Bab XXV

51.7K 2.7K 25
                                    

Locked Out Of Heaven - Bruno Mars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Locked Out Of Heaven - Bruno Mars

Can I just stay here?
Spend the rest of my days here?

'Cause you make me feel like
I've been locked out of heaven
For too long, for too long
Yeah, you make me feel like
I've been locked out of heaven

...

Qila menelungkupkan kepalanya diatas meja. Menunggu dari kondisi kelas yang sepi hingga mulai dipenuhi anak-anak lain.

Semenjak kejadian Qila melukai wajah Inez, tak ada satupun anak kelas yang mau mengajak Qila berbicara.

Kalaupun harus berinteraksi, mereka terlihat seolah terpaksa dengan pandangan jijik seperti melihat bangkai yang busuk.

drttt drtt

Angkasa: lo udh masuk sekolah?

Angkasa: udh mendingan?

Angkasa: hari ini gue telat, nnt makan siang brg gue di tempat kesukaan lo ya

Angkasa: bilang kalau ada yg gangguin lo. oke?

Tatapan Qila sendu membaca chat yang Angkasa kirimkan. Setidaknya Tuhan masih mau berbaik hati memberikan Angkasa yang bisa menemani kesuraman masa SMA nya yang bak neraka ini.

Dug

Kursi Qila ditendang dari belakang, membuat perutnya menabrak meja, nyeri langsung terasa ke ulu hati.

"Argh." ringis Qila.

"Ups." Firda menutup mulutnya dengan mimik pura-pura terkejut. "Gak sengaja ketendang, lo sih dempet sama meja gue."

Malas menanggapi lebih lanjut, Qila kembali menelungkupkan kepalanya, mencoba meredam semuanya seorang diri.

Tidak apa-apa. Hanya sampai jam istirahat selesai. Tidak apa-apa. Kamu bisa Qila.

Qila hanya bisa membatin menguatkan diri sendiri. Atmosfir kelas sungguh membuat Qila tercekik, semua orang menatapnya tak suka. Padahal Qila hanya ingin berteman. Seperti anak normal lainnya, bukan dikucilkan.

Sebuah pulpen hitam menggelinding jatuh di dekat kakinya. Qila dapat melihat pulpen itu dari sela tangan di bawah meja.

"Jangan dipegang!" rebut Gio ketus.

Salah satu teman sekelasnya yang sejak awal tak menyukai Qila, tak tahu karena apa. Qila menipiskan bibirnya dan mengangguk kecil. "Oke."

"Sumpah kenapa sih dia gak dikeluarin dari sekolah aja. Risih gue liat mukanya setiap hari."

"Bener. Gak adil banget Inez masuk Rumah Sakit sampe pindah sekolah. Tapi dia malah enak-enak kayak gak punya salah."

"Tumben hari ini diem, biasanya caper."

Paradise (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang