Setelah membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari kran westafel Eka menegakkan kepalanya lalu menatap sebuah cermin di depannya. Tidak ada siapa-siapa di sana, di sana Eka sendiri.
"Itu beneran Rudi temen SMA gua dulu?" Masih tidak percaya Eka sampai detik ini. Bisa-bisanya seseorang yang menghilang keberadaannya muncul kembali ke dalam kehiudupannya.
"Kalau iya cepet banget dia udah dapat S3 padahal gua sama dia cuma selisih satu tahun tingkat kelasnya pas SMA. Apa karena dia kuliahnya di Amerika?" Eka mengurai rambut panjangnya. "Tau ah pusing."
Setelah keluar dari dalam kamar mandi perempuan itu berjalan menuju ke tempat tidur dengan mengenakan pakaian tidur. Ya, kamar tidur Eka memiliki ruang kamar mandi tersendiri. Eka merebahkan tubuhnya dengan posisi ternyaman, ialah dengan berposisi badan tengkurap sambil memainkan ponsel pintar di tangannya.
Ada suara ketukan pintu yang disertai oleh suara ibunya secara tiba-tiba. "Ka, ibu boleh masuk nggak?"
Eka bangun. Dan kini posisinya duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya. "Masuk aja, Bu."
Pintu pun terbuka. Ibunya yang berada di luar sekarang masuk ke dalam kamar Eka dan membawakan buah tangan. Segelas susu hangat yang di bawa oleh Tika diletakkan di atas meja belajar, kemudian wanita paruh baya itu menempelkan bokongnya di tepi kasur, bersebelahan dengan Eka.
"Gimana kuliah kamu hari ini?"
Eka menolehkan kepala. "Baik, Mah."
"Kamu gak ada tugas kuliah hari ini?"
"Ada sih, Ma, cuma Eka mau istirahat dulu. Ini aja Eka mau tidur dulu biar nanti tengah malem Eka bangun terus Eka langsung kerjain tugas kuliah deh." Itulah Eka, setelah pulang kuliah sore, sampai di rumah Eka langsung membersihkan tubuhnya, mandi lalu solat isya dan setelah itu ia bermain ponsel sebentar sampai nantinya ia terlelap dalam tidur. Pada pukul satu malam nanti ia akan terbangun dengan alarm yang disetel di ponsel. Pada saat itu Eka mengerjakan tugas kuliahnya. Hal itu sudah lama Tika ketahui kegiatan anaknya. Tika memahami apa yang dilakukan anaknya itu karena pasti lelah seharian kuliah dan setelah itu dilanjutkan belajar. Memberikan jeda untuk istirahat dengan tidur adalah hal yang tepat menurutnya tapi setelah mengerjakan tugas di usahakan untuk langsung tidur walaupun hanya sebentar. "Banyak kah tugasnya?" Tika mengerutkan keningnya saat menatap wajah anaknya. Eka mengangguk. Banyak banget."
Tika mengusap kepala Eka. "Susunya di minum dulu sebelum tidur." Lalu Tika beranjak dari duduknya. "Good night anak mamah yang cantik."
"Good night juga mamah," balas Eka.
Lalu ibunya pergi dan keluar dari dalam kamar Eka. Eka melanjutkan kembali kegiatannya, bermain ponsel.
********
Sinar matahari yang berada di luar itu menyorot ke dalam kamar hingga mengenai wajah seseorang yang sedang tertidur pulas. Karena merasa terganggu dengan sinar matahari yang mengenai wajahnya lalu gadis itu terbangun.
"Eugh." Eka melengkuh lalu melihat jam pada ponselnya yang tergeletak di atas nakas sambil mengumpulkan nyawanya. Saat melihat jam di sana matanya kontan terbelalak.
"Jam 10?" Setelah turun dari tempat tidur gadis itu ngacir ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya. Lima menit dia habiskan waktunya untuk mandi, jangan ditanya sudah pasti Eka mandi bebek. Meriasi wajahnya pun ia lakukan sesempatnya, hanya bedak tabur yang di oleskan di wajahnya dan liptint berwarna pink agar bibirnya tidak terlihat pucat. Tanpa riasan itu sebenernya Eka sudah cantik hanya saja dia ingin mempercantik penampilannya.
"Mau kemana?" Tika bertanya pada Eka yang hendak pamit keluar.
Eka menjawab, "Eka ada janji sama temen-temen kampus."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS CINTAKU PADA DOSEN
Teen FictionCERITA INI PURE IMAJINASI PENULIS Jika memiliki kesamaan baik Nama tokoh/tempat/kejadian dibuat secara kebetulan. Apakah ini malapetaka atau malah menjadi kabar baik bagi Eka, seorang mahasiswi Teknik Industri yang harus berurusan dengan dosennya, y...