Empat Puluh Satu

9.3K 962 207
                                    

Sumpah Sam Smith sengaja bikin lagu Lay me down buat buku ini ok i'm not fine lol

Kalo bisa baca ini sambil dengerin:

Sam smith-lay me down
Wiz khalifa-see you again
One direction-once in a lifetime
Harry styles-don't let me go

"You told me not to cry when you were gone, but the feeling's overwhelming it's much too strong."

Aku tahu ini sudah pagi karena secercah cahaya matahari menembus tirai dan menerpa wajahku. Kututupi wajahku dengan bantal agar tidak silau tetapi tiba-tiba kedua kakiku ditarik sehingga separuh tubuhku saja yang berada diranjang.

"Bangun, pemalas," kata Harry sambil tertawa. Aku mengusap mata dengan tersenyum malas.

"Aku tidak mau bangun," erangku.

"Kau harus bangun,"

"Aku tidak mau bangun. Aku tidak mau pergi ke pemakamanmu. Aku tidak mau kau meninggalkanku." kataku sambil menatap langit-langit kamar. Harry menghela nafas disebelahku lalu ikut tiduran diatas ranjang.

"Kau sudah janji," kata Harry.

"Aku tidak janji untuk melepaskanmu," gumamku.

"Karlie, sayang.." Harry menggeser mendekat dan mencium pipiku.

"Oke, oke aku bangun." kataku menyerah lalu bangkit berdiri. Kulirik jam didinding menunjukkan pukul delapan pagi, pemakaman Harry dua jam lagi. Aku langsung mengambil handuk dan menghilang ke kamar mandi.

Harry's POV

Karlie keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk. Sial, entah ia sengaja melakukan ini untuk menggodaku atau apa. Ia berjalan kelemari bajunya, memilih-milih tiap potongan kain hitam yang ia punya.

"Pakai dress pendek hitam yang kita beli dimall waktu itu saja," kataku. Karlie mengangguk dan menarik dress hitam yang kumaksud lalu membawanya kedalam kamar mandi. Kali ini aku tidak mengikutinya, hanya duduk diam diatas ranjang.

"Bagaimana menurutmu?" tanyanya. Dress hitam yang dikenakannya menyentuh tepat diatas paha dan kedua lengannya yang terbuat dari material berenda menyentuh tepat dibawah siku Karlie.

"Kau terlihat cantik, seperti biasa." pujiku dan Karlie memutar bola matanya. Perempuan ini benar-benar tidak bisa menerima pujian.

Ia kemudian beralih kemeja rias, melakukan hal yang biasa dilakukan semua perempuan yang kutahu termasuk Lux. Setelah ia selesai dengan riasannya, ia menyisir rambut dan membiarkannya diurai jatuh kepunggungnya.

"Aku tidak akan menggunakan heels ke pemakaman, tidak akan." ia mengangkat satu jari padaku ketika aku hendak protes saat ia mengambil sepatu datar. Aku menurut saja dan membiarkannya memakai sepatu datar hitam kesukaannya. Sepatu yang paling sering dipakainya kesekolah.

"Oke, ayo berangkat." katanya.

Karlie's POV

"Kau pergi ke pemakaman adik Gemma?" tanya ayahku tatkala aku sudah berada dilantai bawah.

"Iya, ayah juga?" tanyaku balik seraya memandangi beliau yang mengenakan jas dan celana serba hitam.

"Iya, kau mau berangkat dengan ayah?"

"Um, ya tentu."

"Ayah akan menyelesaikan sarapan dulu, oke?"

"Oke."

Harry duduk menunggu dikursi meja makan sebelah ayahku, ayahku tidak dapat melihatnya sekarang karena ia tembus pandang.

Setelah beliau selesai sarapan kami bertiga langsung berangkat ke pemakaman, Harry duduk dijok belakang.

Gone H.S [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang