28. Raja Ular Biru 2

636 68 1
                                    

Ada yg nanya kpn tamat nya? Gatau ini aja baru masuk awalan :)
.
Cover nya cakep💗😩👍

.

Vote komen ramein pokok nya.

.

Javier terus berlari membopong tubuh Aluna yang penuh darah begitupun dengan Daren yang menggendong Jeno mereka panik dan sesegera mungkin sampai di rumah.

Karena Xavier sebagai penanggung jawab adik-adik nya dia menunggu di teras rumah sedangkan yang lain di suruh kembali ke kamar mereka.

Tanpa di ketahui Xavier, Ravin keluar dari area rumah mereka dan pergi mengikuti bayangan hitam itu. Pemuda itu seperti di hipnotis dan tidak menyadari bahwa sekarang dia berjalan ke arah hutan.

Javier mengambil nafas dalam di setiap langkah kaki nya, Jantung nya seperti di cabik-cabik jika dia tidak sedang membawa Aluna mungkin diri nya akan mengerang kesakitan.

"Reaksi apa ini?" Lirih nya, kondisi Javier memucat karena terus menahan rasa sakit di jantung nya.

Daren melihat itu dia langsung menanyakan keadaan Javier dan lelaki itu berkata baik-baik saja.

"Segera bawa Jeno dan selamat kan dia Daren! Aku akan menyusul." Perintah Javier membuat Daren mengangguk.

Daren bergegas pergi menuju rumah meninggalkan Javier yang kini bersandar di sebuah pohon dekat jalan tenaga nya seperti di serap oleh sesuatu.

"Ayo Javier! Jangan menjadi seorang yang jahat lagi untuk kedua kali nya!" Ingat nya terus menguatkan diri.

.

Jeff masih diam seperti batu tubuh nya kaku tidak bisa di gerakan dia dengan kekuatan nya berusaha berbicara dengan Javier namun adik nya itu tidak menanggapi perkataan Jeff.

"Apa yang terjadi padaku?" Bingung Jeff.

Xavier melihat dari arah gerbang depan seseorang berlari yang dia tahu itu adalah Daren, dia lantas segera menyusul membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Daren masuk.

Tak kalah terkejut Xavier membekap mulutnya dengan tangan setelah melihat Daren yang menggendong Jeno dalam keadaan mengeluarkan banyak darah.

"Apa yang terjadi sama Jeno om?" Xavier lemas seketika memegang lengan adik nya yang tak sadarkan diri.

"Jeno kecelakaan, tolong segera panggilkan tabib untuk segera mengobati." Titah Daren membuat Xavier mengangguk.

Kedua mata nya tanpa di suruh mengeluarkan air mata, dia sangat terpukul melihat adik nya.

Xavier segera mengeluarkan ponsel nya lalu menghubungi dokter keluarga mereka agar segera datang dia panik berjalan bolak balik di teras rumah.

"Tolong segera hampiri Ibumu di sana pangeran!" Teriak Daren dari dalam rumah membuat nya langsung menoleh, dia lantas berlari ke arah gerbang melihat ke jalanan tak jauh dari sana terlihat seorang lelaki yang sedang membopong tubuh wanita yang ia yakini itu adalah sang Ibu.

"Ibu." Xavier berlari menyusul, "kenapa sama Ibu?" Panik nya membuat Javier melihat ke arah ponakan nya.

"Terjadi kecelakaan di jalan depan sana, Ibu mu berusaha menyelamatkan Jeno." Jelas Javier membuat Xavier diam.

"Dimana Ayah?" Tanya nya membuat Javier menunjuk asal.

"Dia diam saja seperti pria pengecut! Sialan! Anak dan istri nya di tabrak mobil dia malah diam saja." Gertak Javier meninggal kan Xavier berjalan cepat.

Xavier bukan nya menyusul Javier dia malah berlari menghampiri sang Ayah, berniat meminta penjelasan.

Di pinggir jalan yang sepi itu Jeff masih terdiam membuat Xavier mengeram marah, "Kenapa anda membiarkan Ibu dan Jeno tertabrak mobil?" Sentak Xavier dari arah belakang tapi Jeff diam tak menjawab.

"Apa sekarang juga kau bisu dan tuli? Kenapa tidak menjawab pertanyaan ku! Apa sebegitu benci dan jijik nya kau pada Ibu dan anak-anak nya?" Xavier terus mencecar Jeff dengan pertanyaan.

Sedangkan Jeff hanya bisa menatap anak nya dalam diam, dia masih berusaha menggerakkan tubuh berusaha menjelaskan apa yang terjadi.

Xavier menunduk lalu tertawa pelan, "Kalau akhirnya begini lebih baik Ibu ku suruh mencari suami lagi yang bisa bertanggung jawab!" Hela nya.

"Berbahagialah kau dengan istri baru mu! Jangan pernah menampakkan diri lagi di depan kami! Kami benci padamu." Teriak Xavier pada akhirnya sebelum pergi meninggalkan Jeff.

.
Tak lama dokter keluarga datang dan mengobati Jeno maupun Aluna, Javier pamit pergi sebentar kepada Xavier dia mengatakan ada urusan lain.

"Jaga adik dan Ibu mu sebentar, Daren akan disini menemani kalian. Aku akan pergi sebentar karena ada urusan." Xavier mengangguk, "Terima kasih sudah menolong kami."

Perkataan Xavier membuat hati Javier sedikit nyeri, dia lalu mengangguk dan berlalu pergi menghilang.

Di pinggir jalan Jeff masih berusaha menggerakkan tubuh nya dari balik pohon keluarlah seseorang dengan tersenyum meremehkan.

"Apa kabar yang mulia Raja Jeff?" Tanya orang itu berdiri di hadapan Jeff.

Jeff terkejut di depan nya kini berdiri Mahen, orang kepercayaan nya untuk membawa Aluna ke dunia manusia.

"Bagaimana kejadian tadi? Apa cukup membuat mu terkejut?" Mahen tertawa remeh.

'Sialan! Aku akan mencabik-cabik tubuh mu Mahen!' Jeff memberontak.

"Oh iya aku ada beberapa kejutan lagi untuk mu dan yang mulia Ratu Aluna. Yang tadi baru permulaan nya." Mahen menepuk bahu Jeff lalu menghilang dari sana.

Keadaan Aluna lebih parah dari Jeno karena tubuhnya memeluk Jeno saat truk besar itu langsung menghantam tubuh nya, "Kenapa kalian tidak bawa ke rumah sakit? Keadaan mereka dalam bahaya!" Desak Dokter itu membuat semua nya terdiam.

"Apa sangat harus di bawa ke sana?" Daren mengambil alih.

"Ya, di sana semua peralatan yang di butuhkan ada! Jika terjadi sesuatu pada mereka akan sangat sulit untuk bertindak."

"Oke kita bawa Ibu dan Jeno ke rumah sakit, Bang lo siapin mobil buat bawa mereka ya." Xavier dengan mata yang berkaca-kaca mengangguk dia berlari menuju halaman depan.

Dokter itu membantu dan berniat mengangkat tubuh Aluna namun Daren dengan cepat menahan, "Biar aku saja yang membawa adik ku." Dokter itu lalu beralih ke Jeno yang hendak di gendong oleh Ervin dan Gavin.

.

Sampai di rumah sakit semua hanya bisa duduk menunggu selama dokter menangani, Daren yang belum terlalu mengerti akhirnya di berikan penjelasan oleh Gavin.

"Ibu pasti baik-baik aja Om, ini rumah sakit semua orang yang terluka bisa di bawa ke sini yang akan di obati oleh dokter." Jelas Gavin membuat Daren mengerti.

Untungnya sebelum berangkat ke rumah sakit Daren berganti pakaian menggunakan Celana Jeans dan kaos karena pakaian nya yang terkesan aneh itu akan mengundang banyak mata melihat.

Narendra sedari tadi diam, mata nya selalu melihat ke sana-sini entah melihat apa membuat Ervin yang tadi nya berdiri di dekat pintu ruangan sang Ibu langsung duduk.

"Lo tadi kemana?" Naren langsung beralih menatap kakak nya.

"Gue ada urusan tadi, lo liat apa sekarang?" Ervin yang peka langsung bertanya.

"Mereka yang seharusnya masih hidup tapi terlambat di tolong, mereka minta tolong sama gue. Gue takut." Bisik Naren membuat Ervin menghela nafas.

Dokter keluar dari ruangan dimana Aluna berada membuat semua nya bangun, "Bagaimana keadaan Ibu kami dok?"

"Keadaan Ibu kalian bisa di bilang cukup parah, benturan di kepala dan tulang rusuk yang patah membuat pendarahan. Kita harus melakukan operasi."

Xavier menegang, dia tak pernah ada pikiran keluarga nya berakhir di rumah sakit. "Lakukan apa saja selamatkan nyawa adik saya." Daren maju dan menatap semua anak Aluna.

"Baiklah, jadwal operasi akan di lakukan malam ini."

Raja Ular Biru 2 - Jung Jaehyun Ft. Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang