chapter 18

6.8K 493 9
                                    

~Happy Reading













"Cuma segitu aja? Yakin enggak mau beli yang lain?"

Sontak Izumi memutar bola matanya malas. Tak terhitung berapa banyak Bara menanyakan hal serupa. Padahal pria itu tahu dirinya selalu menjawab sama, tetapi Bara tidak pernah lelah.

Saat ini mereka tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan ibu kota. Awalnya Izumi ingin berbelanja berdua saja dengan Sovia, karena memang yang ingin di belinya adalah kebutuhan wanita seperti make up, gaun, dan aksesoris lainnya.

Tak di sangka ternyata Bara menguping percakapannya dengan Sovia. Pria itu bersikeras untuk menemaninya berbelanja dan alhasil membuat Sovia mengalah pada kakak tercintanya.

Izumi pikir Bara tidak akan betah menemaninya berbelanja. Ternyata pikiranya salah, Bara malahan terlihat bahagia menemaninya memilih produk skincare dan sejenisnya. Pria itu bahkan tampak tidak puas melihatnya hanya membeli  beberapa saja.

Izumi tidak habis pikir dengan Bara yang kini terus menanyakan apa lagi yang ingin di belinya. Padahal di sini dirinya lah yang ingin berbelanja, tetapi Bara yang lebih terlihat antusias dan bersemangat. Hanya saja, Izumi tidak mengetahui seberapa senangnya seorang Bara Dirgantara walau hanya menemaninya berbelanja.

Rasanya benar-benar luar biasa. Bara tidak perduli jika seandainya Izumi berbelanja sebanyak mungkin menggunakan kartu ATM nya.

Setiap kali kartu miliknya di gesek untuk membayar belanjaan Izumi, rasanya Bara begitu senang. Sudah lama ia mendambakan hal ini. Dapat merasakan seperti Levi yang biasanya menemani Izumi belanja dan membayarnya.

Tentu, Izumi tidak pernah meminta kedua pria itu untuk membayar belanjaannya. Walau tidak sekaya Bara dan Levi, Izumi masih mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Salahkan saja mereka yang memaksanya. Lagi pula Izumi sama saja dengan orang lain di luar sana, memangnya siapa yang tidak suka barang gratis? Dan nyatanya ia tidak pernah meminta uang pada mereka. Jadi Izumi pikir tidak masalah dan membiarkan mereka membayar belanjaannya dengan senang hati.

"Kamu enggak ada yang mau di be---"

"Enggak! Enggak ada Bara sayangggggg" potong Izumi cepat. Gadis itu merasa gemas dengan Bara yang terus memintanya belanja.

"Hmm yaudah"

Izumi melototkan matanya tidak percaya melihat Bara yang merajuk? Ya, Bara merajuk karena menurutnya Izumi hanya belanja sedikit. Padahal, nyatanya di kedua tangan mereka sudah di penuhi paper bag besar yang berisi belanjaan milik Izumi.

"Kamu ngambek? Ya ampun Bara"

Izumi tidak tahu harus tertawa atau apa. Tapi melihat ekspresi merajuk milik Bara mampu membuatnya gemas setengah mati. Tanpa sadar tangannya pun terjulur mencubit pipi Bara, membuat pria itu terpekik kaget sembari menatapnya tidak percaya.

"Apa? Biasa aja lihatnya. Yuk, kita makan aja aku udah laper" ajak Izumi sembari menarik lembut lengan kekar Bara menuju salah satu restoran terdekat.

"Kamu mau pesan apa?"

"Pizza sama minumannya es lemon"

Bara mengangguk paham, kemudian memanggil pelayan dan memesan makanan sesuai keinginan Izumi.

Setelah pesanan datang, mereka pun menyantapnya dengan lahap. Oh, ralat. Bukan mereka, tetapi Izumi seorang karena nyatanya Bara hanya mengamati gadis cantik itu menikmati pizza dan es lemon dengan lahap.

I'm yours ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang