Ost. River flows in you -- yiruma
ⓥⓥⓥ
Kenapa mereka sebenarnya? Apa yang Niall inginkan? Ini tidak jelas! Dan kenapa juga dia mengajak Harry bertengkar seperti ini. Mungkinkah alasan mereka sama dengan dimimpiku? Boys! Aku tidak mengerti apa yang ada di otak mereka.
Zayn membukakan pintu roof top itu untukku. Saat masuk, tanpa pikir panjang lagi aku langsung mengambil tindakan. Now or never.
"Harry! Niall!"
Mereka langsung melihat kearahku. Hal itu dimanfaatkan oleh Liam, Louis dan Peter untuk menahan mereka agar berhenti saling memukul. Louis menahan Niall, sedangkan Liam berdiri didepan Harry. Bisa kutebak Niall yang paling berapi api disini. Peter ada ditengah untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi.
"God! Kenapa kalian bertengkar seperti ini?!" Aku menaikkan nada bicaraku.
"Dia yang menyuruhku kesini, Ve," ujar Harry sambil menyeka darah yang ada dibibirnya. Aku melihatnya sedih. Dia terluka.
Niall mendengus dan melihat kearah Harry, "Kau merasa pantas disandingkan dengannya?! Dengan seorang artis berkelas seperti dia?!" Niall terus meronta dan mencoba melepaskan diri dari gencetan Louis.
"Niall, come on, tenangkan dirimu!" Seru Louis.
Zayn mengumpat pelan, "Sebenarnya kalian kenapa?" Protesnya. "Kemarin kalian baik baik saja, tapi sekarang?"
"Sejak kapan kalian memperebutkan seorang gadis seperti ini?" Tanya Peter heran.
Ternyata benar apa kata Zayn.Mereka memperebutkanku.
Tidak, seharusnya ini tidak terjadi. Seharusnya mereka tetap berteman seperti dulu. Niall dan Harry, harusnya mereka tetap bersahabat. Tapi karena aku...
"Kau sendiri merasa pantas? Coba kuasai dulu dirimu, baru menjudge orang lain," ujar Harry. Dia terlihat lelah.
"Setidaknya aku tidak punya mantan yang membenciku setengah mati! Bagaimana kalau Veve sampai merasakan sakit yang Taylor rasakan?!"
"Setidaknya semua orang tau itu bukan salahku, Niall,"
"Guys!" Seru Liam. "Sudahlah!"
"Kau tidak bisa menjaga hati perempuan dan kau mencoba mendekati dia? Apa yang kau pikirkan sebenarnya?"
Kulihat Zayn melihatku dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan. Saatnya bersikap tegas.
"Harry, Niall, kalau kalian tetap seperti ini, aku yang akan pergi," ujarku dengan nada seserius mungkin.
Aku harus mengatakan ini agar mereka mau berhenti. Jujur, akupun sudah tidak kuat melihat Harry dan Niall melempar pandangan sinis satu sama lain tiap saat. Apalagi kalau mengingat kejadian semalam. Niall mencoba menciumku. Dan kali ini kuakui Harry adalah pahlawan saat mencegah hal bodoh itu. Hampir saja first kissku diambil Niall. Rasanya aku bagaikan terbius dengan mata biru Niall. Matanya seperti lullaby yang membuatku tidak sadar.
Aku kembali melihat kearah Harry yang sedang menatapku heran. Darah di bibirnya membuatku bertanya, apa yang sudah Niall lakukan? Kuatkan aku kalau tau kenyataannya.
Siapa aku?
Siapa aku sampai mereka berdebat seperti ini?
Hanya artis yang tiba tiba datang ke kehidupan mereka karena rules aneh yang dibuat permusikan dunia.
"Ve?" Tanya Harry meminta penjelasan.
"Kau tidak bisa pergi begitu saja," ujar Niall.
Aku menggelengkan kepalaku, "Karena itulah. Kumohon, berhenti,"
KAMU SEDANG MEMBACA
rose in you [h.s]
Fanfiction"every rose has it's thorn, just like every night has it's dawn." [Written in Bahasa] Amazing cover by: Wattpad Cover maker copyright © 2015 by softsykes