chapter 15.

608 58 11
                                    

Part ini aku dedikasiin buat @yumi-ishiyama04 ,thanks buat covernya~

Veve x Harry Scene. Happy Reading.

ⓥⓥⓥ

"Mom!" Seruku saat melihat Mom ada diambang pintu.

"Hai my little De Britz," Mom melambaikan tangannya padaku.

Aku langsung berlari dan memeluk Mom. Baru pergi beberapa minggu tapi aku sangat merindukannya. Omelannya, sarannya, masakannya, masker timun yang selalu dia buat untukku dan yang pasti, pelukannya.

"Apa itu suara Ve?!" Seru seseorang dari atas. Kudengar suara seseorang menuruni tangga dengan cepat.

"My little girl!" Seru Dad saat melihatku. Akupun memeluknya. Pelukan Mom and Dad adalah pelukan terbaik.

"Kau---," ujar Mom saat melihat seseorang membawakan koperku kedalam.

"It's my pleasure to meet you, Mrs. De Britz. Namaku Harry, Harry Styles,"

Kulihat Harry menjabat tangan Mom. Tidak lupa juga dia memberikan salam pada Dad.

"Kau pasti salah satu personil One Direction," tebak Mom.

Harry memamerkan cengiran terbaiknya.

"Ohh, teman Veve ya? Masuklah dulu. Kami memasak spaghetti didalam," ujar Dad.

"Sorry, Sir. Tapi aku juga ditunggu dirumah. Terimakasih atas tawarannya," ujar Harry.

"Kalau begitu hati hati dijalan," ujar Mom. "Ve, antar dia,"

"Sering seringlah mampir," sambung Dad.

Aku dan Harry lalu berjalan kearah mobilnya. One Direction sudah disediakan 5 mobil oleh pihak manajemen di bandara. Aku dan Resta menumpang di mobil Harry dan Liam. Karena itulah Harry bisa ada disini. Dan aku yakin Liam melakukan hal yang sama pada Resta sekarang.

"Kau tidak lelah?" Tanyaku saat Harry akan membuka pintu mobilnya. Aku tidak bohong, saat sedang seperti ini, Harry terlihat begitu dewasa. Apalagi saat mengendarai mobil dan saat dia berbicara dengan Mom and Dad.

"Lumayan, kenapa?" Dia melihatku. Saat ini Harry mengenakan kemeja biru dan jeans.

Tampan.

"Kau bisa menyetir dalam kondisi seperti ini? Ini kan sudah malam," ya, sekarang jam menunjukkan pukul 11 malam. Jalanan pasti sudah sepi dan gelap. Entah apa yang ada diluar sana.

Tunggu dulu. Aku mencemaskannya?

Tiba tiba Harry menarikku kedalam pelukannya.

"Ha-- Harry," ujarku gugup. Otakku berkata kalau aku harus melepaskan diri, tapi tubuhku tidak mau bergerak. Dekapan ini terlalu hangat.

"Kau tidak perlu mengkawatirkanku," diapun melepas pelukannya. Sebentar sekali? Ah, ve, apa yang kau pikirkan? Kenapa kau menikmatinya? Pelukan itu sudah pasti dilihat oleh Mom and Dad. Aku harus bilang apa nantinya?

"Take care, Harry,"

"As always," ujar Harry ketika dia sudah masuk kedalam mobil. "Istirahatlah, kita tidak tau kapan akan memulai tour lagi,"

Ya Harry benar. Bisa jadi kita hanya satu hari disini. Atau malah besok pagi kita harus memulai tour lagi. Inilah kehidupan world tour.

Tidak terduga.

Aku mengangguk sambil tersenyum. Kuakui kalau pria ini cukup realistis.

"Aku rasa malam ini akan berbeda," ujarnya sambil menatap kedepan.

rose in you [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang