Swimming Plus

2K 138 4
                                    

⚠️⚠️ ( di bawah ini ada bagian yang tidak seharusnya di baca oleh anak di bawah umur. Jadi mohon kerja samanya. )⚠️⚠️

"Mau berenang?"

Yang ditanya nampak berpikir. Cuaca panas begini ditambah kondisi sedang gerah-gerahnya memang paling cocok berenang atau berendam di air yang sejuk. "Boleh deh. Tapi aku kan ngga bawa baju ganti." Si cantik menekuk bibir mungilnya ke bawah.

"Pake baju aku." Sang dominan mendekat, mengusak rambut si mungil  sebelum mencomott bibir yang tengah mengerucut lucu. Sangat imut.

"Tapi pakean dalem aku gimana?" Renan menatap polos Noah yang masih mengelus kepalanya.

Noah tersenyum sangat manis hingga kedua matanya tenggelam. "Renangnya ngga usah pake daleman. Toh, renangnya juga di rumah aku ini, bukan di tempat umum."

Tanpa membiarkan Renan membalas, Noah berucap lagi. "Mau ya? Aku siapin bajunya." Noah lalu mengambil baju untuk Renan di lemari setelah menuyuruh submisivnya duduk di sofa kamarnya.

Noah sempat membeli beberapa kaos dan celana pendek yang pas untuk kekasihnya. Sengaja dibeli untuk ia suruh kekasihnya kenakan setiap kali submisiv itu ke rumahnya. Setelah mengambil satu setel kaos putih tipis dan celana pendek berwarna putih, Noah menghampiri kekasih mungilnya.

"Pake." Noah menyodorkan baju yang telah ia ambil. "Kamu ganti di kamar mandi. Biar aku yang ganti di sini."

Diambilnya baju pemberian sang pacar dengan ragu. "Ngga ada warna lain selain putih?" Tanya Renan sembari membolak-balikan kaos di pangkuannya.

"Ngga ada. Kemaren aku beli kaos putih satu lusin buat kamu. Aku suka liat kamu pake kaos putih. Gemesin."

Wajah Renan pasti memerah sekarang. Bisa-bisanya dominan itu berpendapat sangat aneh seperti itu. Dia masih belum menyadari jika dominan itu punya niat terselubung dari kaos putih itu.

Si mungil mengangguk lalu beranjak dari duduknya untuk pergi ke kamar mandi. Tapi sebelum ia membuka pintu kamar mandinya, suara Noah menghentikannya.

"Sayang. Jangan lupa, dalemannya ngga usah dipake."

Renan tak menjawabnya. Ia langsung masuk ke kamar mandi dengan wajah memerah, meninggalkan Noah yang masih terkekeh gemas atas kelakuannya.

Butuh waktu lama Renan menghabiskan waktunya di kamar mandi. Bukan karena acara ganti bajunya yang lama, tapi ia terlalu banyak berpikir. Dan setelah dipikir lama, Renan pun akhirnya memutuskan untuk tetap berenang dan dengan tanpa mengenakan pakaian dalam. Semoga saja Noah tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak padanya nanti. Semoga.

Begitu keluar dari kamar mandi, Renan terpaku, wajahnya memanas melihat pemandangan pemandangan di depannya. Pemuda tampan dengan tubuh tegap sempurnanya yang tengah bertelanjang dada. Boxer ketat yang menutup benda berukuran besar menjadi satu-satunya kain yang melekat pada tubuh atletis itu.

"Eh udah kelar?" Ujar Noah setelah menyadari kehadiran kekasih mungilnya. Ia mendekat lalu tanpa aba-aba menggendong kekasihnya yang sangat imut dengan wajah bengongnya.

"Eh kamu ngapain?" Renan panik ketika merasa tubuhnya tiba-tiba melayang karena ulah Noah. Bahkan pakaian sekolah yang sedari tadi ia genggam kini sudah teronggok ke lantai.

Tanpa repot-repot menggubris ocehan Renan, Noah tetap menggendong submisiv mungil itu menuju kolam renang di belakang rumahnya. Ia menurunkan tubuh ramping kekasihnya di tepi kolam. "Bisa renang ngga?" Tanyanya kemudian yang dijawabi gelengan lucu oleh si mungil.

Noah terekeh. Ia mencubit gemas pipi tembam Renan. Kekasihnya ini terlihat snagat imut dengan pakaiannya sekarang. "Imut banget sih? Renang di kolam yang dangkal aja ya? Biar aku yang di kolam dalem." Lalu ia mengusak rambut si mungil gemas.

I'm shy! -norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang