sampai kapan pun bahkan ketika lo ngerelain gue" sambung Albern

"Lo bilang udah maafin gue, lo bilang masih sayang sama gue, tapi lo ikhlasin gue? maksud lo apa?" Albern memang sangat marah sekarang tapi dia berusaha menahan emosinya karena ia tau yang salah disini adalah dia dan jika dia melampiaskan emosinya, sudah dipastikan Callista tidak akan kembali ke pelukannya

"Sayang bukan berarti harus sama-sama kan? kita udah selesai aja aku masih sayang sama kak Albern, biar waktu aja yang ngilangin perasaan sayang aku ke kak Albern" jawab Callista yang tidak berani menatap Albern

"Lo mau ngilangin perasaan lo ke gue?!" nada Albern mulai tinggi

Albern sudah dipuncak emosi tapi dia menarik napas dan berusaha menenangkan dirinya yang hendak meledak itu

"Sayang..." Albern menggenggam tangan Callista dan kini mereka bertatapan

Bisa dilihat dari mata Albern yang penuh ketulusan menatap Callista, dia sudah menganggap Callista dunianya jika Callista meninggalkannya maka untuk apa dia di dunia sedangkan dunianya saja sudah pergi

"Lo masih ragu sama gue Call? pasti ada alasannya kenapa lo gak mau nerima gue lagi padahal lo masih sayang sama gue, kasih tau gue sayang gue harus apa biar dapetin lo lagi, gue gak mau perasaan lo hilang seiring berjalannya waktu, kasih gue kesempatan dan gua janji akan perbaiki semuanya" Albern berusaha meyakinkan Callista

Saat ini Albern hanya bisa pasrah dengan jawaban Callista dan jika Callista menolaknya lagi entah kita bisa melihat Albern di bab berikutnya atau tidak huhuuu

"Perasaan kak Albern ke aku itu bukan rasa sayang tapi obsesi" jelas Callista

"Lo ngeraguin rasa sayang gue Call?" rasanya dunia Albern hancur mendengar perkataan Callista hari ini

"Aku gak pernah ngeraguin perasaan kak Albern, bahkan aku yakin rasa sayang kak Albern ke aku lebih besar daripada rasa sayang aku ke diri aku sendiri"

"Jadi apa yang buat lo ragu Call? lo tau gue gak bisa lo tinggalin" lagi dan lagi Albern meminta jawaban yang pasti ke Callista

"Kak aku bakal ngejelasin tapi janji kak Albern gak boleh marah ke diri sendiri oke?" Callista takut Albern akan menyakiti dirinya sendiri setelah kejadian ini karena dia tau betul Albern seperti apa

Callista menghela napas melihat Albern hanya menatapnya alih-alih mengiyakan omongannya

"Aku sayang sama kak Albern dan kak Albern juga sayang sama aku, tapi kejadian kamaren-kemaren itu buat aku yakin kalau rasa sayang kak Albern udah berlebihan dan itu udah jadi obses, aku takut kalau dilanjutin hubungan kita jadi toxic dan hanya akan menyakiti satu sama lain, aku gak bohong kalau aku memang masih mau kita sama-sama lagi tapi aku gak tau itu keputusan tepat atau gak" jelas Callista panjang lebar dan lagi-lagi Albern tidak memberi jawaban

"Aku takut kalau aku udah gak ada di dunia hidup kak Albern hancur dan aku gak mau itu, jangan beri rasa sayang itu ke aku semua tapi sayangi dulu diri kak Albern sendiri, karena rasa sayang yang berlebihan cuman buat diri kita sakit" sambung Callista



NUNGGUIN MIMIN BERAPA ABADDD😭😭😭😭😭

SORRY BANGETTTTTTTT HUHUUU

MAKASIHHH LOHHH YANG NUNGGUINNN

RAMEIN LAGI YAAAA😭😭😭



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALBERNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang