Lisa dan Jennie tengah berdiri di lantai dua memperhatikan Ruby, Irene dan Joy yang tengah bermain trampolin di bawah dengan di iringi tawa dari mereka.
"Kenapa kamu tidak ikut bermain?"tanya Lisa menatap ke arah Jennie.
"Aku tidak terlalu suka bermain, aku sedang takut tawa mereka nanti tidak lagi seperti sekarang"
Lisa memeluk Jennie dari samping sembari mengusap bahunya "apa kamu masih takut kita tidak akan selamat?"
Jennie mengangguk sejujurnya saat ini ia masih takut kalau suatu saat nanti dirinya dan adiknya tidak selamat dari wabah zombie.
"Kamu harus ingat kata-kataku jangan takut kita pasti bisa melawati semuanya bersama"ucap Lisa mencoba menghilangkan rasa takut di dalam diri Jennie.
Jennie yang mendengar itu terdiam ia melihat adiknya yang tengah berloncat-loncat dengan di iringi tawa "aku takut tawa Ruby menghilang"
Lisa ikut melihat Ruby "tawa itu akan terus terpancar di wajah mereka terutama Ruby, lebih baik kamu ikut denganku selagi kita masih berada di dalam mall ini kita nikmati waktu bersama"ucap Lisa.
Lisa menarik tangan Jennie membawanya ke arena permainan lain yang terdapat di mall tersebut.
Sedangkan di sisi lain Jisoo dan Rose tengah berdiri memandangi para zombie yang tengah berkeliaran dari atas rooftop "siapa zombie yang berada di ruangan sebelah?"
Seketika Rose terdiam saat mendengar Jisoo mengetahui tentang zombie yang ia sekap di dalam sel lain.
"Kamu tau dari mana?"tanya Rose.
"Aku hanya tidak sengaja melihat kamu masuk ke dalam ruangan itu"
"Mereka keluargaku yang sudah menjadi zombie"
Jisoo menatap lekat wajah Rose "kenapa kamu mengurungnya di dalam sel? Apa itu tidak berbahaya kalau saja sewaktu-waktu mereka lepas?"
Rose menghela nafas ia menggelengkan kepalanya "tidak tenang saja mereka tidak akan lepas selagi tidak ada yang membuka sel itu"
"Apa kamu bisa menceritakan semuanya dari awal? Tentang eksperimen yang di lakukan oleh ayahmu?"tanya Jisoo.
"Untuk apa kamu ingin tau?"
"Aku hanya ingin tau semuanya dari awal dan yang ku dengar terdapat penawar yang menebalkan kulit dari gigitan zombie"
Rose yang mendengar itu seketika terdiam "apa kamu tau penawar itu di mana?"ucap Jisoo lagi.
"Penawar itu ada padaku"
Jisoo menatap Rose terkejut "maksudmu bagaimana?"
Rose mengeluarkan sebuah botol kecil yang terisi sebuah cairan berwarna biru gelap ia memperlihatkan cairan itu pada Jisoo.
"Aku hanya di beri satu botol karna botol lainnya sudah di ambil oleh seseorang dan aku tidak tau siapa dia,...dia memakai masker dan memberikanku satu botol setelahnya orang itu pergi, sesudah beberapa menit saat kakakku mulai menunjukkan tanda-tanda keanehan...-"
"Tiba-tiba saja kakakku terbangun memberontak dan mengigit beberapa para profesor di sekelilingnya, Daddyku mengutus beberapa tentara untuk menenangkannya tapi mereka kewalahan...-"
"Pada saat itu aku ada di tempat kejadian bersama mommyku aku melihat dengan mataku sendiri saat orang yang sudah kakakku gigit mulai bangkit bergerak aneh saling mengigit satu sama lain, akhirnya Daddyku mengutus para tentara untuk mengurus kekacauan tersebut dan membawa kakakku yang sudah di ikat ke mall ini...-"
"Awalnya aku sempat terkejut saat mall ini ternyata terdapat beberapa sel seperti sel penjara dengan monitor cctv, Daddy juga meminta semua pengunjung mall untuk pergi dan mengunci mall ini setelah dia memasukkan kakakku ke dalam sebuah sel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deg Degan (JENLISA)✓
Mystery / ThrillerJenlisa × Zombie Bingung mau deskripsi apaan, baca aja dulu. Kalau ga suka jangan lanjut di baca hoho!! ****** ___ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf jika ada persamaan NAMA, ALUR, KARAKTER, CAST DLL. Itu tidak di sengaja!!!