PART 23

2.9K 324 28
                                    

HAI HALLO HELLO

🥳HAPPY NEW YEAR GUYS!!🥳
Sebelumnya aku mau mengucapkan terimakasih buat kalian yg masih baca cerita aku sampai detik ini, dari Bianca kemudian lanjut ke sequel nya Valerie.
Semoga ditahun ini kita diberi kesehatan dan rezeki yg melimpah yaa.

Dan semoga secepatnya Bianca ada yg meminang dan bisa dipeluk🤗

Dan semoga secepatnya Bianca ada yg meminang dan bisa dipeluk🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ceklek

Elard membuka pintu kamarnya, namun langkah lelaki itu lagi-lagi terhenti ketika melihat ranjangnya. Bedcover putih bersih miliknya kini sudah berlumuran darah yang membentuk kata "Hallo"

"Apa lagi sih anjing!" umpat Elard mengacak-acak rambutnya frustasi.

Lelaki itu langsung mengambil bedcovernya, namun ketika hendak melangkahkan kakinya, lagi-lagi langkah Elard terhenti ketika melihat tulisan di atas sprei nya.

"laten we het spel beginnen" yang ditulis dengan cairan berwarna merah. Lelaki itu mendekat lalu mencium sprei nya, dan ternyata yap bau anyir.

Elard menghela nafas Panjang dan memejamkan mata mencoba menetralkan emosinya. Lelaki itu langsung melepas sprei dari ranjangnya dan membawanya ke walk in closet.

20 menit kemudian Elard kembali ke kamarnya dengan membawa sprei dan bedcover baru dan juga dengan jari yang sudah dibalut oleh perban.

Setelah selesai memasang sprei dan bedcover, lelaki itu merebahkan tubuhnya dan mengambil ponselnya.

"Kasih tau gak ya?" tanya Elard memandang layar ponsel yang menunjukkan roomchat nya dengan satu-satunya gadis yang berada di kontak miliknya.

"Gausah deh, kasian. Daripada nambah pikiran dia, kasian dia udah terlalu menghadapi banyak hal."

Elard lalu menutup roomchat tersebut dan beralih mencari sebuah kontak lalu memanggilnya.

Tak butuh waktu lama hingga panggilan tersebut terhubung.

"Hallo, waarom El?" tanya seseorang di sebrang sana.

"Waar ben je?" tanya Elard dengan memakai Bahasa yang sama.

"Op het hoofdkantoor, waarom?"

"Apaan sih, ngomong indo aja napa? Belibet banget." Maki Elard.

"Dih gue kan mau mengetes kemampuan Bahasa belanda gue. Takutnya udah lupa." Jawab seseorang di sebrang sana yang tak lain adalah Alvin sahabat Elard.

"Gue kesana sekarang." Jawab Elard.

"Tumben amat lo mau keluar malem-malem gini. Biasanya kalo udah jam 10 malem udah bobok cantik." Ledek Alvin.

"Bacot, ntar gue certain." Pungkas Elard lalu mematikan sambungan telponnya.

VALERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang