Renan membawa Heka ke lapangan basket setelah mendapat info dari grup kelas jika dua jam kedepan freeclass. Daripada satu kantin dengan orang yang suka menyindir, lebih baik menonton pacar latihan basket kan?
Dua submisiv manis itu duduk di tribun paling depan dengan membawa satu pack tisu dan dua botol air mineral di tangan masing-masing. Renan yang membawakan untuk Noah dan Heka yang membawakan untuk Jemi.
Sebenarnya Heka malas membawa itu semua untuk Jemi. Toh, Ia dan Jemi tak memiliki hubungan apapun kan? Yang ada Jemi akan besar kepala nanti.
Noah masih belum menyadari kedatangan kekasihnya. Berbeda dengan Jemi yang sudah menyadari sejak dua submisiv manis itu memasuki pintu lapangan. Jemi yang semula wajahnya tertekuk masam lantaran mendadak disuruh latihan basket itu langsung tersenyum lebar melihat kedatangan submisiv manisnya.
Saat berpapasan dengan Noah, Jemi menepuk bahu Noah lalu menunjuk tribun penonton dimana si mungil dan si tan berada.
Sama halnya dengan Jemi, senyum Noah langsung terbit dari wajah masamnya. Ia yang tadinya tak bersemangat sedikitpun langsung segar melihatnya.
Setelah latihan basket selesai, Noah maupun Jemi buru-buru menghampiri submisivnya.
"Cieee bawain gue tisu sama minum. Baik banget sih yang?" Jemi yang lebih dulu menghampiri Heka itu merebut air mineral di tangan Heka dan langsung menenggaknya hingga habis.
"Main ambil aja sih?! Gue belum nawarin tauk!" Kesal Heka.
Jemi mana takut. Ia justru mencubit pipi Heka dengan gemas. "Cuma belum kan? Berarti nanti juga ditawarin. Berhubung minumnya udah gue ambil jadi lo ngga usah repot-repot nawarin. Baik kan gue?"
"Nggatau! Nyebelin!"
"Lo gendut."
"Gue ngga gendut anjing!"
"Gendut pantatnya hahaha!"
Berbeda dengan Heka dan Jemi yang akan adu mulut jika berdua, Noah justru langsung bertingkah manja dan Renan yang selalu malu-malu menanggapinya.
"Hauss..." rengek Noah begitu sampai depan kekasihnya.
Renan pun berdiri lalu menyodorkan air mineral yang dibelinya tadi. Noah menerimanya dengan antusias dan langsung menenggaknya hingga tandas.
"Hahh segernya beda ya air yang dibeliin pacar mah," celetuk Noah sembari menutup kembali botol yang sudah kosong itu.
"Emang segernya gimana?" Tanya Renan.
"Seger bangettt. Kaya ada manis-manisnya gitu."
Renan menabok perut keras Noah. Merasa sebal karena dominan itu malah bercanda disaat ia kira akan digombali.
"Emang iklan ditipi?"
"Ih beneran tau, Ren. Ada manis-manisnya. Apalagi kalo minumnya dari mulut kamu. Beuhhh! Manisnya ngalahih gula."
Dan lagi-lagi tabokan Noah dapatkan. Tapi di dadanya yang cukup bidang untuk ukuran remaja. "Ngomong-ngomong, aku ngga dikasih hadiah nih?"
"Hadiah apaan? Orang cuma latian basket bukan menang tanding basket."
"Pokoknya aku mau hadiah!" Rengek si bongsor.
Karena hari ini Renan sedang berbaik hati meskipun setiap hari pun begitu, Renan tersenyum, tangan mungilnya dibawa untuk merapihkan rambut Noah yang berantakan karena keringat. "Hmm. Mau hadiah apa sayang?"
Yang dipanggil sayang itu mengerjapkan matanya. Selama ini Renan belum pernah memanggilnya selain dengan nama. Itu terdengar mengejutkan pun menyenangkan di telinganya. Jika boleh berlebihan, ia pasti akan menangis senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm shy! -noren
Fanfiction"Kamu tuh kapan ngeselinnya sih? Gemesin mulu. Heran." ⚠️bxb ⚠️fanfict ⚠️mature🔞 Anggap saja, dunia cerita ini isinya hanya Dom & Sub. Homophobic dilarang keras menginjakan mata di sini. Jika pada part ada tanda ini-⚠️ dan ini-🔞, harap yang di baw...