chapter 30

7.7K 379 12
                                    

~Happy reading


















Dua mobil Lamborghini itu terparkir rapi. Di dalam masing-masing mobil terdapat gadis-gadis cantik. Ya, Calista dan Chelsea---sang most wanted girl SMA jaya bakti, Salah satu sekolah elite terkenal ibu kota yang hanya dapat di masuki oleh kalangan berada.

Bagai kedatangan selebriti papan atas, seluruh atensi tertuju pada dua most wanted girl itu.

Mulai terdengar bisik-bisik dari para siswi apalagi siswa yang paling mendominasi. Mereka berlomba-lomba memuji bahkan merayu Calista ataupun Chelsea. Berharap mendapatkan perhatian salah satu dari most wanted bersepupu itu.

"Duh, susah emang kalo jadi artis terkenal gini" ucap Chelsea sembari menggibaskan rambut panjangnya angkuh.

"Berisik banget! Ayo cepetan dikit jalannya" balas Calista yang memang tidak pernah suka menjadi pusat perhatian seperti ini.

Sayang seribu sayang, memasuki tahun ketiga gadis itu bersekolah di SMA jaya bakti, mereka selalu menjadi pusat perhatian. Tentu saja, karena paras yang menawan serta latar belakang keluarga yang menakutkan.

Berbeda halnya dengan Calista yang tak suka kebisingan dan menjadi pusat perhatian, sepupu terdekatnya---Chelsea, malah sangat menyukainya. Ia bahkan bercita-cita menjadi seorang artis terkenal.

"Sayang banget kita enggak sekelas ya" ujar Chelsea cemberut sebal.

"Ngapain juga sekelas? Rumah kita aja sebelahan. Bosen gue liat muka Lo terus" jawab Calista ketus.

"Kok gitu? Lo harusnya bersyukur dong punya sepupu sekaligus tetangga cakep macam gue" ucap Chelsea angkuh yang sama sekali tak Calista perdulikan. Gadis itu menyumpal kedua telinganya dengan airpohone yang selalu di bawanya, kemudian melenggang pergi.

🥀🥀🥀

Suasana sepi nan sunyi, hanya di isi oleh suara tusukan demi tusukan yang di lakukan oleh gadis cantik itu.

Terlihat kondisi kucing yang tampak mengenaskan. Darah bercecer di mana-mana.

Seorang gadis cantik bersurai panjang tergerai itu tersenyum lebar. Tangannya begitu lihai mengobrak-abrik organ tubuh kucing yang menjadi pelampiasan hasrat membunuhnya.

Ya, sama seperti sang Daddy---Bara. Nyatanya Calista memiliki darah psikopat yang begitu kental. Calista menyukai bau anyir darah, Calista menyukai teriakan para korbannya, Calista juga menyukai ekspresi putus asa dari mereka yang sial karena menjadi tumbalnya.

"Keluar Lo, kalo enggak mau jadi kaya kucing busuk ini" desis Calista tanpa mengalihkan pandanganya dari tubuh mengenaskan kucing tersebut.

"Ya...ketahuan dong gue?"

Kini terlihat seorang pria bertubuh tinggi, berkulit putih, dan wajah rupawan bak idol asal Korea. Pria itu menatap santai sosok cantik Calista yang juga menatapnya dingin.

"Kurang kerjaan ya? Nonton gue bunuh kucing, seneng ya Lo?" Tanya Calista sinis, membuat pria itu tersenyum penuh arti.

"Iya seneng. Apapun yang ada di diri Lo, gue suka----Calista Dirgantara"

🥀🥀🥀

Angin berhembus kencang, menerpa wajah cantik Chelsea yang tengah memejamkan matanya menikmati semilir angin menyejukkan.

Saat ini gadis itu tengah berada di taman belakang sekolah. Menikmati kesendiriannya di tempat sunyi ini. Tidak ada lagi ekspresi ceria dan ramah yang biasa yang ia tampilkan.

Hanya ada ekspresi suram dan dingin di wajah rupawanya. Gadis itu menatap langit mendung di atas sana tak minat.

"Ah...gue pengen punya anak deh...tapi belum ketemu cogan buat sedekah benihnya" gumam gadis cantik itu di akhiri decakan malas.

Nyatanya, Chelsea sama seperti Sovia saat remaja. Terobsesi dengan anak bayi dan masa kehamilan.

Kini gadis itu tengah berhayal memiliki Perut besar kemudian memiliki bayi-bayi menggemaskan. Memikirkannya saja membuat pipi Chelsea bersemu merah.

"Gue mau kok sedekah benih. Kalo Lo mau juga gue nikahin Lo hari ini"

Sontak Chelsea yang tengah tertidur malas di atas sofa usang itu terduduk tegap. Gadis itu menatap nyalang seorang pria tampan dengan gaya coolnya.

"Lo? Hahaha sorry, belum masuk kriteria gue" jawab Chelsea angkuh.

Tidak tersinggung sama sekali, pria itu hanya menganggukkan kepalanya paham sebelum berkata,

"Sayangnya, cuma gue yang bisa milikin Lo. Cuma gue! Dan hanya gue----Chelsea Wijaya!"
































































-End-


I'm yours ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang