7

180 32 1
                                    

Dino memandangi Changkyun dan Daniel bergantian, masih merasa takjub melihat keduanya yang tidak ada bedanya sama sekali.

Jadi, tadi Changkyun dengan cerobohnya meninggalkan dompetnya di cafe milik Hoshi. Dino pun berinisiatif untuk mengembalikan dompet milik Changkyun ke rumah.

Dan siapa sangka jika kebohongan saudara kembar ini akan terbongkar?

Ini rahasia, tapi dalam perjalanan menuju rumah si kembar, Dino telah mengetahui bahwa Daniel memiliki kembaran karena pemuda itu tadi membuka dompet Changkyun yang tertinggal untuk melihat identitas pemilik donpet itu dan di sana tentu saja tertera nama Im Changkyun.

"Jadi... Yang seminggu ini ke sekolah itu Changkyun?"

Kedua saudara kembar itu mengangguk.

"Pantesan aja berani banget sama Jooheon."

"Ya dianya kurang ajar sih. Gangguin adek gue." Sahut Changkyun dengan wajah tanpa dosanya sementara Daniel hanya memasang cengiran khasnya. "Please, hal ini jangan sampe bocor ke siapapun ya? Gue minta tolong banget sama lo." Mohon Changkyun. "Seenggaknya sampai keadaan aman dan Jooheon gak bakal berani macem-macemin Daniel."

Dino nampak berpikir. "Ya enggak bisa gitu juga. Daniel kan gak seberani lo buat ngelawan Jooheon. Kalau kalian balik ke posisi masing-masing, gimana caranya Daniel mau ngelindungin diri sendiri coba? Jooheon lewat di depan kelas aja Daniel udah sembunyi."

"Dino! Diem ah!"

Dino tertawa keras, berbeda dengan Changkyun yang nampak berpikir keras sambil membenarkan perkataan Dino.

"Kalau gitu enggak bisa cuma dua minggu aja."  Kata Changkyun tiba-tiba.

"Maksud kakak?"

"Kita tukeran lebih lama. Kakak enggak mau ya Jooheon macem-macemin kamu."

Kini giliran Dino yang menatap kedua saudara kembar itu dengan serius. "Gini. Gue bukannya mau belain Jooheon atau gimana, tapi gue lihat, Jooheon serius suka sama Daniel. Kalau semisal nanti dia tahu masalah kebohongan kalian, apa gak bikin suasana makin runyam?"

Lagi-lagi, Changkyun membenarkan perkataan Dino. Jika suatu saat Jooheon mengetahui tentang kebohongan ini, bukankah akan semakin memicu Jooheon untuk melakukan yang tidak-tidak kepada Daniel nanti saat Changkyun tidak ada di sisi adiknya itu?

Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang?

***

"Niel."

"Hng? Kenapa kak?"

"Kalau misal... Kita jujur aja sama Jooheon gimana?"

"Maksud kakak?"

Changkyun menggigit bibir bawahnya. "Ya jujur aja kalau kita ini kembar dan kalau kemarin itu kita tukeran tempat."

Daniel langsung menggeleng tidak setuju. "Kak, bukannya aku enggak mau. Tapi aku takut nanti Jooheon malah ngapa-ngapain kakak."

"Tapi seenggaknya dia tahu dari kita sendiri Niel, bukan dari orang lain. Dia pasti bakal lebih marah kalau tahu dari orang lain."

"Tapi kak..."

"Kakak tahu kamu takut sama dia. Kakak yang bakal jelasin ke Jooheon nanti."

"Kakak bener-bener yakin?"

Changkyun mengangguk tegas. "Kebohongan ini enggak bisa dibiarin terlalu lama. Kakak yakin dia pasti bisa ngertiin."

"Tapi kak..." Daniel terlihat menggigit bibir bawahnya. Sementara Changkyun tersenyum menenangkan sambil mengusap puncak kepala Daniel dengan sayang.

"Kamu tenang aja. Kakak pastiin dia enggak akan bisa gangguin kamu."

"Hng..."

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang