Lisa dan Seulgi langsung menurunkan pistolnya setelah Jennie berteriak, keadaan kembali hening dengan Lisa yang kembali memeluk tubuh kekasihnya berbeda dengan satu orang yang sedari tadi anteng menonton drama di depannya sembari menjilati permen milkita.
Jennie perlahan mendekat ke arah LiSom ia mencoba memegang tangan Somi yang tergigit Lisa yang melihat itu langsung melepaskan tangan Jennie dari kekasihnya.
"Biarkan aku memeriksanya aku dokter"
Lisa mantap Jennie cukup lama setelah itu ia membiarkan Jennie memegang tangan kekasihnya "virusnya akan semakin terus menyebar ke seluruh tubuhnya" ucap Jennie menatap Lisa.
Irene dan Joy pun ikut menghampiri Jennie mereka melihat tangan Somi yang Jennie pegang mereka bertiga saling melirik.
"Lisa perlahan kekasihmu akan berubah menjadi zombie" ucap Irene yang di angguki oleh Joy.
"Tidak..kekasihku tidak akan berubah menjadi zombie" tegas Lisa sembari melepaskan tangan Jennie dari Somi dan memeluk tubuh Somi sedangkan Somi yang mendengar itu hanya terdiam dengan tubuhnya yang mulai melemas di pelukan Lisa.
Jennie, Irene dan Joy hanya menghela nafas mereka bertiga kembali ke tempat masing-masing, Lisa membawa tubuh Somi sedikit jauh dari mereka semua.
Jisoo menghampiri Lisa "Lis bagaimana kalau Somi berubah?"
Lisa menatap Jisoo datar "itu tidak akan terjadi"
"Itu akan terjadi Lisa karna kekasihmu sudah tergigit"
"CUKUP JISOO!"
Jisoo menghela nafas ia duduk di samping Lisa, mau bagaimana pun Lisa adalah sahabatnya ia harus tetap waspada menjaga Lisa kalau saja tiba-tiba Somi berubah menjadi zombie.
Irene mengusap bahu kekasihnya "bear bagaimana kalau tiba-tiba dia berubah menjadi zombie?"bisik Irene.
Seulgi membawa tubuh Irene kepelukannya "biarkan saja, orang pertama yang dia gigit adalah kekasihnya dan aku akan menembak keduanya"
Jennie dan Joy yang tidak sengaja mendengar ucapan Seulgi mereka saling melirik "dokter Jen kenapa kekasih Irene sangat menyeramkan" bisik Joy.
"Dia tau mana yang harus dia lakukan Joy" Joy yang mendengar itu kembali terdiam.
Jennie mengusap dan mencium kedua pipi gembul milik Ruby ia benar-benar takut kalau suatu saat nanti adiknya tergigit seperti Somi kalau sampai itu terjadi Jennie tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
_______
JENNIE POV
Kenapa saat aku menatap mata hazel itu jantungku berdetak tak karuan? Apa lagi di saat dia menatapku dengan lekat membuat diriku seketika menjadi gugup.
Aku sempat syok saat dia bilang bahwa gadis di pelukannya adalah kekasihnya pantas saja sedari awal dia terus memeluknya, aku kira hanya Seulgi dan Irene yang sama-sama aneh berpacaran dengan seorang perempuan.
"J....Ruby rindu dengan mommy dan Daddy"
"Sabar ne nanti kita akan bertemu dengan mereka secepatnya"
Bagaimana caranya aku menceritakan tentang mommy yang sudah menjadi zombie? Bahkan mommy sudah tiada sedangkan Daddy? Aku tidak tau dia di mana sekarang.
Apakah aku dan adikku akan selamat dari wabah zombie ini?
"Jenn"
Aku menoleh saat Irene memanggilku dia menghampiriku "apa kamu mau ke toilet?"
"J Ruby ingin pipis"
Aku menatap Ruby dan Irene secara bergantian "baiklah kita ke toilet bersama"
"Aku ikut" saut Joy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deg Degan (JENLISA)✓
Mystery / ThrillerJenlisa × Zombie Bingung mau deskripsi apaan, baca aja dulu. Kalau ga suka jangan lanjut di baca hoho!! ****** ___ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf jika ada persamaan NAMA, ALUR, KARAKTER, CAST DLL. Itu tidak di sengaja!!!