[ON GOING]
"Don't trust anyone, even it's your self"
VALERIE ALEXANDRIA BASKARA
Menjadi keturunan keluarga Baroque bukanlah hal yang mudah bagi Valerie. Meskipun Namanya memakai marga ayahnya namun di ia terlahir dengan darah Baroque. Mafia terkenal...
"Anak pinter. Lain kali kalo mau take away, minta kuahnya dipisahin ya ganteng. Biar enggak ngembang mie nya." Ucap Valerie smabil menghela nafasnya.
"Lah ga enak dong nanti gak nyatu bumbunya." Protes Elard.
"Kan bisa diangetin lagi dimasak bentar biar nyatu." Jawab Valerie.
"Iya juga ya, kenapa gue gak kepikiran?" kesuh Elard pada dirinya sendiri.
"Di Belanda gaada ramen?"
"Ada tapi ya bukan ramen, Cuma ya gue juga jarang makan." Jawab Elard sambil membuka bungkusan ramen dan menuangkannya ke mangkuk.
Valerie pun mulai mengaduk ramen di depannya, gadis itu kemudian melahapnya. Mata Valerie membola ketika merasakan ramen tersebut. Menyadari ekspresi yang berbeda dari wajah Valerie membuat Elard langsung menghentikan aktivitasnya.
"Kenapa Val? Ga enak ya?" tanya Elard.
"El, gue lupa bilang ke elo kalo ramennya jangan yang pedes ya?" tanya Valerie sambil mengunyah.
Elard menggeleng. "Enggak, hah? Lo gabisa makan pedes?"
Valerie mengangguk. "Tapi gapapa kok, gue masih bisa noleransi." Jawab Valerie karna tak mau mengecewakan Elard.
Valerie pun kembali melahap Ramen miliknya. Namun kini tingkat kepedasa Valerie sudah beraa diambang batas. "Pedes banget!" pekik gadis utu langsung mengipasi mulutnya.
"Hah, tunggu-tunggu." Jawab Elard panik.
Lelaki itu langsung beranjak ke dapur. "Ini Val." Ucap Elard menaruh 3 kotak susu strawberry di meja dan langsung menusukkan sedotannya..
Valerie tak bergeming, gadis itu hanya memandang susu yang berada di depannya.
"Kenapa Val? Ga suka susu? Gue cariin yang lain. Yah tapi harus ke bawah." Ucap Elard.
"Eh nggak kok." Jawab Valerie langsung mengambil sekotak susu.
Gadis itu sejenak kembali memandangi susu ditangannya. "Bismillah aja deh." Ucap Valerie lalu meminumnya.
Melihat wajah Valerie yang sudah mengeluarkan peluhnya membuat Elard khawatir dan merasa bersalah, seharusnya dia menanyakan jenis ramennya terlebih dahulu kepada Valerie.