EPILOGUE : ( New Story) MR. DETECTIVE

1.8K 133 103
                                    

Dengan keadaan yg masih terguncung Namjoon dan yg lainnya harus tetap menghadiri workshop Professor Bell. Mereka tidak fokus bahkan sampai salah masuk ruangan, untung ada Joshua dari tim yg lain yg mengetahui gelagat aneh keenam orang itu.

Joshua pergi menghampiri mereka, kemudian langsung menghentikan Namjoon.

" Ruangannya tidak disini! " tegur Joshua.

Joshua menatap wajah enam orang di depannya yg tampak linglung, entah lagi dimana pikiran mereka semua, yg pasti bukan ditempat itu.

Bisa-bisanya mereka hampir salah masuk ruangan. Padahal beberapa jam lalu ketika Joshua bertemu mereka berenam, mereka semua masih baik-baik saja, masih tampak normal-normal saja, dan tidak ada yg aneh.

" Ada apa? Ada apa dengan kalian semua? " tanya Joshua dengan khawatir.

Hening.... tidak ada jawaban dari salah satu mereka.

" Apa ada yg terjadi? Apa ada sesuatu yg tidak beres? " Joshua mengerutkan dahinya.

Masih tidak ada jawaban, Joshua semakin takut.

"JOON??? " Joshua meninggikan suaranya sambil mencengkram lengan Namjoon.

Seolah baru di bangunkan dari mimpi panjang yg mengerikan, Namjoon langsung sadar dan mengerjabkan matanya, memaksa dirinya kembali ke kenyataan.

" Ti-dak ada. " Namjoon menatap kosong Joshua.

"Ka- mi tidak apa-apa." jawab Namjoon terbata sambil menatap Joshua.

" Serius?" ada ketidak yakinan pada nada suara Joshua.

Joshua tidak percaya begitu saja, instingnya sebagai detektif mengatakan ada sesuatu yg tidak beres terjadi.

" Yahh. " jawab Namjoon mencoba menyakinkan sebisanya.

" Tapi kalian seperti tidak baik-baik saja. " Joshua menyipitkan kedua matanya.

" Jangan khawatir Josh! Kami hanya baru saja mendapat info tentang kasus yg kita tangani jadi kami, yahh.." hela nafas panjang terdengar keras. " Kami sedang memikirkannya. Ya kan? " kata Yoongi sambil menyikut perut Taehyung yg ada tepat di sampingnya agar merespon alasan yg dia buatnya.

" I-ya be-nar. Kita semua sedang memikirkannya. " timpal Taehyung tampak meyakinkan.

" Fokus kita terpecah, kami tidak bisa menghindari ini. Kami harusnya tetap fokus disini tapi kami tidak ingin juga terlambat dan gagal, itu bisa fatal. Kami tidak ingin masalalu terulang kembali karena kami salah langkah. Thank, udah ngasih tahu kita kalau kita salah ruangan. Hampir saja kita mempermalukan diri sendiri. " Namjoon tampak sudah menguasai dirinya semberikan tersenyum palsu.

Joshua langsung tertegun, dia tahu betul masalalu yg di maksud Namjoon. Kejadian itu tidak pernah bisa dilupakan oleh semua orang. Sangat mengerikan dan tragis. Yg pasti kejadian itu melukai mereka berenam.

"Ohh..aku pikir ada apa. Wajar sih, sebagian dari timku juga begitu terutama juniorku. Kami juga mendapat informan-informan tambahan di kasus yg kami tangani kemaren. Kami juga takut kehilangan momentum. Tapi kalian bisa mengalihkan sementara ke tim lain yg satu department dengan kalian sampai kita kembali! " saran Joshua.

Wajah-wajah yg sedikit panik dari tim Namjoon sedikit tampak lega oleh tanggapan Joshua yg tidak curiga dengan alasan bohong mereka.

Sudahkah aman? Sudahkah cukup kuat mereka meyakinkan Joshua?

Hingga mata Joshua menangkap sesuatu ditangan bergetar Jimin.

" Itu.... ??" Joshua mencoba membaca tulisan pada kertas yg di pengang Jimin.

A MISSION AND BROTHER'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang