"AAAAAAAAAAA"
"Huhhh....huhhh....huhh"
Seorang gadis baru saja terbangun dari mimpi buruknya, gadis tersebut langsung melihat sekeliling seketika ia bernafas lega karna itu hanya mimpi.
Tok
Tok
Tok
"LISAAA"
Gadis yang di panggil Lisa mengerutkan dahinya saat seseorang berteriak di balik pintu kamarnya ia pun turun dari ranjang untuk membuka pintu.
Ceklek
Berdirilah seorang pria paruh baya yang tak lain adalah ayah dari Lisa yang memandang Lisa dengan raut wajah yang menahan amarah.
PLAK
Kepala Lisa menoleh ke samping saat sang ayah tiba-tiba saja menampar pipinya cukup kencang, Lisa menatap ayahnya bingung kenapa ayahnya tiba-tiba menampar dirinya?
"Jelaskan tentang itu"
Ayah Lisa melemparkan beberapa foto mesra antara Lisa dengan seorang wanita seketika mata Lisa melotot saat melihat foto-foto tersebut.
"JELASKAN LALISA MANOBAN!"
Lisa memejamkan matanya saat sang ayah berteriak tepat di hadapannya, pada akhirnya hubungan Lisa dan kekasihnya di ketahui oleh sang ayah.
"Apa kamu berpacaran hah?"tanya ayah Lisa dengan amarah Lisa pun mengangguk.
"Ayah ingin kamu fokus dulu dengan cita-citamu bukan malah pacaran..putuskan kekasihmu atau ayah mengasingkanmu di negara orang"
Lisa yang mendengar itu menghela nafas sembari mengepalkan kedua tangannya, apa salahnya menjalin hubungan di saat cita-cita kita sudah akan tercapai? Bukankah bagus? Bisa saling memberi semangat dan bisa saling memberi kenikmatan?
_________
LISA POV
Saat ini aku sedang berada di sebuah taman yang cukup luas untuk bertemu dengan kekasihku yang bernama Somi, sedari tadi aku terus menunggunya tapi dia belum sama sekali muncul. Kemana dia?
Aku masih memikirkan kata-kata ayahku untuk memilih, sejujurnya aku tidak bisa melepaskan kekasihku karna aku sangat mencintainya, di sisi lain aku juga tidak ingin di asingkan apa lagi di tempat yang tidak aku sukai.
Aku harus bagaimana?
"HUAAA MOMMY hiks"
Aku mengerutkan dahiku saat mataku tidak sengaja melihat seorang gadis yang tengah dikerubungi oleh beberapa anak-anak, kenapa gadis itu menangis?
"Haha udah gede kok cengeng huuu"
Ku lihat orang-orang hanya menonton tanpa membantu gadis tersebut bahkan ada yang mevidionya, mereka benar-benar tidak berprikemanusiaan.
Aku melangkah menghampiri mereka anak-anak itu langsung berlari setelah melihatku, aku berjongkok menatap gadis yang tengah terisak.
Berapa usianya? Kenapa dia menangis seperti anak kecil? Padahal tubuh dia seperti seorang remaja sepertiku.
"Hey are you okey?"
Dia menatapku tanpa ekspresi dengan tangannya yang mengusap air mata di pipinya, aku mengerutkan dahiku kenapa wajah dan matanya seperti pernah aku lihat? Tapi di mana?
"Hiks es krim Ruby jatuh terus balonnya terbang"
Oh my God dia begitu menggemaskan saat berbicara "kenapa bisa terjatuh? Dan kamu dengan siapa di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deg Degan (JENLISA)✓
Mystery / ThrillerJenlisa × Zombie Bingung mau deskripsi apaan, baca aja dulu. Kalau ga suka jangan lanjut di baca hoho!! ****** ___ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf jika ada persamaan NAMA, ALUR, KARAKTER, CAST DLL. Itu tidak di sengaja!!!