46. Dibalik Layar

273 33 15
                                    

Chenle mendadak menghubungi kakeknya di malam akhir kegalauannya. Lelaki itu membuat permintaan nyeleneh yang sukses membuat pria tua botak di seberang telepon memekik keras.

"APA KAU BILANG???"

"Iya kek, Chenle udah lama suka sama dia tapi di tolak, jadi Chenle mau langsung lamar aja."

"Beraninya dia nolak cucu kakek yang tampan ini. besok kakek langsung ke Jakarta, kakek mau liat langsung orang seperti apa yang berani nolak cucu kakek."

Chenle tersenyum girang sambil memainkan ujung kaosnya yang hampir kusut.

"Iya kakek langsung kesini aja kita datengin rumahnya."

"Apa yang keluarganya minta? Rumah? Saham? Mobil??"

"Oh.. enggak kek, keluarganya bukan tipe yang begitu. Kakek tau tuan Lee papa nya Jeno kan? Bulan lalu dia menikah dengan Mamanya Malika."

"Aaahhh... Jadi putri tuan Lee, oke kakek setuju. Biar kakek atur maskawinnya."

"Tapi kek..." Chenle kembali menyanggah.

"Hmm?? Apa lagi??" Pria tua itu bergumam.

"Masalah papa..."

"Itu gampang, bajingan itu udah babak belur sekarang. "

Chenle langsung melotot.

"Kakek mukulin papa??"

"Enggak lah, dia babak belur kena sengat lebah. Mama mu ga mau ngerawat karena dia bebal dan menentang pembatalan pertunangan mu. " Pria tua itu mendesah. Chenle tau kakek nya itu pasti sedang memegang sebatang cerutu sambil minum kopi di halaman sekarang.

"Terus gimana kek?"

"Udah kakek beresin. Setuju ga setuju udah kakek batalin. Kakek juga udah bayar kompensasi pemutusan bisnisnya."

Chenle tersenyum bahagia. Memang seharusnya dia mengadu pada sang kakek sejak awal.

"Pokoknya kakek yang terbalik. Eh .. terbaik"

🌷🌷🌷

Malika absen selama 2 hari. Sebenarnya Chenle merasa was-was tapi Haechan bilang Malika hanya sedang menenangkan diri. Sebaliknya Haechan memberi saran pada Chenle untuk mempersiapkan pertunangannya dan membuat kejutan untuk Malika.

Lelaki itu membeli beberapa seserahan bersama Yuri. Dia juga memesan makanan dan daging karena tidak mau merepotkan keluarga Malika.

Hari dimana Chenle mengunjungi rumah Malika, lelaki itu menjadi lebih pendiam. Sejujurnya Chenle gugup, dia takut di tolak.

"Ga usah tegang. Malika ga akan bisa nolak anak mama yang cakep ini." Yuri merangkul Chenle ketika lelaki itu turun dari mobil lalu berjalan bersamanya mendekati pintu rumah Malika.

Orang tua Malika jelas terkejut dengan kedatangannya. Namun mereka menyambut keluarga Chenle dengan sangat baik.

"Likanya masih tidur, kamu langsung naik aja." Kata Tiffany.

"Awas ya, bangunin doang jangan macem-macem." Celetuk Jeno.

"Iya tau."

Chenle masuk ke kamar Malika. Berjalan sedikit mengendap dan naik ke ranjangnya. Malika masih tidur, tapi tidurnya tidak nyenyak. Gadis itu sepertinya merasakan kehadirannya. Dia membuka kedua matanya dan terkejut setengah mati.

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang