Nasty

1.7K 139 11
                                    

⚠️ ( di bawah ini ada bagian yang tidak seharusnya di baca oleh anak di bawah umur. Jadi mohon kerja samanya. )⚠️



"Mau cip*k, boleh ya?" Tanya dominan itu.

Yang ditanya diam saja namun sorot matanya menyiratkan jika submisiv itu juga menginginkan yang sama dengan dominannya. Lantas, Noah mendekat untuk memagut bibir Renan yang candu. Menghisap, mencecap dan melumat bibir yang pasrah dibawah kuasanya. Melesakan lidahnya ke dalam rongga mulut sang kekasih setelah dirasa kurang puas hanya dengan pagutan saja.

Noah menekan tengkuk Renan untuk memperdalam ciumannya. Terus mengobrak-abrik seisi mulut Renan dengan mulutnya tanpa memikirkan sang empu yang mungkin kesulitan bernafas karena ulahnya. Lidahnya terus menari disana mencari kenikmatannya. Mulut kekasih mungilnya begitu manis dan candu.

Renan mencengkram pundak Noah ketika bibir dominan itu kini turun memagut dagunya, lalu bibir itu menyusuri rahangnya, turun lagi pada jakunnya dan berhenti pada perpotongan lehernya.

"Ngh jangan dihisap," cegat Renan ketika merasakan mulut Noah mulai mengisap kulit lehernya.

Noah menurut lalu menjauhkan wajahnya dari leher Renan. "Aku sange," katanya begitu frontal.

Renan bisa melihat tatapan Noah yang kini diselimuti kabut nafsu. Ia juga bisa merasakan bukti gairah Noah yang mengeras di bawah sana bersingunggan dengan miliknya yang tak kalah mengeras. Bukti bahwa keduanya sama-sama butuh kenikmatan yang lebih.

"T-terus?" Renan tergagap.

"Pengin pegang nenen kamu." Noah memasang wajah cemberutnya seperti bayi yang ingin menyusu pada ibunya. Ia lantas menarik belakang kaos Renan membuat kaos bagian depan Renan mengetat. Darisitu ia bisa melihat puting kekasihnya yang mencuat di balik kaos. Tapi hanya beberapa detik ia melihat pemandangan indah itu karena sang empu langsung menutupnya dengan tangan.

"Mesum!" Sarkas si mungil.

"Kok gitu sih? Aku cuma pengen liat."

"Katanya pengen pegang?"

"Emang boleh?"

"Ngga."

"Pelit. Aku perkosa nih?"

"Ngga tau ah!" Renan hendak turun dari pangkuan Noah namun dominan itu dengan cepat menahannya. "Ngga boleh turun sebelum kamu kasih liat nenenmu ke aku."

"Ngga mau."

Noah menatap tajam Renan yang mana membuat Renan panik sendiri. Ia takut dominan itu merajuk lagi. "I-iya. Liat doang kan?"

"Kata siapa? Aku juga mau pegang sama mau isep," jawab Noah dengan wajah yang sangat menyebalkan di mata Renan. Renan baru tau kalau kekasihnya ini sangatlah mesum.

"Noah... kok gitu sih?"

Noah memalingkan wajahnya lalu membuang nafas kesal. Bagaimanapun ia seorang dominan yang akan kesal ketika nafsunya tidak terpenuhi.

"Kiss me!" Noah berujar mutlak.

"Huh? O-Okay. Look at me first."

Noah menuruti perintah Renan dan dengan begitu ia merasakan bibir kekasihnya menyentuh bibirnya. Sebelum bibir itu menjauh, Noah menahan tengkuk Renan dan membawanya pada ciuman panas untuk mengalihkan perhatian kekasihnya. Renan terbuai dalam ciumannya dan itu kesempatan Noah untuk melakukan aksi bejatnya. Jari jempolnya naik untuk mengusap lembut belakang telinga Renan, mengirim sinyal-sinyal gairah yang tengah menguasainya. Lalu satu tangannya perlahan turun dari leher menuju dada kekasihnya, jarinya bermain di sana mencari keberadaan tonjolan kecil.

I'm shy! -norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang