11. Modus Huang Renjun

280 31 0
                                    

Malika tidak tau kenapa hari ini dia sedikit melankolis. Cuacanya mendung, dan berdampak sendu pada hatinya yang merindukan rumah.

Berada di negeri orang tidak sesulit yang ia bayangkan, meski begitu nyamannya tetap tidak sama seperti berada di negerinya sendiri.

Ningning masih sibuk mendiskusikan tugas menggambarnya dengan Jisung, sementara Karina memilih absen hari ini. Psikis gadis itu masih terguncang.

Sebenarnya Malika ingin menemani Karina saat ini, tapi karena dia ada jadwal kuliah, Malika terpaksa harus meninggalkan Karina seorang diri.

Winter adalah satu-satunya orang yang membuat janji dengannya di perpustakaan. Tadi pagi dia mengajak Malika bertemu untuk menyelesaikan wawancaranya. Namun sampai 20 menit berlalu, Winter belum juga terlihat.

Pada akhirnya Malika memilih menyibukkan dirinya. Mencoba membunuh kebosanannya dengan buku-buku di perpustakaan.
Satu buku pun berhasil merebut atensinya, dan mendorong gadis itu untuk membuka bab pertama.

'I want to eat your pancreas? Hmm.. judul yang aneh.'

"Ceritanya ngga semanis cover bukunya."

Malika mendongak, menatap Renjun yang tiba-tiba duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malika mendongak, menatap Renjun yang tiba-tiba duduk di sampingnya. Lelaki itu meletakkan ice choco dingin di meja.

"Untukmu." Katanya. Senyuman manisnya masih belum luntur.

"Makasih."

"Lo suka novel? "

Malika mengedikkan bahunya. Dia bukan tipe kutu buku yang bisa berdiam diri dengan membaca. Malika adalah tipe orang yang suka beraktifitas fisik. Taekwondo misalnya.

" Engga. Gue ambil ini karena judulnya aneh."

"Ceritanya sedih."

Malika mengangkat kedua alisnya penasaran. Padahal cover bukunya seolah menggambarkan kisah cinta anak sekolahan yang manis.

"Lo pernah baca?"

Renjun menggeleng lalu meletakkan. Ice choco miliknya di meja.

"Gue pernah nonton film nya sama Jisung. Dia sampai nangis 2 hari."

Malika tertawa. Membayangkan Jisung yang menangis karena film.

"Oh ya ??"

Renjun mengangguk,

"Tokoh utamanya menyukai seorang gadis penderita penyakit pankreas dan hidupnya hanya tinggal beberapa bulan lagi, tokoh utama laki-laki itu bersedia menemaninya menghabiskan beberapa bulan sisa umurnya."

Malika terdiam, dengan pandangan mata yang fokus menatap embun pada gelas ice nya yang meleleh.

"Dan gadis itu mati?"

"Ya."

Malika menghela nafas. Dia menatap Renjun dengan senyuman tipis yang terkesan sendu.

"Kenapa penulisnya jahat banget yah??"

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang