Selamat pagi semuanya✨🌈
Alhamdulilah kita semua dipertemukan kembali di bulan Puasa.
Semoga puasa kalian lancar ya teman-teman dan bisa puasa full selama satu bulan.
Semangat🔥🥰Jangan lupa vote dan komen ya!🙁🥺
• • • •
Lokasi yang tidak jauh dari gedung Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. Di sana Eka menemukan dosennya.
"Kenapa harus di sini?" tanya Rudi kepada muridnya.
Eka menghela napas. "Takut ada berita yang enggak-enggak lagi tentang kita, Pak."
"Emangnya kita kenapa?"
Sempat tertohok dengan pertanyaan sang dosen barusan. Saat dipikir-pikir kembali ternyata ada benarnya juga pertanyaan Rudi, tidak seharusnya Eka melakukan ini kepada salah seorang dosennya, lagi pula mereka kan memang tidak punya hubungan yang lebih kecuali hubungan dosen dengan muridnya saat di kampus.
Eka tersenyum. "Maaf, gak seharusnya saya melakukan ini ke bapak."
"Jadi tawaran saya gimana? Diterima atau ditolak?"
Eka mendongakkan kepalanya. Pertanyaan Rudi barusan seolah-olah kejutan. "Tawaran apa ya, Pak?"
"Mengantarkan kamu pulang nona manis."
Sudah yang kesekian kalinya Eka menghela napas dan baru kali ini Eka tersenyum tanpa paksa karena ucapan Rudi. "Saya tidak bisa karena hari ini saya akan menginap di rumah teman saya namanya Puspa."
"Baiklah," sahut Rudi.
Eka sempat kaget dengan reaksi Rudi barusan. Bahkan dia tidak menghalangi Eka untuk menginap di rumah Puspa. Ini adalah sebuah keajaiban yang perlu diabadikan karena Rudi tak lagi menjadi orang yang pemaksa.
*******
Luas kamar yang jauh lebih besar dari luas kamarnya. Malam ini Eka akan tidur di sana bersama dua teman sejawatnya yaitu Ade dan Puspa, si pemilik kamar ini.
Perbincangan yang mereka bahas tentunya tidak akan jauh dari yang namanya laki-laki dan percintaan. Beberapa menit yang lalu sampai saat ini, Ade masih menceritakan kehidupan percintaannya pada Eka dan Puspa.
Sama sekali tidak jenuh bahkan mereka menikmatinya, podcast yang bisa menuntun mereka berdua pergi ke alam bawah sadar.
"Lu sama Jimin udah sampai mana?"
Puspa tidak menunjukkan keterkejutannya. Hanya mengerutkan kening. "Maksudnya?"
Ade mendecih. "Cih, gak mungkin lo gatau maksud gua. Lagian ya di dunia ini tuh gak ada yang namanya cowok cewek sahabatan."
"Ada kok. Buktinya gua. Gua sama Jimin sahabatan."
"Payah. Berarti gak ada kemungkinan buat adain three date."
Eka menyahut, "Three date?"
"Ya," Ade melanjutkan, "Makan malem bertiga dengan bawa masing-masing pasangan. Lo Puspa sama Jimin. Lo Eka sama Rudi, kalau gue sama Laskar."
"Wait, kenapa jadi bawa-bawa Laskar ya?" Eka memandang ketus wajah Ade.
Ade nyengir memperlihatkan deretan giginya. "Ralat, maksudnya gue sama Farel."
"Ouhh ..." Puspa membulatkan mulutnya, "gua pikir lo udah gak nyebut Farel karena udah putus."
Ade melempar bantal, mengenai kepala Puspa. "Jangan begitu apa, Pus."
Bantal yang dilempar oleh Ade, Eka letakkan di atas kursi belajar. "Ya gua pikir begitu."
"Udah diapain aja lo sama Farel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS CINTAKU PADA DOSEN
Teen FictionCERITA INI PURE IMAJINASI PENULIS Jika memiliki kesamaan baik Nama tokoh/tempat/kejadian dibuat secara kebetulan. Apakah ini malapetaka atau malah menjadi kabar baik bagi Eka, seorang mahasiswi Teknik Industri yang harus berurusan dengan dosennya, y...