21. Backstreet

373 27 0
                                    

"ZHONG CHENLE... ZHONG CHENLE !!! HEY..!!!"

Suara melengking seorang wanita menggema di tengah ruang megah dream house. Wanita itu berpenampilan sangat necis dan berani dengan perpaduan crop top berwarna hijau dan ripped jeans oversize.

Malika tengah memasak pagi itu, dia menggeser langkahnya ke arah Karina dan berbisik,

"Siapa dia ???"

Wanita itu berjalan santai sambil menengok dapur sesaat sebelum berlalu ke lantai 2.

"Itu Jennie, kakak Chenle."

'jadi... Chenle punya kakak perempuan?'

"Bar-bar Anjir."

"Asal Lo tau aja, dia mantan preman kampus. " Karina mengangkat panci besar berisi sup tomat lalu meletakkannya di meja. Gadis itu kembali berbisik pada Malika ketika dia kembali ke depan kompor.

"Katanya semua cewek yang Deket sama Chenle harus lewat seleksi dia dulu baru berhadapan sama mama nya."

Malika mendadak menelan ludahnya. Bagaimana jika Jennie tau kalau Malika dekat dengan Chenle, apa dia akan di interogasi juga nantinya ?

Jennie sepertinya tengah mengomel di lantai 2, suaranya bahkan terdengar sampai lantai bawah.
Keributan kecil pun terjadi, dimana Chenle dan kakaknya terlibat cekcok ringan karena memperebutkan kunci mobil.

Satu hal yang Malika tangkap dari adegan itu, bahwa seorang Zhong Chenle yang biasa dominan ternyata tidak berkutik di hadapan kakaknya.

"Kenapa ribut-ribut??" Seorang penghuni paviliun Utara bernama Kun datang menenangkan mereka.

Haechan, Jaemin dan Jeno juga ikut keluar kamar karena kebisingan itu.

"Ini nih cewek Lo nyebelin." Chenle mendengus. Menatap Kun yang tersenyum lembut ke arah mereka.

"Gila ya, kak Kun yang kalem gitu seleranya cewek bar-bar." Komentar Winter. Malika juga tidak habis pikir.

"Benar-benar pasangan yang saling melengkapi." Sambung Karina.

Chenle tampaknya tidak mau memperpanjang masalah ini. Lelaki itu berjalan ke dapur dengan acuh. Tatapan badmoodnya seketika berubah ketika dia melihat berbagai hidangan di meja makan. Chenle mengambil tempat duduk di samping Malika dan sedikit melirik gadis itu.

"Lo yang masak?" Tanyanya.

"Iya."

Penghuni lain ikut bergabung di meja makan dan menatap lapar hidangan di meja.

"Renjun ga turun?" Tanya Jaemin. Lelaki itu masih mengantuk, dia satu-satunya orang yang memasang wajah malas di depan makanan.

"Masih tidur mungkin." Jawab Haechan.

"Biar gue yang panggil." Ningning tidak biasanya seperti ini. Dia tidak akan sepeduli ini pada penghuni lain hingga harus rela memanggil mereka untuk sarapan. Hal ini menimbulkan tatapan curiga dari Haechan.

"Ningsih sama Renjun agak mencurigakan ya."

Jeno tersenyum miring.

"Mereka sering bareng setelah acara Halloween."

"Kayaknya mereka lagi pdkt." Malika mengambil tumis udang di depan Winter dan membaginya dengan Chenle.

"Salah, bukan pdkt, lebih tepatnya Ningsih yang tertarik sama Renjun tapi Renjunnya enggak." Chenle berbicara tanpa mengalihkan tatapannya dari tumis udang di piringnya.

Lelaki itu lebih diam saat di meja makan karena dia lebih fokus pada makanan daripada bicara.

"Dia bukan tipe Renjun sih." Komentar Haechan.

Several Shades Of Beauty | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang