5. Dream House Story

301 34 2
                                    

"Ning.. tentang lamaran gue kemarin, gue serius yah."

Malika duduk di kursi pantry, menatap Ningning dan Karina yang tengah memasak. Winter mengikutinya dengan sebungkus keripik kentang yang dia ambil dari cabinet.

"Iya, Lo bisa mulai masuk hari senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya, Lo bisa mulai masuk hari senin. Berangkatnya bareng Haechan aja." Ningning melirik Malika ketika tangannya sibuk memotong daun bawang.

"Kok sama Haechan? "

"Lo ga tau? Dia kan part time di cafe nya Ningsih."

Malika membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk.

'pantes kemarin dia bilang mau nyariin gue kerja sampingan.'

"Ey.. Yo.. listen up !!!"

Ke-empat gadis itu menoleh bersamaan pada Mark, Chenle, Jeno dan Jaemin yang baru tiba dari belanja bulanan. Atensi Mark itu langsung tertuju pada Malika. Karena ini adalah pertama kalinya mereka bertemu setelah Mark pulang kampung Minggu lalu.

"Oh.. hai.. You're new here huh? What's your name?

"Malika Jasseline." Malika menjabat tangan Mark yang terulur. Mereka saling berbalas senyum.

"Oh.. wow.. you're so beautiful."

"Ga usah ngerayu deh bang." Kata Jaemin. Dia mengambil tempat di samping Winter.

"Ngomong-ngomong gue suka rambut baru Lo." Jaemin menarik turunkan alisnya, menatap Malika.

"Jelas lah.. itu kan gue yang milihin model. " Kata Karina.

Karina menoleh ke arah Jeno ketika lelaki itu berdiri di belakangnya. Jeno memberikan paperbag berisi sayuran pada Karina dengan wajah canggung.

"Cihuy... Rasa-rasanya kayak ngeliat suami yang habis di suruh belanja sama istrinya nih " ledek Mark.

Karina melengos mengabaikan ledekan itu sementara Jeno terlihat salah tingkah dan buru-buru menjauh dari Karina.

"Kok buru-buru amat jauhinnya, deketin aja kalau kangen." Tambah Chenle. Lelaki itu duduk di samping Malika setelah meletakkan soft drink dan ice cream di kulkas.

"Ga usah mulai deh kalian." Karina menggerutu sementara yang lain cekikikan menatapnya.

"Emang mereka pacaran? " Malika si pendatang baru tidak tau apa-apa. Dia menunduk dan setengah berbisik pada Winter.

"Mantan." Jawab Winter lirih.

Malika terkejut.

"Mantan pacar?"

"Bukan. Mantan pasutri." Sahut Chenle dengan suara keras. Dia sengaja melirik Jeno yang pura-pura sibuk dengan ponselnya.

"Wah..wah..wah.. baru tau gue. Gimana ceritanya?" Malika kembali melirik Winter.

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang