33. Ternyata dia...

227 32 0
                                    

5 tahun kemudian

"Mama sudah yakin sama orangnya???"

Malika menatap Tiffany dengan biasa, berusaha sesantai mungkin agar wanita itu tidak merasa terbebani dengan pertanyaannya.

" Iya, orangnya baik kok." Tiffany menatap Haechan dan Malika bergantian.

Setelah 5 tahun tinggal bersama, mereka tumbuh seperti keluarga kecil yang hangat. Haechan sudah Tiffany anggap seperti putra nya sendiri. Bahkan untuk mengambil keputusan pun Tiffany juga mengikutsertakan Haechan untuk memberinya pendapat.

Seperti saat ini, saat ada seorang pria yang berniat melamarnya, Tiffany meminta pendapat pada Malika dan juga Haechan. Sekian tahun menjanda membuat wanita itu memikirkan kembali tentang perasaannya.

"Kalau Haechan sih mau lihat orangnya dulu mah. Haechan mau pastiin dia bukan laki-laki brengsek yang bakal nyakitin mama." Lelaki itu duduk di samping Malika dan mengaduk teh hangat yang baru dia buat.

"Lika setuju sama Haechan mah. "

"Okey, hari ini dia terbang ke Indonesia, mungkin nanti malam dia sampai. Kalian temenin mama ketemu dia ya."

Dua anak itu mengangguk dan melanjutkan sarapan dengan tenang.

Malika dan Haechan berangkat bersama ke kantor.
Yuri benar-benar memenuhi janjinya untuk menanggung biaya kuliah Malika sampai lulus bahkan menawarinya S2 tapi Malika menolak. Dan berkat wanita itu juga Malika bisa bekerja di tempat yang bagus.

Malika dan Haechan bekerja di tempat yang sama, Kingtoon corp namanya. Itu adalah perusahaan komik online yang cukup terkenal di Asia.
Malika adalah salah satu penulis komik disana. Sementara Haechan ada di bagian editor.

"Lika, cerita Lo yang eps. 78 kena banned tuh, laki nya terlalu vulgar katanya."

Haechan menghampiri Malika di studio tempat Malika membuat karya-karyanya.

" Masa sih?? Padahal anu nya udah gue sensor loh."

"Yaa gimana, atasan minta area bawahnya di gambar lebih tertutup."

"Oke gue revisi."

Haechan menyeret kursi di samping Malika dan melihat gadis itu bekerja.

"Kenapa ga nyuruh si Rena aja buat revisi? Punya asisten gunanya buat apa?"

"Rena lagi sakit, dia ijin hari ini."

Haechan mengangguk-angguk.

"Sakit apa dia?"

"Ga usah sok perhatian deh Chan nanti kepincut." Malika terkekeh menatap Haechan.

"Engga ya, Rena bukan selera gue."

Haechan menyangkal tapi Malika tetap tertawa dengan wajah mengejeknya.

"Eh Haechan..." Gadis lain yang berada 1 ruangan dengan Malika menghampiri mereka. Dia memberikan sebuah paperbag pada Haechan.

"Ini titipan dari Rena, kebetulan gue tetangganya, katanya makasih udah mau nganter dia pulang pas hujan kemaren."

Tatapan Malika seketika berubah. Dengan senyuman tertahannya gadis itu berbisik..

"Ciieeeeeeee." Nadanya sangat panjang sampai-sampai Haechan harus mendorong lengannya agar Malika berhenti.

"Diem deh."

Tetangga Rena langsung pergi setelah ikut membuat aliansi sorak Sorai kata 'cieee' bersama Malika. Haechan yakin hal ini akan menjadi gosip hangat di kantor besok.

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang