chapter 27

5.2K 443 11
                                    

~Happy Reading














Dengan tangan penuh membawa banyaknya paper bag berisi camilan kesukaan Izumi, Bara menghembuskan napas panjang. Entah sudah berapa lama pria itu berdiri di depan pintu kamar mereka yang tertutup rapat.

Bara merasa ragu dan sedikit takut saat hendak mengetuk pintu. Bara takut Izumi akan mengabaikannya seperti beberapa hari yang lalu. Tak perduli ribuan kali panggilan serta ketukan di pintu kamar dari sang suami, Izumi seakan tuli dan tidak perduli.

Hari ini Bara kembali mencoba peruntungannya. Dalam hati pria itu terus merapalkan doa agar Izumi Sudi bertatap muka dengannya. Ini baru Minggu ke dua, tetapi rasa rindu akan perlakuan hangat Izumi benar-benar membuat Bara menggila.

Tok! Tok! Tok!

Akhirnya Bara memberanikan diri untuk mengetuk pintu besar berwarna putih itu. Sama sekali tak ada tanda-tanda Izumi akan membuka pintu, membuat Bara menatap paper bag di kedua tangannya kecewa.

Tak ingin menyerah begitu saja, Bara berusaha mengetuk pintu kembali. Tetapi di kejutkan karena nyatanya pintu telah terbuka dan kini berdiri Izumi dengan tampang juteknya. Wanita hamil itu bersedekap dada sembari menaikkan sebelah alisnya sinis.

"Berisik tahu enggak?! Mau apa?" Tanya Izumi dengan nada tak bersahabatnya.

Bara mati-matian menahan diri untuk tidak menerjang Izumi dengan pelukannya. Pria itu benar-benar merindukan Izumi yang selalu bersikap manja padanya, bukan sosok Izumi ketus seperti saat dahulu wanita itu masih membencinya.

"Aku beliin ini buat kamu" Ujar Bara sembari menyodorkan paper bag yang sedari tadi di bawanya.

"Cuma itu? Taro aja di kulkas! Kenapa pake acara ganggu sih?!"

Lagi-lagi nada ketus bercampur sinis yang Bara dapatkan.

Mendapati Bara yang hanya diam tak bergeming sembari menatapnya senduh hampir membuat pertahanan Izumi runtuh. Tak ingin bentengnya hancur begitu saja, wanita itu memutuskan untuk masuk Kembali ke dalam kamar. Tetapi tiba-tiba saja Bara menahan lengannya dan mencium bibirnya ganas.

Izumi berusaha menolak ciuman pria itu, tetapi usahanya tak membuahkan apa-apa karena Bara yang tak ingin menyudahinya. ciuman mereka terhenti karena Izumi memukul kuat dada sang suami saat merasakan sesak akibat ciuman panjang nan menggairahkan yang mereka lakukan.

Dengan napas tak beraturan, Izumi menatap nyalang Bara yang kini tersenyum puas. Pria itu kembali mengambil ancang ingin mencuri ciumanya, tetapi dengan cepat Izumi menghindar. Izumi bahkan dapat merasakan bibirnya membengkak karena ulah nakal Bara.

"Kamu! Ber---"

"Please, Maafin aku. Kamu udah lihat beritanya kan? Aku udah lakuin apa yang kamu minta sayang. Lagian kamu cuma salah paham, aku sama enggak pernah selingkuh sama dia!" ucap Bara cepat. Pria itu bahkan berlutut di hadapan Izumi, membuat wanita itu berdehem canggung sebelum berkata,

"Oke, kali ini aku maafin kamu. Tapi enggak ada kesempatan lainnya! Kamu harus ingat hal itu baik-baik!"

Setelah mengatakan jtu, Izumi lantas membalikkan tubuhnya dan segera menutup pintu kamarnya kencang.

I'm yours ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang