chapter 4

10.2K 749 16
                                    

~Happy Reading






Izumi termundur beberapa langkah akibat dorongan yang di berikan Bara. Gadis cantik itu menatap tak percaya akan penolakan Bara padanya.

"Tolong jaga sikapmu. Hubungan kita hanya sebatas dokter dan pasien, tidak lebih" ujar Bara dingin.

Izumi menggeleng mendengarnya, Tidak setuju dengan pendapat Bara.

"kamu yakin hubungan kita hanya sebatas itu?" Tanya Izumi kembali mengikis jarak antara dirinya dan Bara.

"Tentu, memangnya apalagi?" Jawab Bara cepat, berusaha menutupi kegugupannya saat mencium aroma vanilla lembut dari Izumi di hadapanya. Aroma yang memabukkan.

"Aku ingin lebih Bara, bukan hanya sekedar dokter dan pasiennya!"

sementara itu, Bara tersentak kaget mendengar gaya bicara Izumi padanya. Sudah cukup lama pria tampan tersebut mengenal Izumi, tetapi baru kali ini gadis itu menggunakan aku-kamu ketika bicara denganya. Biasanya, Izumi selalu menggunakan Gue-Lo, kecuali dengan kekasih tercintanya yang Bara ketahui bernama Levi.

"Lebih seperti apa?" Tanya Bara yang tak sadar terpancing dengan ucapan Izumi, gadis yang mampu membuatnya tergila-gila.

"istri mungkin?" Jawab Izumi dengan senyum manis yang terlihat amat cantik di mata Bara.

Deg! Deg! Deg!

Bara dapat merasakan dadanya berdebar kencang. Pipinya juga mulai memanas. Bara tak menyangka pagi-pagi begini sudah di hadiahi kejutan yang sangat ia impikan sejak lama.

Namun, itu semua tak berlangsung lama. Bara mengingat Izumi sudah memiliki kekasih bernama Levi. Bara kira Izumi sedang mempermainkan perasaanya dan memiliki tujuan tertentu hingga tiba-tiba mendekatinya seperti ini.

Bara sudah bertekad, ia tidak akan kembali terjatuh pada pesona Izumi. Ia tidak ingin hanya memiliki raga gadis cantik itu, tetapi juga ingin hatinya, cintanya, kasih sayangnya.

Ya, Bara menginginkan Izumi seutuhnya, Pria itu tak ingin memiliki Izumi hanya karena paksaan darinya. Sebab itu, Bara memilih menyerah setelah mengetahui bertapa Izumi menyukai Levi.

"Cukup Izumi, ucapan kamu ngelantur. Lebih baik kamu pulang, saya sibuk"

"Aku serius Bara, kamu nggak percaya?" Tanya Izumi, gadis itu tak mengerti dengan pria di hadapannya. Sejak tadi, Bara seakan menolaknya.

"Saya tidak percaya, lagian kamu sudah punya pacar. Kamu tidak malu mendekati saya sedangkan kamu sudah milik orang lain?"

Izumi terdiam. Ucapan Bara baru saja menyadarkannya tentang sosok brengsek Levi yang belum pernah ditemuinya usai mengulang waktu.

"Aku bakal putusin dia!" Jawab Izumi yakin.

"Terserah, itu bukan urusan saya"

Bara terlihat begitu acuh dan dingin, setelah mengatakan itu, Bara pun melenggang pergi meninggalkan Izumi yang menatap punggung dinginnya dengan kesal.

"Sabar, sabar...Lo harus sabar Izumi, emang enggak mudah ngadepin cowok lagi ngambek" monolognya pada diri sendiri, berusaha mengibur dirinya usai di perlakuan dingin seperti ini oleh Bara.

I'm yours ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang