Bab XLVIII

48.6K 2.5K 103
                                    

Akbar menggenggam tangan Qila yang bebas dari infus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akbar menggenggam tangan Qila yang bebas dari infus. Dulu, tangan ini begitu kecil, menggemaskan, dan kini sudah menjadi lentikan cantik sekaligus sumber penyesalannya.

Tangan ini lah yang kerap kali menjadi sasaran kemarahannya, ia sering memukul tangan Qila dengan rotan yang ada di loteng rumah, setelah itu mengurung putrinya sampai sehari penuh dengan begitu kejam.

Membayangkan betapa dingin dan kesepiannya Qila selama di hukum olehnya mungkin takkan pernah sebanding dengan penyesalan yang saat ini ia rasakan.

Akbar menyesal, sungguh dan teramat sangat.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paradise (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang