chapter 23.

412 49 10
                                    

Harry POV

"Hah?! Pemutusan kontrak setiap personil perempuan?! Apa dia sudah gila?!" seruku saat melihat berita di TV sekarang. Mr. Drew melakukan pemutusan kontrak terhadap seluruh personil perempuan didalam band yang personilnya laki laki. Ini----gila!

"Hal ini dikarenakan adanya kerusuhan yang dikarenakan oleh fans. Dan tidak hanya itu, banyak band yang mengalami masalah internal didalam band itu sendiri. Daripada mengorbankan permusikan dunia, saya mencabut kewajiban untuk menambahkan seorang personil wanita kedalam band yang anggotanya full boys dan saya memutus kontrak semua penyanyi wanita yang sudah terlanjur join, terimakasih," aku bisa dengar suara Mr. Drew sementara aku menelfon Peter.

"Pet!" ujarku saat mendengar suara Peter diseberang sana. "Kau sudah lihat berita?"

"Aku didepan rumahmu sekarang! Baru aku mau menelfon, cepat keluar!" suara Peter sama paniknya dengan suaraku.

Langsung saja aku berlari kepintu depan dan membuat Gemma bingung setengah mati.

"Kau tidak boleh kehilangan dia," ujar Gemma.

Aku tersentak mendengarnya.

"Tidak akan, Gem," jawabku cepat.

Ada yang salah disini.

Ada yang salah!

"Peter! Oh my---Mr. Drew! Pemutusan! Berita itu, Ya Tuhan, a---aku, damn! Kita harus apa?" tanyaku sambil mengguncang guncangkan tubuh Peter. "Kita kerumah Veve sekarang!"

"Wow wow, tenang, Harr," ujar Niall tiba tiba. "Aku tidak pernah melihatmu sepanik ini sebelumnya,"

"Ya, Har. Kalau Veve tau berita ini, mungkin dia cuma bilang 'Huh, tua bangka sial, bisa bisanya dia membuat keputusan seenaknya', ya kan?" timpal Zayn.

"Aku punya firasat buruk tentang ini. Kumohon, kita kerumah Veve sekarang!" ujarku mencoba meyakinkan mereka.

Peter berpikir sejenak lalu, "Ayo masuk,"

Aku bergegas masuk kedalam mobil.

Kenapa ini? Aku tidak bisa tenang.

Rasanya ada yang terjadi.

Ada yang salah.

"Kau kenapa? Memangnya Veve mau pergi?" tanya Liam saat Peter mulai menyalakan mobilnya.

Sekarang, London hanya diterangi oleh lampu lampu jalan. Kebetulan kawasan rumahku dekat dengan Hyde Park dan agak jauh dari tempat tempat seperti mall. Suasana sunyi sangat terasa disini.

Langit gelap dan Jalanan yang sama gelapnya.

Kesunyian yang begitu mencekam.

"Entahlah, tapi aku punya firasat kalau dia akan pergi. Dan saat mendengar berita terkutuk dari Mr. Drew, aku shock setengah mati. Bukan hanya karena dia diputus kontraknya secara sepihak, tapi juga karena sekarang dia out dari One Direction," ujarku gelisah. "Pet, bisakah kau melaju lebih cepat?"

"Lalu? Bukannya dia pasti kembali? Disini dia punya rumah dan disinilah dia bekerja," ujar Louis dengan wajah heran. "Ada apa, Har?"

Aku menggelengkan kepalaku. "Rasanya aku sudah terlalu terikat dengannya. Sampai sampai aku merasakan ini,"

"Dia tidak mungkin pergi," ujar Niall cuek. "Aku yakin,"

Aku menatap Niall tajam. Yakin sekali dia.

Tanpa sadar kami sudah sampai didepan rumah Veve. Rumah dengan arstitektur Belanda yang hangat.

Aku langsung membuka pintu mobil dan berlari kearah pintu pagar rumah Veve.

rose in you [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang