14. Halloween party 1

278 33 0
                                    

"Lo pergi ke Halloween party bareng gue, nanti tagihan bulan ini gue anggap lunas. "

'waduh.. ada angin apa nih tuan muda ngajakin gue?'

Malika diam, berpikir sejenak. Tawaran Chenle memang terdengar menggiurkan tapi yang membuat Malika merasa aneh, kenapa Chenle mau mengajaknya?

'Terus Renjun gimana dong? Dia tadi juga ngajakin gue, masa gue tolak sih??'

Dilema menyerang otak Malika. Di satu sisi dia ingin menerima tawaran Chenle agar dia bisa menghemat pengeluarannya tapi di sisi lain Malika juga merasa tidak enak pada Renjun.

'duh.. gimana ya..?'

Chenle menatap Malika yang tengah berpikir. Kekhawatiran gadis itu bisa terbaca dengan mudah olehnya. Gadis itu pasti merasa terpojok. Tapi bukankah itu memang keinginan Chenle? Membuat Malika dilema dan tidak punya pilihan lain selain dirinya.

"Gue pikir dulu yah.."

"Gue mungkin berubah pikiran kalau Lo kelamaan mikir."

Malika mendesah, setengah frustasi. Dia benar-benar tidak punya pilihan lain.

"O-okey.. okey.. gue mau."

'yaudah deh .. daripada harus bayar kos, gue juga bukannya matre tapi miskin.'

Malika menghela nafas.

'Maaf yah Njun..'



ʕ⁠·⁠ᴥ⁠·⁠ʔ^^^^ʕ⁠·⁠ᴥ⁠·⁠ʔ^^^ʕ⁠·⁠ᴥ⁠·⁠ʔ


3 hari menjelang hari H party. Hampir semua mahasiswa di kampus mulai membahasnya. Di koridor, di cafetaria bahkan di lab topik itu selalu terdengar.

Para lelaki sibuk mencari pasangan, sementara pada gadis sibuk memilih dress. Itu juga yang terjadi di antara Malika, Ningning, Karina, dan Winter.
Ke empat housemate itu tampak sedang meeting kecil di lounge.


"Gue pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue pusing." Kata Winter. Gadis itu bersandar dengan wajah cemberut.

"Bingung milih baju?" Tebakan Malika di balas gelengan olehnya.

"Bukan." Winter menatap ke arah jari-jarinya yang saling bertaut.

"Jaemin sama Jisung ngajakin gue jadi partner mereka."

Karina menyangga dagunya dengan sebelah tangan lalu menjawab.

"Yaudah tinggal pilih salah satu aja."

"Gue takut bikin salah satu dari mereka kecewa. Ga tega gue nolak."

Malika tau benar apa yang di rasakan Winter karena dia pun sedang ada dalam situasi yang sama. Bedanya Chenle memaksa dan Malika tidak bisa menolak itu.

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang