NoNiel couple
Daniel memperhatikan sahabatnya yang sedang duduk tenang sambil membaca buku di bangku sebelahnya. Terlihat tidak ada apa-apa, tapi kali ini Daniel cukup peka jika sahabatnya itu sedang ada masalah.
"Dino..."
"Hm?" Gumam Dino tanpa mengalihkan tatapannya dari buku bacaannya.
"Dino~ ish! Liat sini dulu!"
Dino menghela nafas kemudian menutup bukunya dengan sedikit kasar sebelum memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah Daniel yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Iya nih, udah. Kenapa?"
"Dino lagi ada masalah ya?" Tanya Daniel terus terang. "Beberapa hari ini Dino diem terus, jarang bercanda sama Niel. Niel ajakin main ke rumah juga sering nolak." Jelas Daniel dengan suara yang semakin lama semakin memelan.
"Gue gakpapa kok."
Gue? Sejak kapan Dino ngomongnya pake gue kalau sama Niel? Batin Daniel sedih.
"Bohong. Niel tahu Dino bohong."
"Enggak Niel-"
"Kalau Dino masih belum siap cerita-"
"Gue bilang gue gakpapa!" Bentak Dino yang membuat Daniel terkejut. Semenjak keduanya bersahabat, Dino selalu memperlakukannya dengan lembut, sama sekali tidak pernah membentak Daniel terlepas dari apapun yang Daniel lakukan dan sekarang bentakan Dino membuat Daniel terkejut, belum lagi ekspresi kesal Dino yang membuat Daniel semakin takut. Tubuh mungilnya bergetar pelan dengan mata memanas. Dengan segera Daniel bangkit berdiri dan meninggalkan ruang kelas yang beruntungnya masih sepi karena memang sedang jam istirahat.
Melihat Daniel yang pergi begitu saja membuat Dino tersentak pelan. Menghela nafas kasar, Dino mengacak surainya sambil berdecak pelan namun memutuskan untuk tidak mengejar Daniel karena suasana hatinya yang masih buruk. Dino hanya tidak ingin kelepasan membentak Daniel dan membuat sahabatnya itu menangis lagi nantinya.
***
Dino panik ketika Daniel sama sekali tidak kembali ke kelas hingga jam pelajaran berakhir. Pemuda itu segera membereskan barang-barangnya, tidak lupa juga membereskan barang-barang milik Daniel dan bergegas untuk mencari sahabatnya itu. Dino berkeliling ke tempat-tempat yang kemungkinan akan Daniel datangi di sekolahnya namun sama sekali tidak bisa menemukan sahabatnya itu. Baru saja Dino tiba di parkiran, matanya menangkap sosok Daniel yang sedang berjalan memasuki sekolah sambil membawa es krim di tangannya.
"Niel!" Teriak Dino kemudian berlari menghampiri Daniel. "Kamu kemana aja sih??"
Daniel mengerjap pelan kemudian malah terkekeh pelan. "Tadi bolos. Terus beli es krim. Niel beli juga buat Dino~ Hehe~"
Dino menghela nafas lega kemudian mengusak surai Daniel dengan gemas. "Pasti abis nangis kan." Ucap Dino setelah melihat wajah sembab Daniel. "Maaf."
Daniel tersenyum lebar. "Gakpapa. Niel yang salah karena maksa Dino buat cerita."
Lagi, Dino menghela nafas pelan, merasa bersalah pada sahabatnya ini. "Mau pulang sekarang?" Tanya Dino lembut.
Daniel mengangguk kuat. "Eum! Tapi Dino makan dulu es nya ya! Nanti leleh!"
Dino tersenyum kecil kemudian mengangguk. Keduanya kemudian berjalan ke arah parkiran mobil sambil memakan es krim yang Daniel beli.
"Dino jangan bilang-bilang ke kak Kyun ya kalo Niel bolos. Nanti Niel dimarahin."
"Iya, iya. Aku gak bilang kok. Terus mobil kamu dimana?"
"Huh?" Daniel kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan mobilnya saat pemuda manis itu teringat sesuatu. "Eh? Lupa. Niel hari ini enggak bawa mobil. Tadi berangkatnya naik taxi online, ehe~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch (Jookyun)
Short Storyini semua karena permintaan adik kembarnya yang aneh tapi nyata.