9. Gara-gara Begal

284 37 5
                                    

Malika merasa aneh. Dia berada di tengah kesadarannya, jiwanya seperti setengah tidur dan setengah bangun.

Tidurnya juga sangat tidak leluasa. Kasurnya terasa lebih sempit dari sebelumnya. Tubuhnya juga terasa berat seperti ada sesuatu yang menimpanya.

'apa ini mimpi? Siapa yang naruh sapu ijuk di leher gue?' pikirnya.

Malika menggerakkan tangannya, mencoba menyentuh helaian kasar yang mengusik lehernya.

'ini .. bukan sapu? Ini rambut??? Tapi rambut siapa???'

Gadis itu perlahan membuka mata. Mengumpulkan kesadarannya secara penuh untuk memastikan dia tidak sedang bermimpi.

"Anjir, Zhong Chenle ngapain Lo tidur di kamar gue???" Malika berseru, sementara Chenle tidak bergeming.

Lelaki itu tidur memeluknya, menjadikannya seperti guling dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Malika. Gadis itu merinding karena merasakan nafas teratur Chenle yang menerpa kulitnya.

"Heh!! Zhong Chenle !!!"

Malika mendorong dahi Chenle dengan telunjuknya agar lelaki itu menjauhkan kepalanya tapi Chenle kembali merapat.

"Pergi Lo dari kamar gue."

"Ini kamar gue." Suara parau Chenle membuat bulu kuduk Malika meremang seketika.

Gadis itu menatap sekitar, dan benar itu adalah kamar Chenle.

'Kok gue bisa tidur disini sih?? Astaga..'

Malika ingat dia tertidur di ranjang Chenle semalam.

"Kok Lo ga bangunin gue?" Malika mencoba bergerak melepaskan pelukan Chenle tapi tidak bisa.

" Udah gue bangunin, tapi Lo tidurnya kayak sapi. " Chenle berdusta. Jelas-jelas semalam dia justru menyelimuti Malika dan membuat Malika tidur semakin nyaman.

"Ya Lo pindahin gue kek ke kamar."

"Males ya gendong Lo ke room 6. Ga sadar diri kalo berat." Chenle tersenyum tipis di tengah sindirannya. Lelaki itu semakin merapatkan wajahnya di leher Malika yang membuat gadis itu semakin tidak nyaman.

"Awas .. gue mau bangun."

"Gamau."

"Zhong Chenle !!"

"Hmm.."

'Anjir.. gumam aja sexy sbanget suaranya.'

"Badan Lo bau kopi." Chenle menempelkan hidungnya di titik paling sensitif dari leher Malika dan membuat gadis itu reflek menggigit bibir bawahnya.

'ini anak maunya apa sih..??? '

"Kenapa semalem Lo basah?"

Malika menghela nafas, masih dongkol mengingat kelakuan Haechan semalam .

"Jeno sama kak Jaehyun hampir berantem gara-gara Karina. "

"Terus?" Chenle menempelkan bibirnya di leher Malika.

"Yaa.. Haechan ga punya nyali misahin mereka, jadi dia ngidupin alarm kebakaran terus sprinklernya ngeluarin air otomatis jadi basah semua."

Chenle mendengarkan tapi dia lebih tertarik untuk bermain di leher Malika. Lelaki itu membuka mulutnya dan menghisap ringan leher Malika.

"CHENLE !!!" protes Malika.

Chenle hanya terkekeh dan menjauhkan kepalanya. Menatap tanda pink muda hasil karyanya yang tampak pudar.

"Malika buru-buru bangun dan memegang jejak basah di lehernya. Dia menatap Chenle waspada.

"Lo kenapa sih? Ga biasanya begini. "

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang