[ON GOING]
"Don't trust anyone, even it's your self"
VALERIE ALEXANDRIA BASKARA
Menjadi keturunan keluarga Baroque bukanlah hal yang mudah bagi Valerie. Meskipun Namanya memakai marga ayahnya namun di ia terlahir dengan darah Baroque. Mafia terkenal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak berapa lama kemudian anggota NYX tiba di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Rumahnya sedikit masuk ke dalam gang, bahkan mobil pun tidak bisa masuk.
"Permisi." Ucap Stevan mengetuk pintu.
Tak berapa lama kemudian seorang wanita paruh baya membuka pintu, wanita tersebut terlihat sedikit lusuh, dengan rambut yang sedikit berantakan dna wajah yang murung.
"Selamat siang ibu, perkenalkan saya Valerie." Ucap Valerie langsung menyalami tangan wanita tersebut.
Wanita paruh baya itu terkejut ketika mendengar nama Valerie.
"Nona..." gugupnya.
"S-silahkan masuk nona." Ucap wanita itu mempersilahkan.
Valerie mengangguk lalu masuk ke dalam rumah yang sederhana tersebut, rumah itu kecil sehingga tidak bisa menampung semua anggota NYX, hanya Valerie, Dareel, Stevan dan Kanya yang masuk ke dalam, yang lainnya menunggu diluar.
"M-maaf nona saya tidak tahu jika nona akan datang, saya ke warung dulu belikan minum." Ucapnya sedikit panik.
"Tidak perlu ibu, Vale sudah minum tadi di sekolah." Jawab Valerie tersenyum.
"Val, ini ditaruh dimana?" tanya Gery yang masuk dengan membawa beberapa kardus, dibantu oleh David.
Kardus tersebut berisikan sembako yang memang sengaja mereka beli sebelumnya.
"Disitu aja." Jawab Valerie.
"Ini apa nona?" tanya wanita paruh baya itu kebingungan.
"Sedikit bahan makanan buat ibu sama bapak nanti malem." Jawab Valerie.
"Ibu, maksud kedatangan saya kemari, saya ingin menanyakan tentang perkembangan Kalila. Apakah polisi sudah menemukan titik terang?" tanya Valerie.
Wanita paruh baya itu menunduk, lalu beranjak dari kursinya. Tak berapa lama kemudian ia kembali dengan membawa sebuah baju putih yang berlumuran darah.
"Tadi pagi, ada di depan pintu." Ucap wnaita itu mengulurkan seragam itu ke Valerie.
Valerie mengigit sudut bibirnya memperhatikan sebuah kain di depannya.
Valerie membentangkan baju tersebut, dan ternyata bukan bercak darah yang ada, namun darah tersebut membentuk kata "找我"
Valerie dan teman-temannya sontak mengernyitkan dahi ketika melihat huruf China tersebut.
"Cium Val." Titah Dareel.
Valerie mengangguk lalu mendekatkan seragam tersebut ke hidungnya. Bau anyir menusuk hidung Valerie, jelas karna memang tulisan tersebut memang ditulis dengan darah. Namun ada sebuah aroma yang juga masuk ke hidung Valerie di sela-sela bau anyir tersebut. Gadis itu memejamkan matanya mencoba merasakan aroma lain apa yang masuk.