5

179 39 3
                                    

"Kamu pernah ke rumahnya Jooheon?"

"Errr... Pernah deh kayaknya kak. Tapi waktu itu cuna nemenin temen aku. Rumahnya- Astaga kak!! Rumahnya dia di perumahan sini juga!!"

Changkyun menghela nafas pelan, sudah menduga bahwa adiknya tidak menyadari hal tersebut. Tadi setelah mengantarkan Jooheon pulang, Changkyun sengaja berputar arah dulu dan tidak langsung pulang ke rumahnya. Beruntung letak rumahnya berada di blok paling belakang perumahan jadi kemungkinan Jooheon tidak akan melewati blok perumahannya.

"Pantesan tadi dia bilang kalau kamu pernah ke rumah dia."

"Iya kak, aku lupa. Terus gimana kak? Jooheon curiga?"

"Harusnya enggak. Kakak cuma bilang kalau kakak lupa."

Daniel menghela nafas lega, semoga saja Jooheon percaya pada perkataan kakaknya.

"Oh iya. Dino ngajakin jalan tuh hari Sabtu." Ucap Changkyun sambil mengganti seragamnya dengan baju rumahnya. "Katanya mau ke pembukaan cafe sepupunya."

"Iya~ udah janjian dari minggu kemarin sih kak. Dino bilang jam berapa?"

"Jam 10."

"Ih! Pagi banget sih!" Daniel mengerucutkan bibirnya. Daniel bukanlah tipe yang suka bangun pagi ketika hari libur, berbeda dengan Changkyun yang selalu bangun pukul 6 meskipun hari libur.

"Ya udah nanti kakak yang bangunin."

"Ehe~ makasih ya kak."



***



Hari Sabtu dan Changkyun sudah dibuat kesal pagi-pagi karena Daniel sama sekali tidak mau dibangunkan.

"Eung~ kakak aja yang pergi. Aku ngantuk!" Daniel malah mengeratkan pelukannya pada guling kesayangan kemudian menyembunyikan diri di balik selimut membuat Changkyun menghela nafas pelan.

"Bener enggak mau pergi?"

"Eung~"

Ya sudah, apa boleh buat. Lagipula Changkyun tidak ada kegiatan, daripada menganggur di rumah, lebih baik ia pergi saja dengan Dino.

"Ya udah, kakak yang pergi nih. Nanti kakak bawain makanan."

Tidak ada sahutan karena Daniel sudah kembali tertidur pulas di balik selimut. Changkyun tersenyum kecil, sedikit menurunkan selimut yang menutupi tubuh Daniel hingga kepala sampai di bawah dagu kemudian menutup kembali gorden sebelum pergi meninggalkan kamar adik kembarnya itu dan bersiap-siap untuk pergi bersama Dino.

Jam 10, Changkyun sudah tiba di cafe milik sepupu Dino. Changkyun turun dari mobilnya dan mendapati Dino yang sedang melambaikan tangannya dengan semangat dari depan pintu.

"Tumben bisa bangun pagi?"

Changkyun memasang senyum masam. "Ya lo juga ngajakin pagi banget."

Dino memasang cengiran khasnya. "Latian bangun pagi elah. Yuk masuk."

Changkyun mengikuti Dino masuk ke dalam cafe yang masih tutup itu, diam-diam mengagumi interior cafe yang sederhana namun membuatnya merasa nyaman dengan dominasi warna putih-hitam.

"Duduk dulu. Bentar gue panggilin sepupu gue."

Changkyun mengangguk kemudian meneruskan kegiatannya mengagumi bagian dalam cafe milik sepupu Dino itu.

Ini sih Daniel bakal suka banget suasana cafe nya...

"Nih, kenalin sahabat gue, Daniel."

Changkyun menoleh dan seketika matanya membulat karena terkejut.

"Lho? Changkyun??"

"Hah? Changkyun siapa?"

Mampus!

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang