extra part 3

136 18 0
                                    

Daniel menyantap makanannya dengan tidak selera, padahal tadi ia yang semangat meminta Dino untuk diantarkan turun ke ruang makan.

Yah, bagaimana bisa menikmati makanan jika dihadapan Daniel ada Dino yang sibuk berbincang dengan Changkyun?

"Niel? Kok makanannya diaduk-aduk gitu?" Tanya Changkyun yang membuat Daniel menunduk dan meringis melihat isi piringnya yang tercampur berantakan.

"Kenapa? Tumbenan banget? Itu kan makanan kesukaan kamu?" Tanya Changkyun yang mulai khawatir lagi.

"Gapapa kak." Jawab Daniel singkat lalu meletakkan sendoknya. "Niel udah kenyang, mau balik ke kamar dulu."

"Kamu baru makan dua sendok lho, masa udah kenyang?"

"Beneran kenyang kak."

Changkyun menghela nafas pelan kemudian berjalan mendekati sang adik. "Ya udah ayo kakak anter ke kamar."

"Niel bisa sendiri. Kak Kyun temenin Dino aja disini."

Daniel memaksakan diri untuk berjalan ke kamarnya sementara Changkyun diam-diam melirik ke arah Dino yang sedari tadi hanya diam menyimak.

Sesampainya di depan tangga, Daniel menghela nafas pelan, memikirkan bahwa ia masih harus menaiki tangga sebelum bisa merebahkan tubuhnya di atas kasur membuat Daniel bertambah lelah. Namun belum sempat ia melangkahkan kakinya, tubuhnya terasa ringan dan hampir saja Daniel jatuh jika tidak segera mengalungkan tangannya di leher Dino, pelaku yang tiba-tiba saja menggendongnya ala pengantin baru.

"D-dino ngapain?" Tanya Daniel sambil berusaha untuk turun tapi Dino malah membenarkan posisi gendongannya.

"Udah, pegangan yang bener."

Dino pun mulai menaiki tangga membuat Daniel mau tidak mau kembali mengalungkan kedua tangannya di leher Dino dengan semburat merah yang perlahan-lahan mewarnai kedua pipinya.

***

"Kak Kyun."

Daniel yang tadinya berbaring menghadap tembok langsung memutar badannya begitu merasakan sisi kosong kasurnya diisi oleh kakak kembarnya. Daniel menunggu hingga Changkyun berbaring menghadapnya kemudian bungsu keluarga Im itu langsung melingkarkan tangannya di pinggang sang kakak.

"Kenapa hm?" Changkyun bertanya lembut, balas memeluk sang adik sambil menepuk-nepuk pelan punggungnya.

"Niel... mau cerita."

Changkyun tersenyum kemudian membenarkan posisinya. Satu tangannya yang menganggur ia jadikan bantal untuk sang adik. "Iya cerita aja. Kakak dengerin."

"Niel..." Daniel menggigit bibir bawahnya pelan. "Suka sama seseorang kak."

"Dino ya?" Tebak Changkyun.

"Kakak... tahu?"

"Nebak aja sih. Bener ya?"

Daniel mengangguk kaku. "Tapi kak... Dino... suka sama orang lain."

Changkyun terdiam dan hanya mengeratkan pelukannya ketika merasa tubuh sang adik bergetar pelan.

"Niel... gak tahu harus ngapain kak." Bisik Daniel sambil berusaha menahan tangisnya. "Di satu sisi, Niel mau Dino buat diri Niel sendiri, tapi di sisi lain, Niel juga sadar kalau Niel gak akan bisa gantiin sosok yang Dino suka." Lanjut Daniel semakin lirih membuat sang kakak semakin mengeratkan pelukannya, meruntuhkan segala pertahanan Daniel yang berakhir menumpahkan air matanya di pelukan sang kakak sampai akhirnya Daniel terlelap dengan jejak air mata yang mengering di pipinya.

***

Changkyun hari ini menggantikan Daniel untuk pergi ke sekolah. Selain karena kondisi Daniel yang belum pulih sepenuhnya dan juga ada ulangan harian di kelas sang adik, Changkyun juga memiliki alasan lain.

Changkyun ingin mencari tahu siapa yang Dino sukai.

Namun sampai jam istirahat pun, Changkyun sama sekali tidak menemukan siapa yang kiranya menjadi orang yang Dino sukai. Sahabat adiknya itu terlihat berinteraksi secara biasa dengan semua orang, tidak terlihat adanya interaksi khusus.

Lantas siapa yang Dino sukai? Apakah orang yang disukai sahabat adiknya itu tidak bersekolah di sini?

"Niel masih sakit ya?" Tanya Dino sambil meletakkan nampan makan siangnya di atas meja membuat Changkyun terkejut dari lamunannya.

"Hmm... Demamnya masih lumayan tinggi."

"Oh... Ya udah, ntar pulang sekolah gue ke rumah lo ya. Mau jengukin Niel."

"Okay."

Keduanya kemudian melanjutkan makan siang dengan Changkyun yang terus menatap ke arah Dino.

"Lo kenapa ngeliatin gue segitunya?"

"Lo..." Changkyun meletakkan sendoknya. "Orang yang lo suka... Siapa?"

Dino hampir saja tersedak mendengar pertanyaan Changkyun.

"H-hah?"

"Siapa orang yang lo suka Dino?"

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Penasaran aja." Jawab Changkyun sambil mengangkat bahunya santai. "Kalo lo gak mau kasih tahu juga gapapa sih." Changkyun kemudian melanjutkan makan siangnya sementara kini gantian Dino yang menatap lekat ke arah Changkyun.

Seandainya lo tahu, kalo gue suka sama lo, gak mungkin lo masih mau duduk berdua sama gue kayak gini, Im Changkyun...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang