16

174 33 4
                                    

"Jadi lo kesini beneran cuma buat anterin Hyunbin ketemu Minhyun?" Tanya Changkyun untuk kesekian kalinya.

"Astaga, lo udah nanya kayak gitu berapa kali coba?"

Changkyun mengangkat bahunya kemudian melanjutkan langkahnya. Sebenarnya Changkyun sedikit berharap bahwa Jooheon kemari untuk menyusulnya, tapi pemuda manis itu juga tidak mau besar kepala, menyangka bahwa dirinyalah yang menjadi alasan hingga Jooheon jauh-jauh datang ke tempat pelatihannya.

Lagipula lo siapa sih Kyun? Jooheon itu suka sama Daniel, bukan lo...

Dan pemikiran itu membuat Changkyun menjadi murung.

"Heh, kok diem aja?" Tanya Jooheon sambil menyenggol pelan pundak Changkyun.

"Gapapa."

Jooheon kemudian sedikit membungkuk guna menatap wajah Changkyun karena pemuda manis itu terus saja menundukkan kepalanya.

"Liat gue sini kalau emang lo gapapa."

Changkyun menghentikan langkahnya, membuang nafas kesal kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Jooheon. "Puas?"

Kali ini giliran Jooheon yang menghela nafas pelan. "Kalo gapapa kenapa mata lo tiba-tiba merah gitu? Lo mau nangis? Kenapa?"

"Gue gak- hiks..."

"Tuh kan."

Jooheon kemudian dengan lembut menarik tubuh mungil Changkyun ke dalam dekapannya. "Kenapa? Pelatihannya berat? Atau lo lagi ada masalah?" Tanya pemuda Lee itu dengan lembut yang dijawab dengan gelengan pelan oleh Changkyun.

"Huh?" Changkyun tadinya hendak melepaskan tubuhnya dari dekapan Jooheon namun pemuda Lee itu malah menahannya dan mengeratkan pelukannya.

"Gue enggak tahu lo kenapa, tapi kalau lo mau, lo bisa cerita ke gue. Siapa tahu gue bisa bantu kan."

Changkyun hanya diam, menikmati hangatnya dekapan Jooheon yang memberikan rasa nyaman yang luar biasa baginya hingga tanpa sadar, tangan Changkyun mulai melingkar di pinggang Jooheon dan membalas pelukan pemuda Lee itu.

"Jangan sedih." Ucap Jooheon sambil mengusap belakang kepala Changkyun dengan lembut. "Soalnya lo jelek kalau sedih."

"Ish!" Changkyun memukul punggung Jooheon kemudian mendorong tubuh Jooheon menjauh sambil menatap tajam ke arah pemuda yang sedang tertawa di depannya.

"Minggir ish!" Changkyun berusaha mendorong Jooheon agar tidak menghalangi jalannya namun pemuda Lee itu malah kembali menahan tangan Changkyun.

"Serius deh. Gue gak suka liat lo sedih."

"Iya, iya. Bawel. Sekarang lepasin tangan gue."

Bukannya tidak suka, Changkyun hanya tidak ingin kecewa nantinya. Pemuda manis itu harus bisa membatasi perasaannya dan menjaga hatinya sendiri karena bagaimanapun juga, sedari awal, yang Jooheon sukai adalah Daniel, bukan dirinya.

Dan dengan tidak tahu dirinya, perasaan suka itu mulai bertumbuh di dalam hati Changkyun tanpa bisa dicegah.

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang