15

2.7K 366 14
                                    

PRANGGG

Lisa melemparkan ponselnya ke lantai hingga hancur tak terbentuk ia benar-benar di buat frustasi dengan ayahnya yang sekarang sulit di hubungi bahkan nomornya saja tidak aktif sama sekali.

"FUCK! FUCK! FUCK YOU tua bangka!"

Lisa menghela nafas sembari mengusap wajahnya dengan kasar setelah mengumpat, ayahnya sudah berjanji akan mengirimkan helikopter kalau saja lokasi Lisa yang begitu luas memudahkan helikopter untuk menjemputnya. Tetapi di saat ia sudah di tempat yang begitu luas ayahnya malah sama sekali sulit di hubungi.

"Lisa ada apa?"tanya Jisoo yang baru saja datang.

"Ayahku sulit di hubungi"

Jisoo yang mendengar itu menghela nafas "tapi tidak dengan menghancurkan ponselmu Lis, itu satu-satunya alat yang kita punya untuk menghubungi jenderal Marco"

Lisa menatap Jisoo "kita sudah hampir 3 hari di sini dan aku sudah berkali-kali menghubunginya tapi nihil tetap saja ponselnya tidak aktif, jadi percuma"

"Sebaiknya kita segera ke rooftop untuk membuat tanda SOS siapa tau saja helikopter lewat dan menyelamatkan kita"

Lisa mengangguk "baiklah kita bergerak dari sekarang kita tidak bisa menundanya lagi"

LiSoo berjalan ke arah teman-temannya untuk memberitahu mereka agar secepatnya pergi ke rooftop, karna sudah 3 hari lamanya mereka masih di mall paling bawah hanya untuk mempersiapkan semuanya sembari menunggu kabar dari ayah Lisa.

"Lili"

Lisa menoleh saat Ruby memanggilnya ia tersenyum menatap Ruby yang berlari ke arahnya.

Greppp

Ruby memeluk Lisa ia mengalungkan kedua tangannya di leher Lisa "apa Lili tau? Ruby dan J tadi bermain capit boneka, tapi sayang J payah tidak berhasil mendapatkan boneka untuk Ruby" ucapnya sedih.

Lisa yang melihat Ruby bersedih terkekeh "nanti aku akan mencoba mendapatkan boneka untukmu ya"

Ruby tersenyum lebar "benarkah?"

Lisa mengangguk "ya benar tapi tidak sekarang okey" Ruby langsung mengangguk antusias.

"Baiklah semuanya berkumpul" ucap Jisoo.

Irene dan Joy saling melirik bingung begitupun dengan Seulgi mereka menghampiri Jisoo hanya Jennie saja yang tidak ada dalam perkumpulan tersebut.

"Ruby apa kamu tau Jennie kemana?"tanya Lisa yang tidak melihat Jennie sedari tadi.

"J sedang di toilet Lili" jawab Ruby.

"Baiklah kamu tunggu di sini bersama mereka aku akan menyusul Jennie lebih dulu" ucap Lisa yang di angguki oleh Ruby.

Lisa berjalan menuju toilet untuk memanggil Jennie agar mereka semua bisa pergi bersama ia mulai masuk ke dalam toilet sampai di mana Lisa melihat pintu yang tertutup ia pun menunggu Jennie dengan menyenderkan tubuhnya ke tembok sembari bersilang dada.

"Ruby kemarikan pakaian yang tadi kita ambil" ucap Jennie dari balik pintu.

Lisa mengerutkan dahinya saat Jennie memanggil nama Ruby perlahan ia mendekat ke arah pintu ia melihat tangan Jennie yang keluar sedikit dari balik pintu "kemarikan pakaian tadi"

Lisa melihat sekitar ia tidak melihat pakaian apapun di sekitarnya sedangkan Jennie yang berada di dalam kamar mandi ia hanya mengenakan cd dan bra saja.

"Ruby cepatlah"

Jennie yang geram tidak mendapatkan respon ia langsung membuka pintunya dengan lebar, tubuh Jennie mematung saat melihat Lisa yang sedang berdiri menatap dirinya di depan pintu.

Deg Degan (JENLISA)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang